Parade Bahasa: Perantara Pesan terhadap Diskriminasi ODHA
Pembacaan
puisi dalam beragam bahasa mengalun di Gazebo FKM Undip, pada Kamis (24/11)
mulai pukul 12.30-13.30 WIB. Meski mendung, tak menghalau antusiasme mahasiswa
FKM untuk menyaksikan acara tahunan peminatan Promosi Kesehatan 2016 tersebut.
“Karena
sebentar lagi peringatan Hari Aids Sedunia, parade bahasa ini mengambil tema
tentang ODHA. Kebetulan juga memang ini termasuk ke dalam penilaian tugas UAS
yang setiap tahun diadakan. Tugas ini di ampu oleh Pak Syamsul.” ujar Eris,
saat ditemui usai parade bahasa telah rampung.
Konsep
yang dipilih juga dibumbui dengan aksi teatrikal yang cukup memancing perhatian
penonton untuk melihat lebih dekat. Aksi teatrikal tersebut, ungkap Eris
sendiri sebagai gambaran tentang ODHA. Menurutnya, melalui parade bahasa inilah
ia ingin menyampaikan pesan lewat bahasa yang digunakan dari Indonesia juga
dunia. Sehingga, pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik.
“Aksi
teatrikal sebagai gambaran bahwa ODHA seringkali mendapat diskriminasi,
sehingga dengan dilaksanakannya parade bahasa ini, kami ingin menyampaikan
pesan melalui puisi dalam berbagai bahasa di Indoenesia dan dunia untuk stop diskriminasi terhadap
ODHA.” tambah Eris, komting peminatan Promosi Kesehatan 2016.
Pemilihan bahasa juga tak sembarangan,
Eris meminta teman-temannya dari peminatan PKIP yang berasal dari luar Jawa
untuk bisa tampil di parade bahasa ini menggunakan bahasa daerahnya
masing-masing. Tak hanya berasal dari mahasiswa Promosi Kesehatan, Eris mengatakan
bahwa ada juga mahasiswi yang didatangkan langsung dari Sastra Jepang untuk
menyampaiakan puisi dalam bahasa Jepang.
Meski persiapan penampilan hanya sekitar 4 hari,
Eris mengaku puas karena parade bahasa ini lebih dari seperti apa yang
diharapkannya. Antusiasme penontonpun cukup banyak.
“Harapannya,
dengan adanya parade bahasa ini, pesan untuk stop diskriminasi terhadap ODHA bisa
lebih mudah tersampaikan. Harapannya juga parade bahasa untuk tahun depan dapat
lebih baik lagi, bisa
mengundang banyak tamu dari luar.” Ujar Eris. (Heni Purnamasari)
Post a Comment