Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Sebagai Ajang Mengasah Softskill
Photo: Annisa |
Mahasiswa semester 7 FKM Undip sedang disibukkan dengan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yang
berlangsung sebulan kedepan. PBL sendiri menjadi salah satu mata kuliah berbobot 3 SKS.
PBL kali ini dilaksanakan di tiga kecamatan di
Kota Semarang
yaitu Tembalang, Banyumanik dan Pedurungan. Tiga kecamatan tersebut, terdapat 35 Kelurahan. Fokus permasalahan untuk PBL tahun ini adalah Demam Berdarah,
Gizi Masyarakat dan Kesehatan Ibu dan Anak. Mata kuliah PBL ini diampu oleh Tim
PBL dengan 14 dosen dari berbagai peminatan.
Tujuan dari PBL adalah untuk membekali mahasiswa agar mempunyai kemampuan untuk
problem solving cycle terutama masalah kesehatan yang berada di lapangan. Menurut Yuddy Darmawan
selaku Ketua PBL 2016, PBL pada kurikulum tahun ini diperuntukan bagi mahasiswa
semester 7 sedangkan untuk kurikulum 2015 akan dilaksanakan PBL 2 kali, yaitu PBL 1 pada semester 4 dan PBL 2
pada semester 7.
“Seharusnya
memang idealnya PBL dilaksanakan dua kali. PBL 1 adalah untuk belajar mengenali
masalah (mengidentifikasi masalah), sedangkan PBL 2 untuk belajar
menyelesaikan masalah atau mengintervensi masalah sampai dilakukan evaluasi.
Tetapi karena kurikulum kali ini hanya 1 kali PBL maka kami menggabungkan kedua
kompetensi tersebut,” tutur Yuddy.
Pada PBL ini mahasiswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri atas berbagai
peminatan. Setiap kelompok akan mengenali masalah di masyarakat dan memrioritaskan masalah. Setelah itu mengidentifikasi penyebab masalah dan memrioritaskan penyebabnya. Kemudian, mencari alternatif solusi untuk memecahkan masalah tersebut dan
mengimplementasikan solusi tersebut. Pada tahap akhir, dilakukan monitoring
dan evaluasi terhadap implementasi solusi. Pada akhir pelaksanaan PBL, mahasiswa
wajib menyusun laporan pertanggungjawaban dari PBL tersebut.
PBL ini
merupakan mata kuliah praktik sehingga mahasiswa dapat belajar langsung dengan masyarakat dan stakeholder seperti puskesmas dan lain-lain, dimana nantinya
mahasiswa pun ketika lulus akan membaur dengan masyarakat. PBL merupakan muara dari seluruh mata
kuliah dan menjadi mata kuliah yang sangat penting bagi mahasiswa
FKM. Banyak
alumni FKM berpendapat bahwa pengalaman paling berharga selama menjadi mahasiswa adalah mengikuti PBL karena
dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan menjadi kompetensi untuk
melakukan koordinasi dan kerjasama.
Harapannya dengan adanya PBL ini adalah mahasiswa
FKM dapat memiliki kompetensi softskill dan hardskill untuk memecahkan masalah kesehatan serta dapat memberikan solusinya. Selain itu, mahasiswa juga dapat memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
(Rafika Salma dan Heni Purnamasari)
Post a Comment