Mahasiswa Undip Ciptakan Lotion Cegah Gigitan Nyamuk Dengue Dari Ekstrak Daun Pepaya
Berawal dari kepedulian akan penyakit
demam berdarah yang masih endemis di Indonesia hingga sampai saat ini.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2014, sampai pertengahan
bulan Desember tercatat penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia sebanyak
71.668 orang, dan 641 diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut lebih rendah
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni tahun 2013 dengan jumlah penderita
sebanyak 112.511 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita. Dan
didukung dengan kelimpahan kekayaan hayati berupa pohon pepaya yang ada di
Indonesia, yang hampir terdapat di seluruh wilayah.
Empat orang mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang, Ida Rahmawati, Zulfah Fitria F.N,
Rahayu Sitorus, dan Aulia Nur Fadhila melihat potensi yang ada pada pohon
pepaya untuk dijadikan sebagai repellant nyamuk terutama nyamuk dengue penyebab
demam berdarah. Produk lotion yang diberi nama LOGOTES yaitu yang memanfaatkan
daun pepaya yang diambil ekstraknya. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang
Kewirausahaan ini dibimbing oleh Ir. Laksmi Widajanti, M.Si, dosen
kesehatan masyarakat bidang gizi yang juga ahli gizi.
Produk LOGOTES Lotion mampu menutrisi
kulit dengan kandungan Vitamin C, melembabkan kulit dengan kandungan B1, dan
mencegah gigitan nyamuk dengan minyak atsiri yang ada dalam daun pepaya yang
telah di ekstrak. Dalam satu produk lotion ini telah mampu memberikan tiga
fungsi sekaligus yang dapat dirasakan langsung oleh pengguna. "Pencegahan
demam berdarah selain dapat dilakukan dengan memutus mata rantai siklus nyamuk
dengan upaya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), kita dapat juga memproteksi
diri dengan handbody lotion yangdapat mencegah gigitan nyamuk seperti LOGOTES
Lotion contohnya," kata Ida Rahmawati, salah satu anggota tim.
Saat ini produk LOGOTES Lotion
diproduksi dalam skala industri rumah tangga, namun diharapkan akan segera dapat
diproduksi dalam skala yang lebih besar mengingat permintaan pasar yang semakin
meningkat. Pemasaran produk dilakukan secara offline dan juga online sehingga
konsumen di seluruh Indonesia tetap dapat menggunakan produk ini untuk mencegah
gigitan nyamuk. (Ida Rahmawati)
Post a Comment