Press Release : Pendekatan Melalui Komunitas dalam Permasalahan Anak Jalanan Di Kota Semarang
sumber : BEM Undip |
Salah satu permasalahan sosial di Kota Semarang adalah
permasalahan anak terlantar atau anak jalanan. Menurut PJAS (Persatuan Anak
Jalanan Semarang) disebutkan bahwa sekitar 60% anak jalanan berada di Kota
Semarang dari seluruh persentase anak jalanan di Jawa Tengah. Berdasarkan hal
tersebut, Kementerian Sosial Masyarakat BEM Undip 2017 melakukan sebuah
inisiasi kegiatan kepedulian terhadap permasalahan anak jalanan melalui
kerjsama dengan Komunitas Peduli Sosial dan Pendidikan.
Diponegoro Children Health and Education Development (DIPO
CHED) merupakan sebuah inisiasi gerakan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu terkini yang ada di Kota Semarang khususnya
permasalahan
anak jalanan. Sejalan dengan nama gerakan ini, DIPO CHED berfokus pada permasalahan anak jalanan dan
kaum miskin kota dengan pendekatan melalui Komunitas. Dalam hal ini, komuintas
yang dimaksud adalah komunitas PSP (Peduli Sosial dan Pendidikan) yang nantinya
akan menjadi mitra kerjasama dari Kementerian Sosial Masyarakat BEM Undip 2017
dalam melakukan kegiatan-kegiatan nya. Selain bekerjasama dengan Komunitas PSP
di Kota Semarang, DIPO CHED juga melibatkan pemeritah terkait yakni Dinas
Sosial Provinsi Jawa Tengah guna mendukung keberjalanan kegiatan ini.
Kerjasama multi sektor ini telah dimulai dengan dilakukannya
Audiensi kepada pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah pada hari Rabu
(01/03/2017). Audiensi ini dilakukan dalam rangka mencari informasi sekaligus
menjalin komunikasi dengan pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Dari hasil
audiensi dengan pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, menyebutkan bahwa
banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan seorang anak menjadi terlantar di
jalanan. Mulai dari faktor sosial ekonomi yang rendah, tingkat pendidikan yang
rendah (putus sekolah dini), psikologis keluarga, hingga meningkatnya Imigran
yang nomaden. Adapun kegiatan yang biasa mereka lakukan diantaranya seperti
berjualan koran, mengamen, semir sepatu, bahkan mengemis. Menanggapi masalah
tersebut, Dinas Sosial melalui beberapa yayasan dan panti rehabilitasi sosial
yakni Panti Rehabilitasi Sosial Mandiri dan
Panti Rehabilitasi Sosial Kartini serta Yayasan Setara, berusaha melakuakn
upaya pembinaan dan pendidikan karakter terhadap anak-anak jalanan ini.
Menurut Edi, selaku Staf Bagian Program di Dinas Sosial
Provinsi Jawa Tengah. Beliau sangat mendukung jika memang dari BEM Undip mau
ikut membantu dalam pembinaan anak-anak jalanan tersebut. Beliau sudah memberi
lampu hijau bagi kegiatan ini. Sehingga, harapannya kedepan dari DIPO CHED bisa
ikut turun tangan serta memfasilitasi mahasiswa yang memiliki kepedulian
terhadap permasalahan anak jalanan, untuk bisa berpartisipasi aktif dalam
pengentasan masalah anak jalanan tersebut.
Menindaklanjuti dari hasil audiensi tersebut, pada hari
Jumat (10/03) Kementerian Sosial Masyarakat BEM Undip 2017 melakukan
kunjungan ke Komunitas SSC (Save Street Child) yang berlokasi di Tugu Muda,
Semarang. Dalam kunjungan tersebut, dari DIPO CHED melakukan survei sekaligus
pengenalan situasi di Komunitas Tersebut. Dalam kesempatan ini, kami berdiskusi
dengan Kadep Edu dari Komunitas SSC yakni Mba Fathia N. Amrina (Psikologi
Unnes) terkait kondisi anak-anak jalanan di sana. Dari diskusi tersebut
diketahui bahwa sebagian besar anak-anak yang ada di Komunitas SSC adalah
anak-anaka jalanan yang kesehariannya menghabiskan waktu di jalanan ssekitar
Tugu Muda Semarang.
“Anak-anak disini kebanyakan gak sekolah mba. Ada satu atau
dua yang sekolah juga ya begitu, bantu-bantu orang tua mereka juga.” ujar Fathia. Dia juga menyebutkan bahwa proses pembelajaran yang dlakukan di SSC
masih sangat sederhana, apalagi mereka belum memiliki tempat yang menetap untuk
melakukan kegiatan belajar dan sejenisnya. Kendala lain yang dihadapi adalah
sulitnya mengumpulkan anak-anak tersebut untuk bisa belajar, karena disisi lain
mereka harus memenuhi tuntutan untuk mencari uang.
Selanjutnya, DIPO CHED kembali melakukan kegiatan di SSC
pada Jumat (24/03/2017) dengan agenda lomba mewarnaidankegiatan lain yang bisamengakrabkan kami denganmereka. Harapannya dengan adanya kegiatan semacam ini, anak-anak
menjadi tetap termotivasi untuk belajar. Tidak hanya di sekolah, namun dimana
saja mereka bisa belajar. Menumbuhkan motivasi dan semangat inilah yang menjadi
tujuan kegiatan DIPO CHED ini. Karena bagaimanapun, anak-anak tersebut adalah
investasi masa depan bangsa yang akan menyumbang perubahan Indonesia
kedepannya.
Dengan demikian, harapannya melalui kegiatan ini semua unsur
mulai dari Komunitas, Mahasiswa, hingga pihak pemerintah dapat bersama-sama
turu tangan mengentaskan masalah pendidikan di Kota Semarang khususnya. Disini,
DIPO CHED berusaha untuk turun tangan secara langsung dengan bekerjasam dengan
berbagai pihak sekaligus sebagai fasilitator yang mengubungkan kepentingan
masyarakat dengan kebijakan pemerintah terkait. Dengan begitu, sinergitas
antara Komunitas PSP dan Pemerintah dapat menjadi suatu langkah stategis dalam
penyelesaian masalah anak jalanan ini.
Community Development
Kementerian
Sosial Masyarakat
BEM
Universitas Diponegoro 2017
Post a Comment