News Update
Rekam Jejak Pembantu Dekan III FKM
Menjadi lembaga pendidikan tinggi di bidang kesehatan masyarakat yang unggul di tingkat nasional dan internasional merupakan visi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Guna mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada telah dilaksanakan. Salah satu sumber daya yang harus dioptimalkan adalah sumber daya manusia yaitu pada khususnya para mahasiswa FKM. Peningkatan kualitas mahasiswa ditunjang oleh berbagai kegiatan kemahasiswaan baik itu akademik maupun non akademik. Berbagai kegiatan bidang kemahasiswaan ini di bawah naungan Dekan dan Pembantu Dekan III. Selama masa kepengurusan Pembantu Dekan III periode 2007 – 2011, telah banyak hal yang dicapai guna meningkatkan kualitas softkill mahasiswa.
Sebelum akan berakhirnya masa kepengurusan Pembantu Dekan periode 2007 – 2011, Ir. Suyatno, M.Kes selaku Pembantu Dekan III menyampaikan (3/5), “Terdapat 5 pilar utama yang menjadi program kerja Pembantu Dekan III periode 2007– 2011 yaitu program peningkatan bidang minat penalaran, bidang minat bakat, bidang kesejahteraan mahasiswa, bidang pengembangan lembaga kemahasiswaan, dan bidang pengembangan alumni.” Berbagai bidang kegiatan kemahasiswaan tersebut tentunya memberi hasil dan perubahan– perubahan terkait potensi para mahasiswa.
Upaya peningkatan bidang minat dan penalaran mahasiswa antara lain adalah dengan diadakannya Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah yang tentunya mendorong mahasiswa untuk dapat berfikir kreatif dan menuangkan gagasannya melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tercatat terdapat PKM yang lolos didanai DIKTI mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu Seleksi Mahasiswa Berprestasi juga mendukung daya berpikir mahasiswa melalui rangkaian seleksi yang dijalani. Program baru yang akan mulai dilaksanakan yaitu penerbitan majalah dan jurnal ilmiah mahasiswa yang melibatkan kerjasama UKK PH dan RC. Program ini diawali dengan diadakannya pelatihan majalah ilmiah pada 2 April 2011 yang lalu.
Perekrutan mahasiswa baru melalui jalur PSSB bidang seni dan terselenggaranya kegiatan PH Carnival, PH idol, serta Talent Scout merupakan upaya peningkatan minat bakat mahasiswa yang disalurkan melalui seni. Berbagai prestasi membanggakan yang telah dicapai adalah juara I Putri Duta BKKBN tingkat Jawa Tengah, juara III Putra Duta BKKBN tingkat Nasional, juara seleksi Peksiminas tingkat Undip, dan masuknya Group AWAN VOICE yang 2 personilnya merupakan mahasiswa FKM ke putaran Final ajang Suara Indonesia di salah satu stasiun TV Indonesia. Prestasi–prestasi tersebut cukup menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi seperti mereka.
Guna meningkatkan taraf kesejahteraan mahasiswa dalam belajar dan menjalani perkuliahan, FKM mengembangkan beasiswa baik dari luar maupun dari dalam FKM bagi mahasiswa berprestasi dan tidak mampu. Pada tahun 2010 tercatat 246 mahasiswa yang menerima beasiswa. Program lainnya adalah penyelenggaraan klinik kesehatan dan unit advokasi berhenti merokok gratis, serta peningkatan sosialisasi via multimedia (internet) melaui milis kemahasiswaan.
Program selanjutnya adalah kegiatan pengembangan lembaga kemahasiswaan yang disalurkan melalui pembentukan UKK. Pada saat ini organisasi mahasiswa yang sudah terbentuk sebanyak 13 yang terdiri dari BEM, SENAT, dan 11 UKK. UKK baru yang terbentuk pada masa kepengurusan 2007–2011 antara lain adalah RC dan KSR pada tahun 2008, serta Studio 8 dan Atmosphere (BSO) pada tahun 2010.
Penunjang kegiatan kemahasiswaan lainnya yaitu menjalin kerjasama alumni dengan mengembangkan jaringan komunikasi alumni FKM UNDIP dalam sebuah forum SKM Link yang berada di Jambi, Batam, Kalbar, dan lain-lain. Selain itu FKM juga mengadakan “Alumni tracing” dengan melakukan penelusuran alumni guna mengetahui masa tumbuh dalam pencapaian pekerjaan.
Dalam menyukseskan program–program tersebut tentunya terdapat berbagai kendala, Pembantu Dekan III periode 2007 – 2011 itu menyatakan, “ Kurangnya partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi karena menganggap IP lebih penting dibandingkan dengan sofkill yang harus dimiliki mahasiswa adalah salah satu kendala utama selain masalah pencairan dana yang dirasa kurang dan cukup lambat. Namun dari tahun ke tahun masalah ini sudah mengalami penurunan yang signifikan.” Beliau berharap dengan dicanangkannya program Sistem Kredit Point bagi mahasiswa dapat mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam organisasi dan kepanitiaan.
Para Pembantu Dekan dan dosen-dosen selalu berupaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas mahasiswa. Untuk itu siapa pun nanti Pembantu Dekan periode selanjutnya, tetap akan pro mahasiswa dan mempunyai visi misi yang dapat membangun dan meningkatkan kualitas pendidikan di FKM.(Rosi)
Sepuluh Ribu Rupiah dari Dosen untuk Mahasiswa
Rencana program sepuluh ribu rupiah dari dosen untuk mahasiswa yang dicanangkan oleh BEM KM UNDIP adalah rencana program beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu yang dananya berasal dari dosen pada khususnya dan pihak lain universitas ( karyawan, dekan ataupun rektorat ). Program ini bertujuan untuk membantu para mahasiswa yang kesulitan dalam membayar biaya kuliah. Agar tidak ada mahasiswa yang terancam DO hanya karena tidak dapat membayar biaya kuliah atau membantu mahasiswa baru yang tidak mampu membayar biaya saat PMB. Ide dari adanya rencana ini adalah dari Indra Permana selaku ketua BEM KM sendiri yang kemudian dirundingkan bersama anggota BEM KM lainnya.
Adanya rencana program tersebut telah diserahkan ke pihak universitas akhir April lalu dan masih akan mengalami proses yang panjang untuk memperoleh jawaban dari universitas. Karena sementara ini belum ada progress mengenai hal tersebut.
Harapannya, rencana program ini dapat diterima oleh universitas karena hal ini tidak hanya menyinggung masalah mahasiswa tetapi BEM KM juga. Program ini adalah salah satu rencana dari program kerja BEM KM sendiri khususnya Kesma BEM KM.
Dalam konsep Program Sepuluh Ribu Rupiah dari Dosen untuk Mahasiswa, tidak ada istilah mewajibkan dosen untuk memberikan sepuluh ribu dari pendapatannya. Namun diharapkan semua dosen dari universitas berkenan untuk membantu terlaksananya program ini. Sehingga dapat membantu beberapa mahasiswa yang tidak mampu dalam hal pembiayaan kuliah. Proses pengumpulan dana dari dosen ini bisa dengan memberikan sepuluh ribu dari pendapatan dosen setiap bulannya dan merata ke seluruh dosen Undip. Namun secara keseluruhan akan dikumpulkan dari universitas terlebih dulu.
Ketentuan mengenai siapa yang memperoleh beasiswa tersebut belum ada kepastian, yang jelas maksud dari program ini untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu. Syarat untuk penerimaan beasiswa ini juga belum ditentukan dari BEM KM sendiri, namun dari pihak rektorat tentu sudah ada penilaian sendiri mengenai syarat penerimaan beasiswa tersebut.
Pengelolaan dana beasiswa tersebut ditangani sendiri oleh Kesma BEM KM yang tentunya dikomunikasikan melalui pihak rektorat terlebih dulu. “Terkadang perencanaan yang baik adalah tanpa rencana yang detail atau ribet.” jelas mas Indra saat menutup wawancara (4/5). (Septyaningrum)
Waspadalah!! Sepak Terjang NII Kian Meluas
Dua bulan terakhir ini Indonesia dikejutkan dengan maraknya berita mahasiswa yang terlalu sering meminta uang dengan jumlah tidak wajar kepada orang tua, berani melawan orang tua, bahkan ada yang menghilang dalam waktu yang cukup lama. Kejadian–kejadian ini diduga salah satu pemicunya adalah kemunculan Gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Siapa yang tidak mengenal NII yaitu Gerakan Pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1949. Dahulunya gerakan ini dikenal dengan nama Darul Islam (DI) dan berubah menjadi NII pada 7 Agustus 1949. Kemunculannya di publik beberapa waktu lalu diduga karena kegagalannya dalam perekrutan seorang pegawai kementerian luar negeri Laila Febriani atau Lian, pada 11 April 2011. Aksi perekrutan anggota NII dikenal dengan metode cuci otak yang menyebabkan korbannya mematuhi segala apa yang diminta oleh pemimpinnya. Hal tersebut tentunya menyebabkan keresahan bagi kita mahasiswa dan orang tua yang berada di rumah.
Aksi perekrutan anggota NII telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya yang kita lihat di televisi, penyebarannya kini telah memasuki kawasan UNDIP dan beberapa mahasiswa FKM menjadi korbannya. Bagaimanakah sebenarnya NII dapat mencuci otak para korbannya? “Dalam merekrut anggota baru, NII memanfaatkan permasalahan yang ada di negeri ini semisal permasalahan orde baru, tentang problematika Islam di Indonesia dan lain sebagainya. Mereka mengkaitkan permasalahan itu dengan ayat–ayat di Al-Quran dengan cara memilah–milah ayat yang mereka butuhkan saja untuk membuat pikiran kita mudah menangkapnya, sehingga kita cenderung untuk mempercayai apa yang mereka katakan.” Ungkap Abdullah Rizki Novandi mahasiswa FKM angkatan 2006 yang nyaris menjadi salah satu korban NII.
Mahasiswa yang menjadi salah satu personil grup Nasyid AWAN VOICE itu menceritakan kronologi kejadian ketika Ia akan direkrut menjadi anggota NII. Pada awalnya Ia hanya menuruti ajakan temannya untuk makan di salah satu warung makan. Saat itu ia dikenalkan dengan salah satu anggota NII yang kemudian mengajaknya berdiskusi tentang agama. Isi dalam diskusi itu membuat Ia merasa ditekan untuk bergabung dengan mereka. “ Mereka mengatakan bahwa semua keluarga, saudara, dan teman–teman saya adalah kafir, sehingga saya harus menyerahkan apa yang saya miliki dan meninggalkan keluarga saya untuk ikut dengan mereka ke Jakarta saat itu juga. ” Sungguh Allah masih menyayangi mahasiswa asal Tegal ini, karena merasa ada kejanggalan Ia tersadar dan segera meninggalkan mereka. Peristiwa itu menjadi pengalaman tersendiri bagi mahasiswa yang sering disapa Mas Rizki ini untuk menjadikan ia lebih berani dan waspada.
Tujuan NII adalah mencari keuntungan dari para anggotanya. Anggota NII diduga mencapai 30 juta orang dengan setiap bulannya wajib menstrafer uang 800 ribu dengan alasan sedekah. Untuk menghindari sepak terjang NII maka kita harus berhati–hati dengan orang yang baru saja kita kenal. Jangan menerima doktrin–doktrin begitu saja tanpa alasan yang kuat. Apabila kita sudah terlanjur masuk maka jangan takut dengan ancaman–ancaman yang diberikan, dan jika ada masalah langsung ceritakan dengan orang lain. “ NII ibarat setan, jika kita takut maka setan akan semakin mengejar kita, tetapi jika kita berani dan menentangnya maka mereka akan mundur.” Begitulah pesan mahasiswa kelahiran 18 November 1987 kepada seluruh mahasiswa FKM.
Pengaruh NII sangat besar bagi masyarakat Indonesia terlebih bagi para mahasiswa yang jauh dari orang tua. Kekhawatiran ini membuat orang tua menjadi overprotective ketika anaknya mengikuti kegiatan atau bergabung dengan organisasi keagamaan. Sungguh NII menurunkan citra Islam, dimana ketika umat sedang dilanda perang pemikiran (Ghazwul Fikri) dari dunia barat yang ingin menjatuhkan reputasi islam di masyarakat. Hal ini tentu membuat orang–orang yang imannya lemah menjadi berpikir negatif.
Oleh karena itu, untuk membentengi diri kita dari pengaruh NII dan aliran sesat yang lain hendaknya kita terus belajar tentang agama Islam bukan malah terlalu berhati-hati dan berpikiran negatif sehingga tidak mau mengikuti kajian-kajian lain yang justru itu bisa memperkuat keimanan kita. Mengikuti kajian keislaman yang tidak bertentangan dengan hati nurani dan nilai islam sendiri akan memperkuat pondasi spiritual kita. Orang yang terjerat dalam NII itu karena dia tidak mempunyai keimanan yang kuat sehingga dia dapat dengan mudah terpengaruh oleh pihak lain yang salah.
Namun, jika kita adalah mahasiswa yang mau berpikir, sebenarnya masalah ini bukanlah sarana untuk memecah belah persaudaraan tetapi justru menjadi perekat tali silaturahmi bagaimana kita bisa bersatu untuk memecahkan masalah. Dan yang terpenting teruslah mengkaji dan mendalami islam, karena dengan itu kita bisa mengetahui mana yang benar dan yang salah sesuai dengan Al-quran dan Assunah.(Rosi)
ANEMIA SI PENGHISAP DARAH
Anemia merupakan berkurangnya kadar Hb (hemoglobin) dibawah normal sesuai kelompok umur dan jenis kelaminnya. Untuk kategori umur remaja yang biasa dipakai sebagai patokan yaitu 12 gr/dl, namun terdapat perbedaan antara remaja putra dan putri. Semisal kadar Hb pada remaja pria normal berkisar 14 gr/dl sementara untuk remaja putri kadar Hb normal berkisar 12 gr/dl. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor fisiologis, seperti pada wanita hamil, kadar Hb normal berkisar 11 gr/dl karena mengalami hemodilusi yaitu meningkatnya cairan tubuh yang tidak diikuti dengan peningkatan pembentukan sel darah merah.
Penyebab anemia terdiri dari 2 faktor yaitu faktor gizi dan non-gizi. Untuk faktor gizi penyebabnya adalah defisiensi Fe (zat besi), asam folat dan vit B 12 sedangkan dilihat dari faktor non-gizi yakni adanya penyakit kronis seperti perdarahan kronis, ambeien/wasir, karsinogenesis atau keganasan, TBC, atau kecacingan juga menjadi penyebab anemia. Sementara kecelakaan termasuk trauma, kelainan sel darah merah juga menjadi faktor anemia akut.
Hati-hati jika menderita gejala seperti lemah, letih, lesu, mudah lelah, lunglai, wajah tampak pucat, mata berkunang-kunang, nafsu makan berkurang, sulit konsentrasi dan sering sakit, karena bisa jadi terkena anemia. “Dampak yang muncul dari penyakit ini berbeda untuk setiap kelompok umur, seperti jika pada ibu hamil beresiko abortus, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), lahir mati, ataupun anak lahir defisiensi yang merupakan turunan dari sang ibu. Pada bayi yang menderita anemia dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya. Untuk anak usia sekolah dapat mengganggu prestasi belajar dan status kesehatannya. Beranjak remaja nantinya seorang remaja putri yang menderita anemia dapat terganggu siklus menstruasinya dan dikhawatirkan akan susah hamil. Sebagai calon ibu, pastinya dia menjadi calon ibu yang tidak sehat,” tutur Ibu dr. Siti Fatimah, M. Kes selaku dosen peminatan gizi FKM.
Pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan dengan melihat faktor penyebabnya, seperti kelainan sel darah merah tidak dapat dicegah namun kecacingan dapat dicegah dengan meminum obat cacing, untuk keluarga apabila menderita TBC dapat dicegah dengan berobat secara teratur atau meludah tidak boleh sembarangan agar tidak menular kepada anggota keluarga yang lain, kemudian bagi penderita wasir juga dapat mengkonsumsi makanan berserat. Terakhir yaitu konsumsi makanan yang banyak mengandung Fe, asam folat, dan vit B 12 sebagai penangkal datangnya anemia yang tidak diinginkan. Contohnya tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau.
Peduli kesehatan sekarang akan berbuah manis di masa datang, untuk itu jadikan generasi kita generasi yang sehat. (Juwita)
Menjadi lembaga pendidikan tinggi di bidang kesehatan masyarakat yang unggul di tingkat nasional dan internasional merupakan visi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Guna mewujudkan hal tersebut, berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada telah dilaksanakan. Salah satu sumber daya yang harus dioptimalkan adalah sumber daya manusia yaitu pada khususnya para mahasiswa FKM. Peningkatan kualitas mahasiswa ditunjang oleh berbagai kegiatan kemahasiswaan baik itu akademik maupun non akademik. Berbagai kegiatan bidang kemahasiswaan ini di bawah naungan Dekan dan Pembantu Dekan III. Selama masa kepengurusan Pembantu Dekan III periode 2007 – 2011, telah banyak hal yang dicapai guna meningkatkan kualitas softkill mahasiswa.
Sebelum akan berakhirnya masa kepengurusan Pembantu Dekan periode 2007 – 2011, Ir. Suyatno, M.Kes selaku Pembantu Dekan III menyampaikan (3/5), “Terdapat 5 pilar utama yang menjadi program kerja Pembantu Dekan III periode 2007– 2011 yaitu program peningkatan bidang minat penalaran, bidang minat bakat, bidang kesejahteraan mahasiswa, bidang pengembangan lembaga kemahasiswaan, dan bidang pengembangan alumni.” Berbagai bidang kegiatan kemahasiswaan tersebut tentunya memberi hasil dan perubahan– perubahan terkait potensi para mahasiswa.
Upaya peningkatan bidang minat dan penalaran mahasiswa antara lain adalah dengan diadakannya Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah yang tentunya mendorong mahasiswa untuk dapat berfikir kreatif dan menuangkan gagasannya melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tercatat terdapat PKM yang lolos didanai DIKTI mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu Seleksi Mahasiswa Berprestasi juga mendukung daya berpikir mahasiswa melalui rangkaian seleksi yang dijalani. Program baru yang akan mulai dilaksanakan yaitu penerbitan majalah dan jurnal ilmiah mahasiswa yang melibatkan kerjasama UKK PH dan RC. Program ini diawali dengan diadakannya pelatihan majalah ilmiah pada 2 April 2011 yang lalu.
Perekrutan mahasiswa baru melalui jalur PSSB bidang seni dan terselenggaranya kegiatan PH Carnival, PH idol, serta Talent Scout merupakan upaya peningkatan minat bakat mahasiswa yang disalurkan melalui seni. Berbagai prestasi membanggakan yang telah dicapai adalah juara I Putri Duta BKKBN tingkat Jawa Tengah, juara III Putra Duta BKKBN tingkat Nasional, juara seleksi Peksiminas tingkat Undip, dan masuknya Group AWAN VOICE yang 2 personilnya merupakan mahasiswa FKM ke putaran Final ajang Suara Indonesia di salah satu stasiun TV Indonesia. Prestasi–prestasi tersebut cukup menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi seperti mereka.
Guna meningkatkan taraf kesejahteraan mahasiswa dalam belajar dan menjalani perkuliahan, FKM mengembangkan beasiswa baik dari luar maupun dari dalam FKM bagi mahasiswa berprestasi dan tidak mampu. Pada tahun 2010 tercatat 246 mahasiswa yang menerima beasiswa. Program lainnya adalah penyelenggaraan klinik kesehatan dan unit advokasi berhenti merokok gratis, serta peningkatan sosialisasi via multimedia (internet) melaui milis kemahasiswaan.
Program selanjutnya adalah kegiatan pengembangan lembaga kemahasiswaan yang disalurkan melalui pembentukan UKK. Pada saat ini organisasi mahasiswa yang sudah terbentuk sebanyak 13 yang terdiri dari BEM, SENAT, dan 11 UKK. UKK baru yang terbentuk pada masa kepengurusan 2007–2011 antara lain adalah RC dan KSR pada tahun 2008, serta Studio 8 dan Atmosphere (BSO) pada tahun 2010.
Penunjang kegiatan kemahasiswaan lainnya yaitu menjalin kerjasama alumni dengan mengembangkan jaringan komunikasi alumni FKM UNDIP dalam sebuah forum SKM Link yang berada di Jambi, Batam, Kalbar, dan lain-lain. Selain itu FKM juga mengadakan “Alumni tracing” dengan melakukan penelusuran alumni guna mengetahui masa tumbuh dalam pencapaian pekerjaan.
Dalam menyukseskan program–program tersebut tentunya terdapat berbagai kendala, Pembantu Dekan III periode 2007 – 2011 itu menyatakan, “ Kurangnya partisipasi mahasiswa dalam berorganisasi karena menganggap IP lebih penting dibandingkan dengan sofkill yang harus dimiliki mahasiswa adalah salah satu kendala utama selain masalah pencairan dana yang dirasa kurang dan cukup lambat. Namun dari tahun ke tahun masalah ini sudah mengalami penurunan yang signifikan.” Beliau berharap dengan dicanangkannya program Sistem Kredit Point bagi mahasiswa dapat mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam organisasi dan kepanitiaan.
Para Pembantu Dekan dan dosen-dosen selalu berupaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas mahasiswa. Untuk itu siapa pun nanti Pembantu Dekan periode selanjutnya, tetap akan pro mahasiswa dan mempunyai visi misi yang dapat membangun dan meningkatkan kualitas pendidikan di FKM.(Rosi)
Sepuluh Ribu Rupiah dari Dosen untuk Mahasiswa
Rencana program sepuluh ribu rupiah dari dosen untuk mahasiswa yang dicanangkan oleh BEM KM UNDIP adalah rencana program beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu yang dananya berasal dari dosen pada khususnya dan pihak lain universitas ( karyawan, dekan ataupun rektorat ). Program ini bertujuan untuk membantu para mahasiswa yang kesulitan dalam membayar biaya kuliah. Agar tidak ada mahasiswa yang terancam DO hanya karena tidak dapat membayar biaya kuliah atau membantu mahasiswa baru yang tidak mampu membayar biaya saat PMB. Ide dari adanya rencana ini adalah dari Indra Permana selaku ketua BEM KM sendiri yang kemudian dirundingkan bersama anggota BEM KM lainnya.
Adanya rencana program tersebut telah diserahkan ke pihak universitas akhir April lalu dan masih akan mengalami proses yang panjang untuk memperoleh jawaban dari universitas. Karena sementara ini belum ada progress mengenai hal tersebut.
Harapannya, rencana program ini dapat diterima oleh universitas karena hal ini tidak hanya menyinggung masalah mahasiswa tetapi BEM KM juga. Program ini adalah salah satu rencana dari program kerja BEM KM sendiri khususnya Kesma BEM KM.
Dalam konsep Program Sepuluh Ribu Rupiah dari Dosen untuk Mahasiswa, tidak ada istilah mewajibkan dosen untuk memberikan sepuluh ribu dari pendapatannya. Namun diharapkan semua dosen dari universitas berkenan untuk membantu terlaksananya program ini. Sehingga dapat membantu beberapa mahasiswa yang tidak mampu dalam hal pembiayaan kuliah. Proses pengumpulan dana dari dosen ini bisa dengan memberikan sepuluh ribu dari pendapatan dosen setiap bulannya dan merata ke seluruh dosen Undip. Namun secara keseluruhan akan dikumpulkan dari universitas terlebih dulu.
Ketentuan mengenai siapa yang memperoleh beasiswa tersebut belum ada kepastian, yang jelas maksud dari program ini untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu. Syarat untuk penerimaan beasiswa ini juga belum ditentukan dari BEM KM sendiri, namun dari pihak rektorat tentu sudah ada penilaian sendiri mengenai syarat penerimaan beasiswa tersebut.
Pengelolaan dana beasiswa tersebut ditangani sendiri oleh Kesma BEM KM yang tentunya dikomunikasikan melalui pihak rektorat terlebih dulu. “Terkadang perencanaan yang baik adalah tanpa rencana yang detail atau ribet.” jelas mas Indra saat menutup wawancara (4/5). (Septyaningrum)
Waspadalah!! Sepak Terjang NII Kian Meluas
Dua bulan terakhir ini Indonesia dikejutkan dengan maraknya berita mahasiswa yang terlalu sering meminta uang dengan jumlah tidak wajar kepada orang tua, berani melawan orang tua, bahkan ada yang menghilang dalam waktu yang cukup lama. Kejadian–kejadian ini diduga salah satu pemicunya adalah kemunculan Gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Siapa yang tidak mengenal NII yaitu Gerakan Pemberontakan terhadap pemerintahan Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1949. Dahulunya gerakan ini dikenal dengan nama Darul Islam (DI) dan berubah menjadi NII pada 7 Agustus 1949. Kemunculannya di publik beberapa waktu lalu diduga karena kegagalannya dalam perekrutan seorang pegawai kementerian luar negeri Laila Febriani atau Lian, pada 11 April 2011. Aksi perekrutan anggota NII dikenal dengan metode cuci otak yang menyebabkan korbannya mematuhi segala apa yang diminta oleh pemimpinnya. Hal tersebut tentunya menyebabkan keresahan bagi kita mahasiswa dan orang tua yang berada di rumah.
Aksi perekrutan anggota NII telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya yang kita lihat di televisi, penyebarannya kini telah memasuki kawasan UNDIP dan beberapa mahasiswa FKM menjadi korbannya. Bagaimanakah sebenarnya NII dapat mencuci otak para korbannya? “Dalam merekrut anggota baru, NII memanfaatkan permasalahan yang ada di negeri ini semisal permasalahan orde baru, tentang problematika Islam di Indonesia dan lain sebagainya. Mereka mengkaitkan permasalahan itu dengan ayat–ayat di Al-Quran dengan cara memilah–milah ayat yang mereka butuhkan saja untuk membuat pikiran kita mudah menangkapnya, sehingga kita cenderung untuk mempercayai apa yang mereka katakan.” Ungkap Abdullah Rizki Novandi mahasiswa FKM angkatan 2006 yang nyaris menjadi salah satu korban NII.
Mahasiswa yang menjadi salah satu personil grup Nasyid AWAN VOICE itu menceritakan kronologi kejadian ketika Ia akan direkrut menjadi anggota NII. Pada awalnya Ia hanya menuruti ajakan temannya untuk makan di salah satu warung makan. Saat itu ia dikenalkan dengan salah satu anggota NII yang kemudian mengajaknya berdiskusi tentang agama. Isi dalam diskusi itu membuat Ia merasa ditekan untuk bergabung dengan mereka. “ Mereka mengatakan bahwa semua keluarga, saudara, dan teman–teman saya adalah kafir, sehingga saya harus menyerahkan apa yang saya miliki dan meninggalkan keluarga saya untuk ikut dengan mereka ke Jakarta saat itu juga. ” Sungguh Allah masih menyayangi mahasiswa asal Tegal ini, karena merasa ada kejanggalan Ia tersadar dan segera meninggalkan mereka. Peristiwa itu menjadi pengalaman tersendiri bagi mahasiswa yang sering disapa Mas Rizki ini untuk menjadikan ia lebih berani dan waspada.
Tujuan NII adalah mencari keuntungan dari para anggotanya. Anggota NII diduga mencapai 30 juta orang dengan setiap bulannya wajib menstrafer uang 800 ribu dengan alasan sedekah. Untuk menghindari sepak terjang NII maka kita harus berhati–hati dengan orang yang baru saja kita kenal. Jangan menerima doktrin–doktrin begitu saja tanpa alasan yang kuat. Apabila kita sudah terlanjur masuk maka jangan takut dengan ancaman–ancaman yang diberikan, dan jika ada masalah langsung ceritakan dengan orang lain. “ NII ibarat setan, jika kita takut maka setan akan semakin mengejar kita, tetapi jika kita berani dan menentangnya maka mereka akan mundur.” Begitulah pesan mahasiswa kelahiran 18 November 1987 kepada seluruh mahasiswa FKM.
Pengaruh NII sangat besar bagi masyarakat Indonesia terlebih bagi para mahasiswa yang jauh dari orang tua. Kekhawatiran ini membuat orang tua menjadi overprotective ketika anaknya mengikuti kegiatan atau bergabung dengan organisasi keagamaan. Sungguh NII menurunkan citra Islam, dimana ketika umat sedang dilanda perang pemikiran (Ghazwul Fikri) dari dunia barat yang ingin menjatuhkan reputasi islam di masyarakat. Hal ini tentu membuat orang–orang yang imannya lemah menjadi berpikir negatif.
Oleh karena itu, untuk membentengi diri kita dari pengaruh NII dan aliran sesat yang lain hendaknya kita terus belajar tentang agama Islam bukan malah terlalu berhati-hati dan berpikiran negatif sehingga tidak mau mengikuti kajian-kajian lain yang justru itu bisa memperkuat keimanan kita. Mengikuti kajian keislaman yang tidak bertentangan dengan hati nurani dan nilai islam sendiri akan memperkuat pondasi spiritual kita. Orang yang terjerat dalam NII itu karena dia tidak mempunyai keimanan yang kuat sehingga dia dapat dengan mudah terpengaruh oleh pihak lain yang salah.
Namun, jika kita adalah mahasiswa yang mau berpikir, sebenarnya masalah ini bukanlah sarana untuk memecah belah persaudaraan tetapi justru menjadi perekat tali silaturahmi bagaimana kita bisa bersatu untuk memecahkan masalah. Dan yang terpenting teruslah mengkaji dan mendalami islam, karena dengan itu kita bisa mengetahui mana yang benar dan yang salah sesuai dengan Al-quran dan Assunah.(Rosi)
ANEMIA SI PENGHISAP DARAH
Anemia merupakan berkurangnya kadar Hb (hemoglobin) dibawah normal sesuai kelompok umur dan jenis kelaminnya. Untuk kategori umur remaja yang biasa dipakai sebagai patokan yaitu 12 gr/dl, namun terdapat perbedaan antara remaja putra dan putri. Semisal kadar Hb pada remaja pria normal berkisar 14 gr/dl sementara untuk remaja putri kadar Hb normal berkisar 12 gr/dl. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor fisiologis, seperti pada wanita hamil, kadar Hb normal berkisar 11 gr/dl karena mengalami hemodilusi yaitu meningkatnya cairan tubuh yang tidak diikuti dengan peningkatan pembentukan sel darah merah.
Penyebab anemia terdiri dari 2 faktor yaitu faktor gizi dan non-gizi. Untuk faktor gizi penyebabnya adalah defisiensi Fe (zat besi), asam folat dan vit B 12 sedangkan dilihat dari faktor non-gizi yakni adanya penyakit kronis seperti perdarahan kronis, ambeien/wasir, karsinogenesis atau keganasan, TBC, atau kecacingan juga menjadi penyebab anemia. Sementara kecelakaan termasuk trauma, kelainan sel darah merah juga menjadi faktor anemia akut.
Hati-hati jika menderita gejala seperti lemah, letih, lesu, mudah lelah, lunglai, wajah tampak pucat, mata berkunang-kunang, nafsu makan berkurang, sulit konsentrasi dan sering sakit, karena bisa jadi terkena anemia. “Dampak yang muncul dari penyakit ini berbeda untuk setiap kelompok umur, seperti jika pada ibu hamil beresiko abortus, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), lahir mati, ataupun anak lahir defisiensi yang merupakan turunan dari sang ibu. Pada bayi yang menderita anemia dapat mengganggu proses tumbuh kembangnya. Untuk anak usia sekolah dapat mengganggu prestasi belajar dan status kesehatannya. Beranjak remaja nantinya seorang remaja putri yang menderita anemia dapat terganggu siklus menstruasinya dan dikhawatirkan akan susah hamil. Sebagai calon ibu, pastinya dia menjadi calon ibu yang tidak sehat,” tutur Ibu dr. Siti Fatimah, M. Kes selaku dosen peminatan gizi FKM.
Pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan dengan melihat faktor penyebabnya, seperti kelainan sel darah merah tidak dapat dicegah namun kecacingan dapat dicegah dengan meminum obat cacing, untuk keluarga apabila menderita TBC dapat dicegah dengan berobat secara teratur atau meludah tidak boleh sembarangan agar tidak menular kepada anggota keluarga yang lain, kemudian bagi penderita wasir juga dapat mengkonsumsi makanan berserat. Terakhir yaitu konsumsi makanan yang banyak mengandung Fe, asam folat, dan vit B 12 sebagai penangkal datangnya anemia yang tidak diinginkan. Contohnya tiram, udang, hati sapi, daging, telur, susu, kacang polong hijau, kacang tanah, kedelai, dan sayuran hijau.
Peduli kesehatan sekarang akan berbuah manis di masa datang, untuk itu jadikan generasi kita generasi yang sehat. (Juwita)
Post a Comment