Emansipasi wanita : warisan yang perlu dipertahankan [Spesial Hari Kartini]
Photo : PH |
Dulu... memang kodrat wanita hanya boleh memasak di dapur dan tidak boleh berpergian keluar rumah. Tetapi saat ini? Kita, kaum wanita bebas untuk dapat mengenyam pendidikan, bekerja, berpergian keluar, bahkan ikut serta dalam pemerintahan. Kini kaum wanita sudah bebas menyuarakan aspirasi dan menuntut haknya; kita menyebutnya sebagai emansipasi wanita. Dan hebatnya, saat ini, emansipasi wanita tidak hanya diperjuangkan oleh kaum wanita saja, melainkan oleh kaum laki-laki juga. Salah satu contohnya adalah melalui gerakan sosial #heforshe yang didutai oleh Emma Watson.
Gerakan sosial tersebut mengajak kaum laki-laki untuk lebih aktif dalam mewujudkan kesetaraan gender (gender equality) di dunia. Sekali lagi saya katakan, gerakan sosial tersebut diadakan untuk mewujudkan kesetaraan gender di dunia dan bukan merupakan sebuah doktrin untuk mengadvokasi persamaan hak untuk wanita saja (feminisme). Gerakan sosial tersebut juga bukan merupakan sebuah gerakan yang seolah membenci kaum laki-laki (man hating). Justru, melalui gerakan #heforshe, kaum wanita dan laki-laki bersatu untuk menghilangkan kesenjangan antara hak kaum wanita dan kaum laki-laki; gerakan ini juga dimaksudkan untuk membuat warga dunia tahu bahwa baik kaum wanita dan kaum laki-laki berhak memperoleh kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri, memiliki pekerjaan, mengenyam pendidikan, bahkan mengungkapkan perasaannya (bersedih, bahagia, kecewa, dll).
Lalu, apa kaitan antara kesetaraan gender, gerakan sosial #heforshe dengan emansipasi wanita yang dipelopori oleh Raden Ajeng Kartini?
Sebelumnya, kita harus tau terlebih dahulu bahwa konsep emansipasi lahir karena adanya ketidakadilan yang diberlakukan kepada kaum wanita dan adanya ketidaksamaan hak yang dimiliki oleh wanita dibanding pria karena alasan gender. Padahal, layaknya sebuah negara, wanita juga ingin “merdeka”. Dan menurut saya, emansipasi merupakan bentuk dari perwujudan kesetaraan gender. Alasannya sederhana, karena emansipasi merupakan suatu gerakan/ upaya wanita agar memperoleh persamaan hak dengan laki-laki a.k.a mewujudkan kesetaraan gender. Dan gerakan sosial #heforshe dilakukan untuk memperkuat dukungan dan alasan akan pentingnya memperjuangkan kesetaraan gender di dunia. Namun, yang harus digaris bawahi disini adalah kalimat “persamaan hak”. Kenapa? Karena kalimat tersebut bukan dimaksudkan agar wanita memiliki hak yang sama persis dengan laki-laki, melainkan agar wanita memiliki hak yang diberikan secara adil dan proporsional tentang bagaimana wanita memperoleh kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri dan bagaimana kaum laki-laki menghormati serta memperlakukan wanita sebagaimana mestinya (tidak mengeksploitasi, tidak meremehkan, apalagi menyiksa wanita).
Menurut saya, emansipasi wanita merupakan warisan yang perlu dipertahankan dan merupakan suatu hak yang sangat layak untuk diperjuangkan, namun tidak boleh kebablasan. Karena pada akhirnya, emansipasi wanita ada untuk membuat wanita berdaya. Itulah mengapa kita sering mendengar tentang upaya pemberdayaan wanita. Alasannya sangat sederhana, yaitu karena dari seorang rahim wanita-lah, (calon) pemimpin dunia terlahir. Kaum wanita, yang entah pada akhirnya akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, secara kodrati akan tetap menjadi pemimpin untuk anak-anaknya. Kaum wanita-lah yang akan mendidik, memotivasi dan membimbing anak-anaknya kelak untuk melihat dan menjalani kehidupan di dunia sehingga dapat menjadi orang yang nantinya berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Karena itu, seorang wanita harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya, salah satunya melalui pendidikan.
Selain itu, kaum wanita saat ini juga berhak untuk menjadi kartini-kartini baru yang cepat tanggap dalam menghadapi perubahan zaman (era globalisasi), mengungkapkan pendapat, menghasilkan suatu karya kreatif dan inovatif, bahkan membawa perubahan dan berjuang di bidang keahlian masing-masing untuk memberikan kontribusi yang nyata demi kemajuan bangsa dan negara. Namun, yang perlu diingat adalah... semerdeka apapun hak yang diberikan kepada kaum wanita saat ini, kaum wanita tetap tidak boleh melupakan kodratnya sebagai wanita yang sesungguhnya. Karena, sekali lagi saya katakan bahwa emansipasi wanita merupakan hak yang sangat layak untuk diperjuangkan, namun tetap tidak boleh kebablasan. (n.s)
Post a Comment