FKM Mengabdi
Photo: Rogo |
Selaku mahasiswa yang mempunyai salah satu peran sebagai agent of change harus bisa memberikan perubahan yang berarti di dalam masyarakat. Perubahan–perubahan itu dapat berupa perubahan cara berpikir maupun cara berperilaku yang sesuai dengan prinsip keilmiahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya terobosan baru yang dilakukan oleh mahasiswa yang bertanggung jawab sebagai agent of change. Perlunya acara ini karena realita yang ada di masyarakat dengan teori yang ada di dunia perkuliahan mungkin sedikit berbeda, apalagi dari segala aspek antara mahasiswa dengan masyarakat.
Adanya acara Comdev (Community Development) yang diselenggarakan pada Sabtu(6/4) lalu berperan sebagai wadah pencerahan, sekaligus penggalian wawasan tentang cara-cara bagaimana mengabdi di dalam masyarakat. Tidak hanya itu, juga bagaimana menghadapi masyarakat yang secara keilmuan tak
semuanya sama dengan kita sehingga dibutuhkan cara pendekatan khusus. Acara Comdev adalah acara yang diselenggarakan hasil kerja sama antara Departemen Pengabdian Masyarakat (Dimas) BEM FKM Undip dengan UKK PIRC bagian riset. Tujuan dari acara ini untuk menjembatani antara mahasiswa yang semangat mengabdi agar terjun ke masyarakat. Acara yang bertemakan “Mari Mengabdi untuk Berbagi Hidup Rakyat Indonesia” dan diketuai oleh Muhammad Imam Ma’arif ini, diikuti 91 orang yang terdiri dari angakatan 2011 dan 2012.
semuanya sama dengan kita sehingga dibutuhkan cara pendekatan khusus. Acara Comdev adalah acara yang diselenggarakan hasil kerja sama antara Departemen Pengabdian Masyarakat (Dimas) BEM FKM Undip dengan UKK PIRC bagian riset. Tujuan dari acara ini untuk menjembatani antara mahasiswa yang semangat mengabdi agar terjun ke masyarakat. Acara yang bertemakan “Mari Mengabdi untuk Berbagi Hidup Rakyat Indonesia” dan diketuai oleh Muhammad Imam Ma’arif ini, diikuti 91 orang yang terdiri dari angakatan 2011 dan 2012.
Mengapa lebih ditekankan pada angkatan 2011 dan 2012? Jawabannya adalah karena memang angkatan tersebut sangat membutuhkan pencerahan, terutama dalam hal pengabdian. Acara yang dimulai pukul 07.40 WIB dan bertempat di ruang D201-2 FKM Undip tersebut, dibuka oleh bapak Ir Suyatno, M.Kes selaku Pembantu Dekan III. Beliau berharap dengan adanya acara ini semoga pendekatannya akan lebih berhasil karena memang menggunakan cara pendekatan yang ilmiah. Bukan hanya itu saja, dengan adanya acara ini juga diharapkan mahasiswa dapat meningkatan soft skill dan kemampuan bermasyarakat.
Bentuk acara ini adalah diskusi, talk show, maupun tanya jawab. Materi pertama disampaikan oleh Asep Muhammad Samsudin dengan judul Konsep Dasar Pemberdayakan Masyarakat. Dalam materi beliau dijelaskan mengenai perbedaan yang sangat mencolok antara teori-teori elite yang selama ini kita kenal dalam dunia perkuliahan dengan fakta yang ada dilapangan. Kita selaku bagian dari warga kampus yang mempunyai tugas dasar pengabdian masyarakat harus bisa merealisasikan. Untuk menopang itu semua, perlu adanya dasar- dasar pengabdian yang berupa teori.
Dalam acara tersebut juga dijelaskan bahwa Comdev merupakan proses yang dirancang untuk menciptakan kemajuan kondisi ekonomi, sosial dan seluruhnya, dengan kata lain ”memampukan masyarakat”. Pemateri kedua adalah Pak Yudhi Dharmawan. Beliau memaparkan mengenai pentingnya riset dalam comdev. Beliau mengatakan, “Sebagai seorang peneliti kita boleh salah tapi tidak boleh bohong.” Beliau menekankan sebagai seorang peneliti kita harus menjunjung tinggi kejujuran dan harus senantiasa berpikir sistematis, terkontrol, dan empiris.
Materi yang beliau sampaikan cukup menarik, namun sayangnya di tengah acara tiba–tiba terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Hal ini sedikit mengganggu pemaparan beliau karena tidak dapat menggunakan komputer. Selain itu, ruangan juga menjadi cukup panas. Namun hal tersebut tidak mengganggu antusiasme peserta. Terbukti dengan beberapa pertanyaan yang sangat luar biasa dilontarkan oleh peserta.
Selanjutnya materi ketiga diisi oleh Ratna Kusuma Ningsih. Beliau menyampaikan mengenai pengalaman pemberdayaan masyarakat. Walaupun tanpa alat bantu komputer dan lain-lain, penyampaian materi cukup mengasikkan, dimana pemateri sangat interaktif sehingga peserta tidak mengantuk. Acara pun berakhir dengan sukses pukul 12.05 WIB.
Imam selaku ketua panitia menyatakan bahwa, “Perbedaan dari Comdev tahun ini dan tahun lalu ialah pada tahun ini akan mengadakan studi banding ke Yogyakarta pada tanggal 13 April 2013” (06/04). Imam juga menyampaikan harapannya kepada tim comdev yang sudah terbentuk semoga tetap semangat sampai akhir dan berkomitmen dalam menjalankan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di Desa Rowosari RW VII dan VIII. Semangat Mengabdi! (Rogo Sukmo)
Post a Comment