Spanduk sebagai Aksi dalam Menanggapi Kenaikan UKT dan SPI
Photo: Undip |
Kenaikan UKT dan adanya SPI bagi
mahasiswa baru 2016 di Undip menuai banyak kontroversi. Pagi tadi (31/03), telah dilaksanakan aksi dari
Sospol BEM Undip
dengan memasang spanduk yang bertuliskan “UKT Naik + SPI Mencekik !!! Undip
Bukan Lagi Kampus Rakyat”. Aksi ini merupakan wujud dari aspirasi mahasiswa
Undip dengan tujuan supaya mahasiswa mengetahui mengenai hal ini sebab masih
ada mahasiswa yang tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, aksi ini dilakukan agar mahasiswa peduli pada calon
mahasiswa Undip
nanti.
Aksi penolakan ini dilakukan dengan
memasang spanduk yang berada di dua titik yaitu di jalan dekat Polines dan jembatan dekat bunderan gerbang Undip. Spanduk
ini dipasang pada
jam 05.30. Namun, sayangnya spanduk ini tidak bisa bertahan lama. Sekitar jam 07.00, spanduk ini sudah
tidak ada lagi berada di dua titik tersebut. Pencabutan spanduk yang dilakukan
oleh oknum terkait ini menuai kekecewaan, “Kami sangat kecewa atas perlakuan
seperti itu, tujuan kita disini kan baik. Di spanduk tersebut juga tidak ada tulisan penolakan tetapi
kita hanya ingin melakukan pencerdasan. Tapi kenapa dengan
teganya, spanduk yang telah dipasang dicabut
begitu saja”, kata Rionaldo selaku Kadiv Aksi Propaganda Politik Bidang Sospol BEM Undip.
Pencabutan spanduk ini menandakan bahwa
ada oknum yang merasa takut. Dalam rangka pengawalan kenaikan UKT dan SPI ini,
akan ada aksi lanjutan yaitu diskusi akbar yang akan dilaksakan pada Jum’at 01
April 2016. Diskusi ini nantinya akan mengundang seluruh mahasiwa dan pembantu
dekan yang menolak kenaikan UKT dan SPI. “Kami juga ingin menggandeng stakeholder yang juga menolak hal
tersebut. Kita
harus berpikir rasional, bisa jadi penetapan kenaikan UKT dan SPI ini dilakukan saat
masa UTS nanti” , ujar Rionaldo. (Annisa Rachmawati)
Post a Comment