Pelaksanaan Save Pemilu
Photo : PH |
Hari pertama kuliah, BEM KM Undip pun memulai aksi pertama mereka pada tahun 2014. Aksi tersebut mengusung tema save pemilu untuk menjaga pemilu yang akan berlangsung pada tanggal 9 April mendatang. Pelaksanaannyadilakukan di depan gedung DPRD Jawa Tengah. Para mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka sembarimenyorak-nyorakkan yel-yel, lagu, maupun slogan.
Mahasiswa berkeinginan agar pelaksanaan pemiludilaksanakan secara jujur dan dapat diawasi oleh mahasiswa. Menurut Ketua BEM KM Undip, Taufik Aulia Rahmat, harapan dari adanya
aksi ini agar masyarakat bisa lebih cerdas dalam memilih pemimpinnya nanti. Sehingga para pemimpin yang terpilih tidak sekedar memberikan janji-janjisemata, namun juga kerja keras khususnya untuk Jawa Tengah.
aksi ini agar masyarakat bisa lebih cerdas dalam memilih pemimpinnya nanti. Sehingga para pemimpin yang terpilih tidak sekedar memberikan janji-janjisemata, namun juga kerja keras khususnya untuk Jawa Tengah.
Aksi yang berlangsung kurang lebih 1 jam ini diawali dengan membawa spanduk ke depan gedung DPRD Jawa Tengah. Kemudian dilanjutkan pembacaan deklarasi pengawalan pemilu 2014 yang dibacakan oleh Presiden BEM KM Undip.Setelah membacakan deklarasi, 4 perwakilan mahasiswa dipersilahkan masuk ke dalam gedung DPRD untuk berembug langsung dengan perwakilan dan menyampaikan tujuan mereka.
Kapolsek Semarang Tengah, Basuki, sebagai penyorot pelaksanaan dari aksi ini pun sangat mendukung dengan adanya aksi ini. “Aksi ini sangatlah penting untuk menyampaikan aspirasi rakyat dan mahasiswa adalah media yang tepat, hanya saja ketertiban tetap harus dijaga dan sayapun salut dengan para mahasiswa yang tetap tertib, tidak memacetkan jalan, dan yang paling penting tidak berbuat anarkis,” ujar Basuki (3/3).
Aksi selesai pada pukul 10.00 WIB dengan keluarnya para perwakilan yang telah berembug dengan wakil rakyat. Menurut salah satu mahasiswa Undip, Miranti, aksi ini masih perlu ditingkatkan lagi dan massa yang hadir masih kurang. Menurutnya, mahasiswa merupakan pembawa nama bangsa dan kaum intelektual yang tidak bisa dibodohi. Jika aksi tidak dilakukan peraturan pun susah untuk tegak. (Dhia Goniyyah)
Post a Comment