TAP di Tengah Ramadhan, Godaan (Tidak) Terelakkan
Sabtu (13/7), Badan Penyelenggara Mentoring Agama Islam Undip (BPMAIU) menyelenggarakan Training Akbar Pementor (TAP) susulan bagi FKM dan Keperawatan. “Training Akbar Pementor merupakan training untuk para pementor baru Universitas Diponegoro dengan tujuan meningkatkan kapasitas mereka sebagai pembina kelompok mentoring. Dalam acara ini, para pementor diberikan pemahaman mengenai kondisi mentoring di Universitas Diponegoro secara umum, permasalahan, dan solusi agar tujuan mentoring tercapai.” Ungkap Arifah, sekretaris BPMAIU, yang juga mahasiswi FKM 2009.
TAP kali ini bertepatan dengan Ramadhan dan libur pasca ujian, ‘godaan’ tidak terelakkan. Namun,
motif yang kuat untuk menjadi pementor agaknya berhasil menampik ‘godaan’ tersebut. Seperti yang disampaikan salah satu peserta, Rafiah Al Qodri, “Jadi pementor bisa mengubah konsep pemikiran orang tentang mentoring, lebih ngajak orang buat dakwah, dan ngajak ke jalan yang bener.” Selain FKM dan Keperawatan, turut hadir para pementor baru dari fakultas lain seperti, Fisip, Hukum, FPIK, FEB, dan Teknik, yang juga ingin mengikuti TAP susulan. Acara yang dimulai pukul 07.00 hingga 18.00 ini berisi penyampaian 5 materi oleh 5 narasumber yang luar biasa, salah satunya mantan Presiden BEM KM Undip 2000, Fris Dwi Yulianto. Arifah menjelaskan, kelima materi tersebut berisi landasan menjadi pementor, sikap yang harus dimiliki pementor, tips dan trik menjadi pementor ideal, serta problematika mentoring di Undip.
motif yang kuat untuk menjadi pementor agaknya berhasil menampik ‘godaan’ tersebut. Seperti yang disampaikan salah satu peserta, Rafiah Al Qodri, “Jadi pementor bisa mengubah konsep pemikiran orang tentang mentoring, lebih ngajak orang buat dakwah, dan ngajak ke jalan yang bener.” Selain FKM dan Keperawatan, turut hadir para pementor baru dari fakultas lain seperti, Fisip, Hukum, FPIK, FEB, dan Teknik, yang juga ingin mengikuti TAP susulan. Acara yang dimulai pukul 07.00 hingga 18.00 ini berisi penyampaian 5 materi oleh 5 narasumber yang luar biasa, salah satunya mantan Presiden BEM KM Undip 2000, Fris Dwi Yulianto. Arifah menjelaskan, kelima materi tersebut berisi landasan menjadi pementor, sikap yang harus dimiliki pementor, tips dan trik menjadi pementor ideal, serta problematika mentoring di Undip.
Arifah berharap agar semakin banyak mahasiswa yang tertarik dengan mentoring. Karena, ia menganggap, mentoring adalah salah satu sarana meningkatkan kapasitas diri menjadi manusia yang memliki karakater generasi Islami. Ia juga berharap, agar kualitas dan kuantitas para pementor dapat semakin meningkat. Selain itu, ketua BPMAIU, Yanuwar Nur Aji, juga menyampaikan harapannya, “Semoga mereka bisa istiqomah.” (Ajeng)
Post a Comment