Menjadi Entrepeneur Sejati dengan Menggali Potensi
Photo: Gizi FKM Undip |
Sabtu (02/04) Bagian Gizi FKM Undip mengadakan
Seminar Nutrition Entrepeneurship. Bertajuk “Menggali Potensi Usaha di Bidang
Pangan Sehat dan Bergizi Seimbang”, seminar ini menghadirkan tiga pembicara yaitu
Ir. Pratomodjati, MP (Pemimpin Perusahaan PT. Media Pangan Indonesia), Budiyah
Bastian, S.TP (Co. Founder of Fun Fresh Everyday), serta Hasanuddin Hady Kusuma
(Founder of Freshasan). Bertempat di Second Wings Gedung D FKM Undip,
Dekan FKM Undip membuka acara pada pukul 09.00 WIB.
Pada sesi pertama, Hasan memberi materi mengenai
entrepeneurship. Dia menjelaskan bagaimana awal mula berdirinya Freshasan
hingga saat ini bertahan 4 tahun dan memiliki cabang di berbagai daerah. “9
dari 10 pintu rezeki adalah berdagang”, ujar Hasan di pembukaan materi. Hasan
memotivasi peserta bahwa untuk menjadi seorang entrepeneur yang diperlukan adalah keberanian dan action. Masalah modal, yang seringkali
dicemaskan oleh mereka yang ingin memulai bisnis sebenarnya bukan masalah
utama. Modal bisa didapatkan dari mana saja, contohnya melalui PMW (Program
Mahasiswa Wirausaha) yang diselenggarakan di kampus. Namun, Hasan mewanti-wanti
agar mahasiswa jujur dalam mewujudkan usahanya bila didanai nantinya. Tidak hanya
sekadar menulis business plan dan
mempresentasikannya.
Sesi selanjutnya diisi oleh Ir. Pratomodjati, MP.
Sedikit berbeda dengan materi sebelumnya, kali ini materi berhubungan dengan
jurnalistik. PT. Media Pangan Indonesia adalah suatu media yang berkonsentrasi
pada bidang gizi kesehatan. Dalam pemaparannya, setidaknya ada 3 hal yang perlu
dilakukan agar media berbasis online tetap eksis dan diakui. Pertama, jumlah
pembaca. Kedua, konsistensi. Konsistensi dibutuhkan ketika media mengajukan
penawaran ke perusahaan untuk beriklan sebagai sumber pemasukan. Dengan
konsistensi, perusahaan semakin yakin untuk beriklan. Dan yang terakhir adalah
membangun komunitas. Komunitas digunakan untuk mengadakan kegiatan yang
menunjukkan bahwa suatu media benar-benar eksis keberadaannya. Kegiatan yang
dapat dilakukan salah satunya mengadakan lomba.
Pembicara terakhir adalah Budiyah Bastian, S.TP
yang akrab disapa Bubu. Sebagai pengusaha yang berkecimpung di dunia fresh
food, dia menyatakan bahwa pangsa pasar fresh food masih sangat
besar. Saat ini jarang ditemukan toko online yang menyediakan buah segar.
Dengan cermat membaca pasar, Bubu mendirikan toko online dengan memusatkan
pemasaran di Jakarta. Menurutnya, tipikal konsumen yang “manja” menjadi pangsa
yang potensial. Semakin konsumen dimanjakan oleh service, semakin sering
untuk melakukan permintaan. Maka, dalam menjalankan suatu usaha, service seramah
mungkin sangat perlu. “Contohnya ketika ada konsumen yang mengirimkan bukti
transfer, jangan hanya dibaca saja chat-nya. Ucapkan terima kasih karena
dengan begitu konsumen merasa senang. “, tukasnya. (Lu’lu’atul Khodijah)
Post a Comment