Langit Menangis, Warga Semarang Bawah Miris

Photo: @infoSMG-Kota Lama

Kondisi kota Semarang saat ini sepertinya tak jauh beda dengan Jakarta. Terlebih ketika musim penghujan tiba. Walaupun tak separah di Jakarta, namun banjir sudah pasti setia menyambangi kota lunpia ini. Selama sepuluh tahun terakhir, banjir memang tak pernah absen mengepung kawasan Semarang bawah. Prosesnya bertahap. Awalnya banjir hanya datang sekejap saat hujan deras, dan pergi beberapa saat kemudian setelah hujan reda.

Banjir terbesar melanda Semarang selama dua tahun terakhir. Pada awal tahun 2013 ini, terhitung sudah dua kali banjir besar mengepung hampir seluruh wilayah di kawasan Semarang bawah. Sebelum banjir datang, semalam (1/3) Semarang seolah dilanda badai. Hujan deras disertai petir yang menyambar-nyambar tak berhenti sejak sore. Alhasil banjir besar pun melanda hampir seluruh kawasan Semarang. Sampai berita ini diturunkan, banjir masih menggenangi beberapa wilayah di Semarang. Bahkan di beberapa wilayah, air semakin bertambah karena banjir kiriman dari wilayah lain yang lebih tinggi. Daerah yang menjadi langganan banjir tiap tahun adalah Johar, Kota Lama, sekitar Stasiun Tawang, Tlogosari, Simpang Lima, Jalan Supriyadi, Jalan Gajah, dan lain-lain.

Pemkot Semarang sebenarnya tidak tinggal diam untuk mengatasi masalah yang tidak sederhana ini. Perbaikan dan pelebaran saluran air sudah dilakukan di beberapa titik, seperti di Kampung Kali, Kali Banjir Kanal Barat, saluran air sekitar Stasiun Tawang, dan lain-lain. Namun banjir lebih ganas melanda Semarang. Tiap tahun debit air banjir semakin berambah, cakupan wilayah yang terkena banjir semakin luas, dan durasi banjir menggenangi Semarang juga semakin lama. Seharusnya tak hanya Pemkot Semarang saja yang memutar otak untuk mengatasi benana tahunan ini. Sebagai warga Semarang yang baik, seharusnya kita juga peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar. Berikut beberapa dokumentasi kondisi banjir di kota Semarang (2/3) :