Aksi Penolakan “WTPM” oleh Mahasiswa untuk Indonesia
Photo: PH |
Rokok
adalah suatu hal yang tak bisa dipisahkan dari negara ini, Indonesia. Tak dapat
dipungkiri bahwa benda yang satu ini dianggap lumrah dan wajar di tanah air
kita. Bukan karena masyarakat Indonesia tak tahu bahayanya. Namun karena mereka
tahu bahwa rokok tidak akan pernah dapat dilepaskan dari kehidupan
masyarakatnya. Tahun ini kembali hadir pameran indusri rokok “World Tobacco and
Process Machinery (WTPM)” di Jakarta. Hal ini yang memotivasi para mahasiswa
FKM di Indonesia untuk menyatukan diri melakukan penolakan pameran ini. Namun
pada kenyataannya, mahasiswa masih belum mengetahui peristiwa ini.
Selasa (29/03) BEM FKM UNDIP melalui Bidang Pokja ISMKMI dan Sospol mengadakan kajian
bertajuk “Sikap FKM UNDIP terhadap penyelenggaraan World Tobacco Process and
Machinery”. Kajian yang diadakan di halaman Gazebo FKM ini dihadiri oleh
beberapa anggota BEM FKM UNDIP dan perwakilan UPK. Kajian ini memberikan
pengetahuan tentang WTPM dan pembentukan aksi mahasiswa FKM yang akan dilakukan
terkait penolakan WTPM.
Pameran
industri rokok ini bukan hal baru yang terjadi di Indonesia. Hal ini dikarenakan
Indonesia merupakan pasar potensial untuk produk rokok serta belum adanya
aturan pengendalian rokok itu sendiri. Pada tahun 2012 World Tobacco Asia yang berhasil
diadakan di Jakarta dan banyak menuai protes sehingga membuat panitia pelaksana
berjanji tidak akan melakukan kegiatan yang sama. Kemudian tahun 2014 di Indonesia kembali muncul pameran indutri
rokok bertajuk “Inter-tabac Asia” yang akan diselenggarakan di Bali. Namun
berkat aksi para aktivis acara ini dibatalkan dan bahkan ketika akan dipindah
ke Jakarta, Gubernur Jakarta, Ahok menolaknya dengan tegas. Tak berbeda dengan
tahun ini, kembali Indonesia dijadikan target pemeran indutri rokok yaitu WTPM.
Yang lebih mengagetkan lagi Ahok malah menyetujui adanya acara ini.
Pameran
tahun ini memuat tentang proses dan mesin produksi rokok yang jelas merupakan
program besar yang ditujukan untuk meningkatkan produksi rokok di Indonesia.
Hal ini dikhawatirkan memberikan pengaruh buruk pada Indonesia dari mulai peningkatan
angka kesakitan akibat rokok dan dampak di bidang ekonomi berupa berkurangnya
lapangan kerja bagi para buruh linting. Untuk itu, para aktivis mahasiswa di
FKM ingin melakukan aksi terkait penolakan WTPM ini. Karena keterbatasan biaya
akomodasi dan jauhnya jarak tempat pelaksanaannya. Mereka berencana untuk
melakukan pengambilan sikap berupa pengkampanyean protes di sosial media
dan pengisian/penandatanganan petisi
online sebagai dukungan penolakan pameran ini. Aksi ini akan dimulai sekitar
awal April dengan memanfaatkan sosial media yang ada, serta untuk petisi online
juga akan sesegera mungkin disebar link-nya
agar dapat diakses oleh seluruh mahasiswa FKM yang ada.
Diharapkan
output dari aksi ini dapat menghentikan keberlanjutan acara pameran industri
rokok yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan April 2016 serta dapat
menghentikan adanya pemeran-pameran serupa di Indonesia untuk seterusnya. (Bella Dwi Astuti)
Post a Comment