Siaga Kasus DBD di Kecamatan Tembalang : Tim PBL FKM Gandeng Himpunan Mahasiswa Sipil Undip
Photo : Retno Kamilia |
Minggu, 22 November 2015 menjadi salah satu hari yang berkesan bagi perkembangan inovasi promosi kesehatan di masyarakat, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Hari itu, telah terjadi kesepakatan antara Tim PBL FKM Undip Kelurahan Bulusan dengan Himpunan Mahasiswa Sipil Undip mengenai pencegahan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai upaya untuk menekan angka kasus DBD di Kecamatan Tembalang.
Kota Semarang menempati peringkat kedua tertinggi kasus DBD di Jawa Tengah, dan Kecamatan Tembalang menempati peringkat pertama kasus DBD di Kota Semarang. Kelurahan Bulusan merupakan salah satu Kelurahan dalam Kecamatan Tembalang yang menjadi sampel penelitian kasus DBD oleh Tim Praktik Belajar Lapangan (PBL). Untuk mencegah penularan penyakit DBD, angka bebas jentik (ABJ) suatu kelurahan harus mecapai 95% sedangkan hasil membuktikan bahwa Kelurahan Bulusan memiliki rata-rata 86% data ini sangat memprihatinkan, dan menggambarkan bahwa kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) belum terlaksana dengan baik.
Menurut Guntur selaku Kasie Kesos Kelurahan Bulusan “Penduduk Tembalang tidak semuanya warga asli, banyak mahasiswa yang ngekos dan ngontrak di kawasan ini, seharusnya informasi mengenai DBD dan PSN tidak hanya diketahui mahasiswa FKM saja” terkait dengan permasalahan tersebut sebagai ketua tim Apladika pun juga menerangkan bahwa Mahasiswa harus turut andil dalam permasalahan DBD pasalnya sebagai pendatang mahasiswa harus memiliki informasi yang cukup mengenai DBD dan PSN unruk menekan angka kasus DBD di Kecamatan Tembalang.
Praktik PSN yang benar harus dilakukan oleh masyarakat termasuk mahasiswa demi meningkatkan ABJ di wilayah tempat tinggalnya dan mencegah terjadinya penularan DBD. Hal ini membuat Emir selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Sipil (Kahim HMS) Undip sadar, bahwa dengan memberikan informasi mengenai DBD dan praktik PSN pada mahasiswa baru Jurusan Teknik Sipil sangat penting. Oleh karena itu, dalam diskusi interaktif mengenai DBD dan pentingnya praktik PSN oleh mahasiswa antara tim PBL dan HMS dihasilkan sebuah persetujuan bersama yang menyatakan bahwa HMS Undip bersedia memberikan informasi secara kontinyu pada mahasiswa baru Teknik Sipil mengenai DBD dan pratik PSN yang baik demi menekan angka kasus DBD di Kecamatan Tembalang.
“Pembekalan pada mahasiswa baru mengenai DBD dan praktik PSN itu sangat penting, kita bicara jangka panjang. Anggaplah ini sebagai investasi, harapannya setiap orang bisa menginspirasi orang-orang di sekitarnya”, ujar Emir.
Sebuah inovasi baru yang diberikan sebagai upaya promosi kesehatan mengenai DBD pada mahasiswa dinilai tepat dan dapat dijadikan investasi jangka panjang. Pemberian informasi dini pada mahasiswa baru diharapkan dapat mulai merubah perilaku mahasiswa untuk melakukan praktik PSN yang baik dan benar untuk mencegah penularan DBD. Dimulai dari satu jurusan teknik yang mulai peduli dan berupaya membantu dalam mengatasi permasalahan kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. (Retno Kamilia)
Post a Comment