PH Menjawab, Yuk Belajar Berpikir Kritis Positif Bersama
Selamat membaca,
Kami atas nama LPM Publica
Health, akan memberikan jawaban terkait respon pembaca yang sangat antusias
dengan pemberitaan kami terkait Hiruk Pikuk Pemiltas dan Pemira.
Sebelumnya kami ucapkan terima
kasih, bentuk saran dan pertanyaan kalian merupakan bentuk kepedulian dan
kepekaan kalian sebagai pembaca terhadap isu yang ada di lingkungan sekitar.
Harapannya kepekaan ini tidak hanya terbentuk dan menguap kepermukaan pada
event tertentu saja, bagaimanapun juga seorang mahasiswa adalah manusia –
manusia terdidik yang dibentuk dan berproses untuk memiliki pola pikir yang
positif, dan kritis membangun, serta memberikan solusi. Proses pembentukan pola
pikir itu juga dimulai dari kebebasan berpendapat dan memberikan persepsinya
terhadap hal apapun. Dan proses itu tidak bisa dibatasi oleh waktu dan tempat.
Sehingga kami mengapresiasi kepada pembaca terkait bentuk kritikan dan masukan
apapun soal pemberitaan kami. Berikut sekiranya apa yang menjadi pedoman dan
bekal kami dalam melakukan kegiatan pemberitaan.
Kami sebagai Pers
punya kebebasan dalam mebuat berita dan mencerdaskan.
Soal berita di pekan tenang yang kami terbitkan merupakan
bentuk pencerdasan. Kami tahu batasan media yang dilarang saat pekan tenang
adalah bentuk kampanye. Dan PH tidak melakukan bentuk kampanye.
Karena kami tidak menulis berita yang mengarah ke salah satu calon. Pers punya
kebebasan untuk menulis berita, kapanpun itu. PH sebagai mediator publik yang
netral menghadapi situasi politik terkini, PH memberi tahu publik terkait
perbedaan pandangan publik sebelum dan setelah publik melihat si calon - calon ketua dan wakil BEM ini kapabilitas dan
kredibilitasnya seperti apa seusai debat terbuka. Ini merupakan survey mahasiswa
FKM. Bukan survey anggota PH, dan PH
tetap netral. Adapun bila bagi pembaca bahwa berita yang kami keluarkan
salah, silakan sampaikan. Ketika kesalahan itu dari kami, kami juga akan
memberikan koreksi atas berita yang kami buat.
Penggiringan Opini
Publik dan Kecerdasan Pemilih
Perlu ditekankan sekali lagi. Survei elektabilitas yang LPM
Publica Health lakukan sekali lagi bukan untuk menggiring opini publik.
Hal ini merupakan bentuk gambaran sekilas tentang pandangan sampel terkait
pilihannya. Meski secara psikologis pemilih cenderung ingin mengetahui apa
pendapat orang lain dan cenderung memberikan dukungan terhadap calon yang
berpotensi menang (dari segi survei elektabilitas).
Tapi tujuan PH membuat polling adalah untuk mengetahui outcome
dari kampanye dan debat yang telah dilakukan ketiga calon pasangan serta untuk
mengetahui sejauh mana keterlibatan masyarakat FKM dalam kegiatan debat pemiltas
dan universitas. Jika pada akhirnya polling ini dianggap sebagai penggiringan
opini publik dan PH terkesan tidak netral, tentu kurang tepat karena disini
anggota PH dan tim sukses tiap pasangan calon tidak diperbolehkan mengisi
kuesioner polling. Penggiringan opini publik terjadi jika tujuan PH melakukan
survey ini untuk memenangkan salah satu pihak saja dan kuesioner polling PH
diisi oleh anggota PH dan timses yang ingin memenangkan salah satu pasangan
tertentu.
Pembaca tidak perlu khawatir dengan hasil survey, karena
kembali lagi tiap individu dan mahasiswa yang kritis harus memilih pasangan
sesuai dengan kapasitas dan hati nurani. Penilaian tiap calon bisa
tercerdaskan dengan pemaparan serangkaian berita tentang visi misi tiap calon
dan penjabaran hasil debat terbuka bisa menjadi dasar pertimbangan.
Pembaca yang cerdas tidak serta merta menerima mentah hasil
polling, lalu kemudian mengikuti pilhan orang lain (atau terarahkan untuk
memilih salah satu pasangan). Pembaca yang cerdas justru bisa bertanya, kenapa
dan mengapa calon – calon tersebut berhak dipilih dan tidak berhak dipilih
karena berdasarkan kemampuan mereka, kajian visi misi dan trackrecord.
Kami mengajak Anda untuk berpikir kritis dan objektif. Dan
kembali lagi, tidak ada satu orang pun yang berhak untuk memaksakan persepsinya
untuk sama dengan persepsi orang lain.
Media Survei
Elektabilitas
Alat survey merupakan salah satu hal yang sensitif dan
berperan penting dalam menentukan hasil survei elektabilitas. Dan sebagaimana
tujuannya Survei elektabilitas kedua ini adalah PH ingin mengetahui gambaran
masyarakat FKM terkait calon – calon ketua dan wakil BEM setelah
dilaksanakannya debat terbuka. Kami menggunakan empat pertanyaan. Pertanyaan
sedikit dan sederhana. Sengaja karena kami mempertimbangkan untuk meminimalkan
bias dan to the point. Bentuk pertanyaan tertutup artinya jawaban sudah
ditentukan oleh pembuat kuesioner (tidak ada jawaban terbuka atau essay yang
menampung curhatan dari sampel). Kami menanyakan sampel kepada 235 mahasiswa FKM
bukan tim sukses yang sebelumnya telah kami amati panjang calon sampel nya.
Artinya kami telah memilih sampel secara purposive random sampling, yaitu bukan
tim sukses, apalagi anak PH. Dana yang kami gunakan adalah dana milik lembaga.
Empat pertanyaan yang kami gunakan adalah apakah responden sebelumnya telah
melihat kampanye calon ketua dan wakil BEM, baik FKM maupun Universitas. Lalu
responden ditanyakan terkait pilihannya setelah melihat debat.
Simak juga dari hasil
polling
Isi survey elektabilitas, maksud dari PH ingin membantu
supaya para pemilih tidak asal pilih dengan calon yang mreka pilih hal ini di
buktikan dengan apakah mereka yang di survey itu melihat dan tahu visi dan
misinya apa Tidak? Dari polling bisa di lihat bahwa masih banyak
dari mreka yang tidak melihat visi dan misinya. Ini bisa sebagai bahan
evaluasi. Kecuali kalau hal itu hanya langsung pilihan calon baru itu baru penggiringan
opini publik, tanpa melihat apakah sampel sudah melihat debat terbuka atau
belum.
Adapun media ini
tentunya tidak luput dari kesalahan. Silakan pembaca bisa mengkritisi dan
membuat pembaca semakin cermat lagi dengan pilihan anda, bukan mengikuti
kecenderungan polling.
Penghapusan Artikel
Terkait Pemiltas dan Pemira saat Minggu Tenang
Kami belum pernah menemui hal semacam ini di media manapun,
penghapusan berita pemilu misalnya saat minggu tenang. Artikel yang kami
tulispun berdasarkan fakta dan tidak memihak pada salah satu pasangan. Adapun
hasil artikel yang kami buat merupakan penuturan lisan dari narasumber yang
terekam bukti. Kami belajar untuk menyuarakan kebenaran dan menulis segala
sesuatu berdasarkan fakta. Adapun seputar PHTV dan pemaparan visi dan misi, itu
merupakan bentuk pencerdasan yang bisa dibaca masyarakat kapan saja. Apalagi
bagi para pemilih yang baru tercerdaskan ketika setelah debat atau belum bisa
mengikuti debat terbuka, tetap bisa mengamati hasil debat melalui artikel yang
kami tulis. Semoga setelah ini, pemilih kembali memastikan pilihannya
berdasarkan kemampuan calon dan FKM bisa lebih baik lagi. Bukan dikendarai oleh
kepentingan manapun. Bisa untuk gambaran, silakan menilai hasil survei
elektabilitas 1 dan hasil survei elektabilitas 2.
Simpulan
Singkat kata, Kami atas nama LPM Publica Health menerbitkan
sebuah survey bukan untuk penggiringan publik, survey ini dibuat untuk
mengetahui sejauh mana mahasiswa FKM memahami calon – calon ketua dan wakil
ketua BEM baik itu di FKM maupun di Undip. Waktu yang kami butuhkan untuk
survey ini memang sedikit lama karena pengisian kuesioner dilakukan secara hati
– hati yaitu mencari responden yang netral. Niat menerbitkan di pekan tenang
kampanye bukan untuk meramaikan tapi kami ingin menyampaikan informasi bahwa
inilah hasil yang didapatkan dari debat terbuka yang diadakan tim pemiltas FKM.
Dan kami tidak melanggar peraturan pemiltas karena ini mutlak kebebasan pers. Kami
netral dan tidak menyudutkan pihak siapapun karena hasil ini murni dari
mahasiswa FKM dengan pengambilan sampel.
Dengan ini sebagai mahasiswa dan pemilih cerdas tentunya
tidak akan termakan dengan opini publik atau kecenderungan suara pemilih di
FKM. Pelajari lebih mendetail dan kenali calon ketua dan wakil BEM yang akan
kalian pilih. Berhentilah menjadi apatis, ketika kita diberi kesempatan untuk
peduli.
Salam Pers Mahasiswa!
Terima kasih.
Diskusi tanya
jawab sangat memungkinkan.
Post a Comment