Saat Mahasiswa Semarang Berbicara : Konsolidasi Aksi Jilid II
Photo : PH |
Semarang - Setelah berkonsolidasi di hari pertama (16/03). Hari kedua (17/03) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip bidang Sosial Politik (Sospol) kembali membuka Konsolidasi Aksi bersama seluruh mahasiswa di Semarang untuk membahas program Nawa Cita yang dianggap mahasiswa masih belum berjalan sepenuhnya di Pemerintahan Jokowi-JK yang sudah menginjak 148 hari. Nawa Cita sendiri adalah suatu program pemerintahan Jokowi-JK yang terdiri dari 9 agenda prioritas yang dijanjikan kepada masyarakat untuk perubahan.
Pada Konsolidasi Aksi yang kedua kali ini disampaikan juga bahwa kegiatan Aksi dari mahasiswa Semarang pun harus digerakkan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dan mengkritisisasi pemerintahan Jokowi-JK yang belum sejalan dengan program Nawa Cita. Mahasiswa yang berkonsolidasi pun menyuarakan pendapat mereka dengan membahas kajian apa saja yang harus dituntut dalam aksi yang akan dilaksanakan pada hari Rabu (18/03) esok harinya. Salah satu mahasiswa FT Undip pun mengemukakan suaranya, menurutnya dalam menjalankan aksi maka mahasiswa harus mampu mengerti persoalan apa yang akan kita tuntut untuk bangsa kita, oleh karena itu terbentuklah 7 point tuntutan yang akan disampaikan pada aksi tersebut.
Berikut adalah 7 point yang dirumuskan bersama-sama dalam Konsolidasi aksi Jilid II :
1. Terkait Bidang maritim.
Menuntut adanya revitalisasi kebijakan bidang maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia,
2. Terkait Bidang hukum.
Menuntut penghapusan remisi bagi narapidana kejahatan luar biasa (korupsi, narkoba, terorisme), Mengharmonisasikan antar lembaga penegak hukum, dan Mengesahkan RUU KUHP Indonesia.
3. Terkait Bidang Energi.
Menuntut pemerintah menyerahkan 100% saham blok mahakam kepada negara, yaitu BUMN dan Pemda setempat
4. Terkait Bidang Ekonomi.
Menuntut pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berfokus pada penguatan rupiah.
5. Terkait Bidang Kesehatan.
Menuntut adanya pemerataan tenaga kesehatan dan penerapan kebijakan jaminan kesehatan.
6. Terkait Bidang Pendidikan.
Menuntut untuk merealisasikan janji revolusi mental yang secara konkrit dan nyata karena masih banyaknya kekerasan di dunia pendidikan maupun pendidikan yang belum bisa mengedepankan moralitas
7. Menuntut ketegasan Presiden Jokowi dalam mengambil kebijakan dan selaras dengan menteri-menteri serta lembaga negara lainnya.
Dengan dirumuskannya 7 Point ini dalam Konsolidasi Aksi Jilid II maka seluruh mahasiswa Semarang menginginkan bahwa aksi yang mereka tunjukkan pada hari Rabu (18/03) kepada Pemerintah bukanlah aksi yang ingin mencari perhatian tetapi ingin menuntut keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan menagih janji-janji yang mereka harapkan dan mengingatkan Jokowi-JK bahwa mahasiswa tetap mengawasi mereka. (Dhia)
Post a Comment