Mengenal MSDs
Nyeri
sendi/tendon sering dialami hampir semua orang. Kebanyakan orang menyebutnya
encok. Padahal, nyeri sendi dan encok itu berbeda pengertian. Nyeri sendi di
dunia medis disebut Musculo Skeletal
Disorders (MSDs) sedangkan encok merupakan istilah awam penyakit asam urat.
Untuk meluruskan pengertian MSDs lebih detail, dr. R. Djoko Nugroho, M.Kes
dosen FKM Undip memberikan penjelasannya. MSDs adalah cidera yang berupa nyeri
pada sendi atau tendon. Hal tersebut bisa terjadi karena terkilir, kram atau
ketegangan/kekakuan otot.
Otot
terkilir terjadi karena beberapa alasan. Aktivitas yang berlebihan dapat
menyebabkan kontraksi otot yang dipaksakan sehingga terjadi peregangan otot
yang sangat kuat dan mengakibatkan otot tersebut terkilir. Contohnya, seseorang
yang berolahraga tanpa lebih dahulu melakukan warming up. Terkilir bisa juga terjadi karena kekurangan air putih
sehingga mengganggu proses metabolisme. Terganggunya metabolisme berakibat pada
kelelahan sendi/otot. Bila hal itu terjadi, biasanya seseorang akan kehilangan
konsentrasi, seolah-olah lantai di depannya bergelombang padahal sebenarnya
lantai itu rata.
Terkilir
bisa terjadi dimana saja, seperti di persendian bahu, tangan, tungkai, lutut,
betis dan lainnya. Sendi/otot yang terkilir bisa dikembalikan ke keadaan semula
bila dilakukan perawatan secara benar.
Kram
juga banyak dijumpai disekitar kita. Kram atau biasa disebut dengan ketegangan
otot. Terjadi karena adanya tarikan otot yang berlebihan. Hal ini timbul karena
salah posisi otot dalam waktu yang lama. Seperti, memakai high heels atau hak tinggi lebih dari 3 cm dalam waktu yang lama.
Akibatnya bisa ke semua sendi dari tumit, betis, lutut, pinggang, punggung,
bahu, leher. Disarankan untuk memakai hak tinggi seperlunya saja karena
mengingat besar dampak yang ditimbulkan. Kram juga bisa terjadi karena
pemakaian baju atau celana yang ketat sehingga otot mengalami tekanan dengan
adanya keketatan yang ditimbulkan.
Molet
ketika bangun tidur juga sering menyebabkan kram pada tangan dan kaki. Hal itu
karena kesalahan dalam posisi waktu tidur. Bila hal itu terjadi sebaiknya
jangan kendurkan otot tersebut berlawanan dengan arah kram tetapi luruskan
perlahan-lahan searah kram sambil dipijat halus.
Tegang
otot hampir sama dengan kram. Tegang otot terjadi karena ketidaksesuaian posisi
dengan anatomi fisiologi. Tortikolis
atau leher yang terputar. Istilah awamnya singklir. Hal itu karena salah posisi
ketika waktu tidur yang menyebabkan otot tertarik dalam waktu lama dan hasil
akhirnya berupa ketegangan otot. Padahal di area leher merupakan kumpulan
banyak saraf-saraf. Untuk itu, sebaiknya tidurlah dengan posisi terlentang,
memakai bantal yang empuk dan sejajar. Sebaiknya pula pilihlah kasur yang
terbuat dari kapas atau bulu. Hindari pemakaian kasur yang terbuat dari busa
atau pir.
Sebagai
solusi untuk mengatasi MSDs bisa dilakukan pengompresan dengan air dingin untuk
meredakan rasa nyeri. Bisa juga memakai saleb pereda nyeri. Setelah itu
diberikan air minum yang cukup.
MSDs
juga merupakan penyakit degenarif. Penyakit yang terjadi karena umur. Tetapi
bagi wanita hal tersebut belum begitu berpengaruh bila belum mencapai usia
menopause. Hal ini karena wanita memilki hormon estrogen. Walaupun begitu, hal
tersebut tetap harus diperhatikan dengan selalu melakukan aktivitas olahraga
secara rutin. (Widi,Raysha)
Post a Comment