Miris Tersentuh Meningitis
Photo : Google |
Penyakit Meningitis sempat jadi trend pembicaraan di media setelah wafatnya komedian
Olga Syahputra Jumat lalu (27/3/2015). Meski bukan nama yang asing dalam dunia
kedokteran, penyakit dengan nama lain radang selaput otak ini masuk dalam
kategori penyakit mematikan.
Meningitis adalah sebuah kondisi
ketika selaput (meninges) yang mengelilingi sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum
tulang belakang mengalami peradangan. Setelah itu, selaput tersebut akan
membengkak. Secara umum, terdapat dua jenis
penyakit meningitis yaitu meningitis bakterialis yang disebabkan bakteri
seperti Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae dan
menyebar melalui kontak jarak dekat. Dan Meningitis virus yang disebabkan oleh virus yang bisa menyebar melalui batuk, bersin dan
lingkungan yang tidak higienis.
Data yang pernah dirilis Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), bakteri HIB setiap tahunnya telah menimbulkan korban
jiwa sebanyak 386.000 anak di berbagai negara, terutama di negara-negara
berkembang. Data ini semakin memperlihatkan pentingnya imunisasi HIB.
Penyakit ini akan membaik dengan
sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Namun, bila dibiarkan begitu saja dan
tidak melakukan pengobatan, penyakit ini akan menimbulkan komplikasi serius dan
semakin lama akan semakin parah.
“Kanker akan menyebar banyak di organ yang banyak O2,
seperti paru-paru, liver, jantung, otak,
dst. Kesalahan terjadinya hal fatal juga diakibatkan oleh kelakuan pasien yang
cenderung meremehkan penyakitnya”. Demikian penuturan Djoko Nugroho dalam wawancara Rabu lalu (1/4).
Jenis komplikasi yang mungkin akan
muncul antara lain gangguan pada pendengaran, kerusakan pada otak,
gagal ginjal, syok, masalah pada memori, dan masalah berjalan. Selain itu,
risiko kejang dan kerusakan saraf permanen akan terjadi bila tidak melakukan
pengobatan dengan cepat. Tanda dan gejala dari penyakit meningitis dapat muncul
dalam hitungan jam atau bahkan lebih dari satu atau dua hari. Tanda dan gejala
ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru
dilahirkan. Gejalanya seperti mendadak demam tinggi, sakit kepala parah
tanpa sebab yang jelas, leher kaku, mual, sulit konsentrasi, sensitif terhadap
cahaya, dan ruam
kulit,
Meningitis merupakan
penyakit yang mudah
menular. Penularan
bisa disebabkan oleh mikroorganisme, bakteri, virus maupun jamur. Jika tidak di
sembuhkan secara dini maka di khawatirkan akan mengakibatkan kondisi yang
fatal, diantaranya tuna ganda seperti lumpuh ataupun gangguan mental. Penularan
bakteri yang bersifat langsung dapat terjadi melalui udara atau kontak dengan
cairan pada saluran pernapasan, misalnya untuk pemakaian gelas bersama. Kuman
akan menempati daerah nasofaring, kemudian menembus selaput lendir.
Meningitis yang disebabkan bakteri
umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh tanpa perawatan spesifik. Namun,
meningitis akibat virus dapat berakibat serius, seperti kerusakan otak dan
kehilangan pendengaran.
Meningitis memang paling rawan
menyerang anggota jemaah haji. Selain itu, anggota jemaah haji yang datang ke
Mekkah sebagian besar berasal dari negara Sub-Sahara Afrika yang merupakan
sabuk meningitis atau daerah dengan endemi meningitis.
Itulah sebabnya, sebelum melakukan perjalanan haji dan umrah, seseorang
diwajibkan melakukan vaksinasi.
Berdasarkan
penyebab timbulnya, penyakit ini sebagian dapat dicegah. Bentuk pencegahan yang
dapat dilakukan antara lain adalah mencuci tangan dengan menyeluruh, menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, menjaga imunitas tubuh agar selalu prima, serta vaksinasi pada anak
dan dewasa yang berisiko terjangkit mikroorganisme penyebab meningitis. Pentingnya vaksinasi HIB
karena vaksinasi ini bisa menangkal masuknya bakteri Haemophilus influenzae
type B ke tubuh. (Putri)
Diambil dari Buletin Publica Health
Post a Comment