Saat Mahasiswa Semarang Berbicara : Konsolidasi Aksi Jilid I
Photo : D.A.H |
Semarang – Memasuki hari ke 147 Pemerintahan Jokowi-JK (terhitung tanggal 16/03) sejak pertama dilantik pada 20 Oktober 2014, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip bidang Sosial Politik (Sospol) memfasilitasi seluruh mahasiswa di Semarang untuk mengadakan Konsolidasi aksi jilid I di Student Center Undip. Aksi tersebut dilakukan untuk menanggapi berbagai polemik yang sedang terjadi di masyarakat, seperti harga bahan pokok naik, Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, sistem pendidikan yang amburadul, aset negara dikuasai asing, serta nilai rupiah yang semakin melemah. Tujuan diadakannya aksi ini adalah untuk menentukan sikap dan memastikan apakah Indonesia benar-benar dalam keadaan darurat melalui kegiatan diskusi. Kegiatan diskusi dipimpin oleh Samuel, Kadiv Kastrat.
Presiden BEM, Menteri Sosial UNNES beserta jajarannya ikut serta dalam diskusi ini. Kegiatan diskusi berlangsung panjang karena banyak mahasiswa yang mengungkapkan kegelisahan dan pendapatnya tentang keadaan Indonesia saat ini. Dan setelah melalui diskusi yang panjang, masalah dikerucutkan menjadi 5 bidang yaitu hukum, politik, energi, ekonomi dan pendidikan. “Langkah ini bukan langkah terakhir yang dilakukan oleh mahasiswa, namun ini adalah langkah awal mahasaiswa dalam mengawal pemerintahan Jokowi”, ungkap Samuel.
Kegiatan berlangsung dari pukul 16.00 s.d 18.00 WIB, dan diakhir diskusi disimpulkan bahwa Indonesia (memang) Darurat. Namun, karena masih banyak hal yang harus di bahas maka kegiatan ini akan dilanjutkan pada hari ini (17/03) pada konsolidasi aksi jilid II di tempat yang sama. Dalam aksi tersebut juga akan dibahas mengenai hal-hal apa saja yang perlu disiapkan untuk aksi turun ke jalan yang akan dilaksanakan pada hari Rabu (18/03). (Novi)
Post a Comment