Limbah Minimalis, Lingkungan Higienis
Photo : Ina |
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang beroperasi sejak tahun 1996 ini memiliki tiga wilayah pelayanan, antara lain Kota Yogyakarta (14 kecamatan), Kabupaten Sleman (5 kecamatan), dan Kabupaten Bantul (3 kecamatan). Sistem pengolahan ini dibangun di atas lahan seluas 6,7 Ha yang berfungsi untuk pengolahan limbah rumah tangga (kamar mandi, air cucian, WC, dapur). Proses pengolahan yang terjadi dimulai dari air limbah masuk - disaring dengan saringan jeriji - diangkat dengan pompa ulir secara otomatis melalui 3 level - menuju bak pengolah dengan pemisah berupa pasir (Grit Chamber) – penyaringan kasar – masuk ke dalam Laguna Aerasi Fakultatif selama 8-10 jam/hari yang terdiri dari 6 kolam setinggi 4 meter – dilakukan pengeringan lumpur – menuju kolam pematangan dengan bakteri yang ramah lingkungan hingga menghasilkan air golongan C – Air keluar dan dibuang ke sungai, sementara hasil pengeringan lumpur dimanfaatkan untuk
pupuk tanaman.
pupuk tanaman.
Seiring dengan berjalannya waktu, IPAL Sewon telah memberikan banyak kontribusi untuk masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Dengan dikembangkannya unit pengelola lingkungan ini mampu memberikan dampak positif bagi berbagai aspek kehidupan, antara lain :
1. Aspek Lingkungan : mengurangi pencemaran air tanah, menjaga kebersihan air sungai dari limbah
2. Aspek Kesehatan : mengurangi angka penyakit, meningkatkan status gizi, meningkatkan kemampuan anak-anak dan meningkatkan produktivitas kerja
3. Aspek Citra : mempertahankan citra Yogyakarta sebagai kota budaya
Hal-hal yang perlu diingat adalah meskipun hanya sebatas limbah, pengelolaannya harus tetap terarah agar dampak-dampak negatif yang merugikan lingkungan maupun kesehatan dapat diminimalisir sedini mungkin. Dengan adanya kunjungan ke IPAL Sewon diharapkan mampu memberikan inspirasi dan kesadaran untuk menciptakan hal serupa dalam upaya menjaga lingkungan dan pengadaan unit instalasi pengolahan air limbah. Tidak hanya limbah rumah tangga, melainkan limbah industri berbahaya yang banyak dihasilkan oleh pabrik-pabrik seperti di Kota Semarang. (Ina K)
Post a Comment