Waspada Kondom Penyebab IMS!
Photo : Google |
Adapun penyebabnya antara lain bakteri, virus, jamur, protozoa atau ektoparasit. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen RI Tahun 2006 dan Laporan Kegiatan Klinik bulan Januari hingga Desember 2011, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dan penyebaran kasus infeksi menular seksual yang terjadi pada kelompok risiko tinggi yaitu Wanita Pekerja Seks (WPS). Keadaan tersebut menjadi perhatian dan komitmen global dalam upaya pencegahan dan penanganan, mengingat dampak yang ditimbulkan berbanding lurus dengan potensi peningkatan risiko penularan HIV/AIDS.
Ketika ditelusuri terkait faktor risiko infeksi menular seksual, sebuah penelitian yang dilakukan terhadap populasi sebesar 113 WPS di Lokasi 24 Kabupaten Bintan, mengungkap terdapat hubungan antara penggunaan, cara penggunaan, dan jenis kondom dengan kejadian IMS. Penelitian oleh beberapa ahli epidemiologi tersebut, membuktikan bahwa kejadian IMS lebih banyak diderita WPS yang dalam melakukan hubungan seks pelanggannya tidak menggunakan kondom. Tidak konsistennya pelanggan dalam penggunaan kondom menyumbang risiko 1,8 kali lebih besar terhadap kejadian infeksi menular seksual. Apabila dilihat dari segi cara penggunaan kondom, didapat data 72,3% kejadian IMS lebih banyak ditemukan pada WPS yang cara penggunaan kondomnya sebelum ereksi, selain itu sebesar 45,5% positif kejadian IMS penggunaan kondom setelah ereksi. Dengan begitu, cara penggunaan kondom merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadi IMS sebesar 1,5 kali. Selanjutnya ditelusur mengenai faktor risiko jenis kondom, menunjukkan angka 63,3% kejadian IMS diderita oleh WPS yang menggunakan jenis kondom ekstra tipis. Dapat ditarik kesimpulan bahwa hal-hal terkait kondom mulai dari konsistensi penggunaan, cara penggunaan, dan jenis kondom merupakan faktor risiko yang andil menyebabkan kejadian infeksi menular seksual.
Masalah kesehatan yang terjadi memang kompleks dan tak berkesudahan, namun bukan berarti tingginya insiden tidak dapat diminimalisir. Biar bagaimanapun tindak pencegahan merupakan langkah awal yang patut digerakkan agar tingkat kejadian masalah kesehatan, khususnya dalam hal ini infeksi menular seksual dapat ditekan. Untuk itu, perlu adanya koordinasi menjalin kerjasama antara unit pelayanan kesehatan dengan warga lokasi setempat dalam partisipasi upaya deteksi dini IMS pada WPS, pemberian pengobatan yang baik, serta usaha preventif lainnya. (Shallichah Talita)
Post a Comment