Press Release: Seminar Nasional K3 2016 "Optimalisasi Budaya K3 untuk Mendorong Produktivitas dalam Persaingan Global"
Photo: OSH FKM Undip |
Semarang
- (4/06) Seminar Nasional K3 2016 yang diadakan rutin setiap tahunnya oleh Peminatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Diponegoro telah dilaksanakan
di Gedung Serba Guna Akademi Kepolisian Semarang. Seminar kali ini bertemakan
“Optimalisasi Budaya K3 Untuk Mendorong Produktivitas Dalam Persaingan Global”.
Tepat pukul 09.31 WIB Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama,
S.H., M.Hum., memberikan sambutan sekaligus membuka acara Seminar Nasional K3
2016. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa budaya K3 harus diterpakan
sedini mungkin dan dimulai sedini mungkin. "K3 mungkin hanyalah hal kecil
tetapi perlu diperhatikan adanya. Apabila seorang pribadi telah memiliki jiwa
K3 maka dimanapun berada akan selalu memperhatikan keselamatan dan kesehatan
kerja," ungkap beliau. K3 bukan hanya ada dalam industri tetapi juga ada
dalam kehidupan sehari-hari.
Seminar
Nasional ini pun mendatangkan 4 pembicara yang berkompeten dalam bidang K3. Pembicara
pertama yaitu Ir. Amri AK, MM dengan membawakan topik “Peran Pemerintah Dalam
Mengoptimalisasikan Budaya K3 di Indonesia”, beliau memaparkan sampai bulan
Maret 2016, perusahaan yang mendapatkan penghargaan Zero Accident berjumlah 840
perusahaan dari seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Dalam kesempatan ini,
beliau menyampaikan 5 poin penting mengenai K3 yaitu bahwa K3 merupakan
kebutuhan dan hak dasar tenaga kerja, dapat mengurangi kerugian akibat
kecelakaan kerja, K3 merupakan persyaratan perdagangan global, K3 dapat
menciptakan tempat kerja yang sehat, aman, dan produktif. Serta poin yang
terakhir adalah K3 telah menjadi komitmen global. Budaya K3 adalah nilai-nilai
yang ada pada diri pribadi dan senantiasa mempengaruhi sikap mental serta
perilaku setiap orang dalam bekerja agar selalu peduli terhadap K3 untuk
keselamatan dan kesehatan “diri pribadi, orang lain, dan lingkungannya. K3 juga
merupakan tinjauan dari organisasi, dalam hal ini manajemen sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan budaya K3.
Sebagai
pembicara kedua Ir. Yhenda Permana, MM. selaku Director & COO PT BADAK NGL membawakan
topik “Upaya Perusahaan Dalam Penerapan Budaya K3 di Indonesia”. K3 merupakan
bagian yang integral dalam setiap kegiatan perusahaan untuk mencapai “Zero
Accident”. Beliau berkata bahwa apabila dalam diri pribadi sudah tertanam jiwa
K3 makan dimanapun orang tersebut akan memikirkan tentang K3. Sebagai contoh
pekerja yang bekerja di tempat berisiko bahaya besar harus selalu memikirkan
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerjanya. Badak LNG telah mengembangkan dan
menerapkan aturan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan
pekerja. Antara lain menetapkan Life Saving Rules yang wajib dipatuhi oleh
semua pekerja dan mitra kerja (kontraktor). Badak LNG juga menerapkan sistem
BSMART yang merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti sistem, sarana, dan
perilaku tetapi lebih dominan perilaku manusia. Badak LNG juga telah menerapkan
Attitude Reinforcement Technique (ART) dan Kampanye & Pelatihan SHEQ. PT
BADAK NGL juga telah mendapatkan penghargaan baik dari internal maupun
eksternal.
Selanjutnya
acara pun dilajutkan dengan topik ketiga yaitu Penerapan Budaya K3 Guna
Meningkatkan Produktivitas Dalam Persaingan Global bersama Ir. Aloysius Eko
Prihadi selaku HSE Director Danone Aqua dan topik ke empat yaitu Budaya PT
Unilever Indonesia selalu melakukan safety morning. Ada juga Triple Zero
Challenge bersama Dipl. Ing (FH) Dita Nindria Kirbrandiman selaku Country/GTM
SHE Manager PT Unilever Indonesia. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari
segenap civitas akademika Universitas Diponegoro, Program Studi Kesehatan
Masyarakat, pihak yang memberikan materi dari PNK3 KEMNAKER RI, PT BADAK NGL,
PT DANONE AQUA, PT UNILEVER INDONESIA serta pihak sponshorship yang telah
membantu keberlangsungan acara Seminar Nasional K3 2016. (OSH Forum FKM UNDIP)
Post a Comment