RAKERDA ISMKMI JATENG 2012 : Bersama Sukseskan KTR !!!
Ikatan
Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) merupakan organisasi
yang dibentuk pada tanggal 24 Desember 1991, didirikan oleh FKM Universitas
Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatra Utara, Universitas
Airlangga, dan Universitas Hassanudin. Saat ini ISMKMI beranggotakan sebanyak
57 organisasi mahasiswa kesehatan masyarakat se-Indonesia dan 14 anggota
peninjau. Konteks pergerakan ISMKMI adalah untuk memasyarakatkan paradigma
sehat sehingga Indonesia sehat dapat terwujud sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Minggu
(29/04) merupakan moment dilaksanakannya Rakerda ISMKMI wilayah Jateng tahun
2012. FKM UNDIP sebagai tuan rumah kali ini, dengan adanya Peraturan Wali Kota Semarang No.
12 tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas
Merokok (KTM) Kota Semarang berani mengangkat tema “Bersama Sukseskan
KTR”. Rapat kerja tahunan
yang dilaksanakan di ruang sidang gedung C FKM UNDIP kampus Tembalang
berlangsung dengan lancar. Di awal acara diisi oleh sambutan-sambutan pemangku
jabatan, mulai dari Tomi Konstantia sebagai Korda ISMKMI wilayah Jateng periode
2012, Azmi Faiq Ketua BEM FKM UNDIP, dilanjutkan oleh Dr. dr. Sutopo Patria
Jati, MM, M.Kes sebagai pembina BEM FKM UNDIP dan terakhir sebelum pembukaan
ada pula Ir. Suyatno. M. Kes selaku Pembantu Dekan III FKM UNDIP memberikan
sepatah dua patah kata.
“Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) sebagai upaya mendorong penghargaan HAM”. Ya, itulah sepenggal
kalimat yang diutarakan Pembantu Dekan III FKM UNDIP disela sambutannya dalam
membuka acara Rakerda ISMKMI wilayah Jateng tahun 2012. Penghargaan HAM yang
dimaksud adalah hak asasi bagi perokok aktif maupun perokok pasif yang ada di
lingkungan sekitar. Bagaimaana para perokok aktif tetap bisa merokok pada
tempatnya tanpa mengganggu kebebasan udara segar bagi masyarakat. Dalam program
KTR, bukan kita anti tembakau, melainkan anti merokok di sembarang tempat. Hal
ini menjadi suatu gerakan untuk memberitahukan dan mengajak masyarakat agar
waspada terhadap bahaya merokok. Ada 7 kawasan bebas asap rokok yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, yaitu sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar,
arena kegiatan anak,
tempat ibadah,
angkutan umum,
tempat umum, dan tempat kerja.
Rapat Kerja Daerah
Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (Rakerda ISMKMI) ini
diikuti oleh 10 institusi terkait, antara lain UNDIP sebagai tuan rumah, UNNES,
UNIMUS, UDINUS, STIKES UDI WALUYO, UNSOED, UNIKAL, STIK SENTANA KUDUS, UNIVET,
dan UMS, meskipun ada perwakilan dari UNSOED dan UNIVET yang tidak hadir. Setelah
sambutan usai, acara dilanjutkan dengan prosesi penandatanganan banner secara simbolik oleh PD
III dan pembina BEM FKM UNDIP.
Acara yang diwarnai
dengan aneka ragam almamater ini kemudian beralih pada pemaparan materi oleh
tiga pembicara yang sudah berpengalaman dan berkecimpung di dunia eksekutif,
yaitu Triana Primadewi dan Braindany Indrakusuma dari FKM UNDIP, serta Ali
Ar-Ridho dari FKM UNIMUS. Materi tentang ISMKMI dan manajemen kepengurusan
organisasi ini berlangsung hangat dan menyenangkan karena pembawaan dari ketiga
pembicara yang interaktif dan humoris. Dalam sesi ini dijelaskan pula bahwa
ISMKMI yang notabene membawa nama senat mahasiswa justru dipegang dan dikelola
oleh awak-awak eksekutif kampus, seperti BEM dan HIMA karena saat dibentuknya
organisasi dua puluh satu tahun yang lalu, BEM masih bernama senat hingga
akhirnya kini tetap bernama Ikatan Senat
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI).
Berdasarkan pemaparan
Ridho, Korda ISMKMI Jateng 2011 hanya ada dua program yang berhasil dicapai
yaitu baksos dan roadshow “Yuk Ikutan ISMKMI” tahun lalu. Hal ini menjadi salah
satu evaluasi dan PR besar bagi pengurus ISMKMI sekarang. Oleh karena itu,
dalam rakerda tahun ini para organisatoris BEM
akan menyusun proker-proker baru yang layak dan visioner untuk kesehatan
masyarakat termasuk adanya KTR. Melanjutkan acara setelah materi dan pembacaan
tata tertib Rakerda, Tomi sebagai korda Jateng mulai memimpin dan membagi
peserta raker dalam tiga divisi dengan masing-masing kadiv, yaitu Susilowati
(UNIKAL) pada divisi pengabdian masyarakat, Titis Nuruttaqi (UNDIP) pada divisi
advokasi, dan Purwo Setiyo Nugroho (UMS) pada divisi informasi dan komunikasi.
Dari berbagai macam
hasil proker yang telah dibuat oleh masing-masing divisi, ada satu yang menjadi
topik FGD (Forum Group Discussion) sore itu mengenai strategi penetapan KTR.
Hal penting dalam penetapan KTR ini adalah persiapan yang matang. Sosialisasi
dengan pamflet/ poster maupun media kampus, serta pembentukan satgas harus
didukung pula dengan SK Dekan agar mempunyai kekuatan hukum yang jelas sehingga
target dan tujuannya bisa tercapai dengan optimal. Analisis situasi kampus juga
diperlukan untuk mewujudkan paradigma sehat sebagai salah satu nilai dasar
ISMKMI melalui penetapan KTR ini. Pengadaan klinik berhenti merokok dan bilik
merokok menjadi tindakan riil adanya KTR di kampus sehingga perlu dihadirkan
pula instrumen pelaksanaan dan pengawasan, seperti sanksi/denda pelanggaran
guna memonitor dan mengevaluasi pelaksanaannya nanti.
Presentasi
masing-masing divisi dan hasil penetapan sikap KTR oleh korda mengakhiri acara sebelum
penandatanganan banner oleh seluruh perwakilan pengurus organisasi yang
memiliki semboyan “FKM satu, ISMKMI maju, Wilayah III kompak”. Indikator
keberhasilan KTR dapat dilihat dari sikap merokok yang cerdas. Cerdas dalam
artian peduli terhadap lingkungan dan orang-orang di sekelilingnya. Demi
mewujudkan dan menyukseskan KTR perlu koordinasi dan kerjasama tim yang
berpihak pada rakyat serta bersifat transparan sekaligus akuntabel yang mampu
bertindak secara cepat dan tepat sebagai implementasi nilai-nilai dasar ISMKMI.
SALAM SEHAT, SEMANGAT,
BERMANFAAT (InnA)
acaranya keren
ReplyDelete