Aksi Solidaritas Peringati Hari Nelayan
Sumber : doc.pribadi |
Jumat (7/4) telah diselengarakan sebuah aksi solidaritas di Bundaran Undip
dari kolaborasi antara Kementerian Sosial Politik BEM Undip dan Bidang Sosial
Politik BEM FPIK yang mengangkat tema kesejahteraan nelayan. Aksi ini
sebenarnya untuk memperingati hari besar nasional, Hari Nelayan dan atas dasar
inisiatif para mahasiswa yang menganggap para nelayan perlu pendampingan dan
perhatian khusus.
Berdasarkan survei para nelayan di daerah desa Tambak Lorok yang tidak mengetahui
tentang kebijakan yang sudah dibuat pemerintah khususnya bagi nelayan itu
sendiri menjadi dasar terlaksananya aksi. Aksi ini memiliki tujuan yang pertama
untuk menyadarkan mahasiswa bahwa nelayan di Indonesia masih belum sejahtera,
kedua untuk membuka lembaran lagi bahwa pemerintah masih kurang terjun ke
masyarakat langsung, dan yang terakhir untuk memperjuangkan nelayan yang
merupakan salah satu bagian dari rakyat kecil. Pemilihan bundaran Undip menjadi
titik aksi karena lalu lintas yang ramai dan juga banyak perhatian. Gerakan ini
sasarannya menyeluruh namun khusus di Jawa Tengah saja terutama Tambak Lorok
karena masih dalan lingkup penyadaran. Di Tambak Lorok, masih ada nelayan yang
kekurangan dari segi ekonomi yang mengakibatkan nelayan dipermainkan oleh
tengkulak. Nelayan hanya pasrah dan mengikuti semua kebijakan yang ada.
Ketidaktahuan ini mungkin dilatarbelakangi dari
kurangnya sosialisasi atau kebijakannya tidak tepat dan solusi yang
diberikan belum jelas yang menyebabkan bantuan yang diberikan tidak tepat
sasaran. Selain itu, pemerintah masih mengimpor ikan padahal Indonesia
merupakan kawasan bahari.
“Kemarin dilihat dari data juga bahwasannya Indonesia itu masih mengimpor
ikan, logikanya kita punya rumah besar, kamar banyak tapi kok kita nggak
ngegunain kamar itu dengan baik misalnya kita punya perairan banyak, kita punya
sumber alam yang banyak kok kita masih bisa impor ikan gitu. Itukan sangat
nggak lucu, sangat nggak logis sekali dilihat, mungkin ada yang salah dari
pengolahanya ikannya atau gimana. Kebijakan dari pemerintah hanya sebatas
pembuatan kartu nelayan agar nelayan tidak illegal dan untuk bantuannya itu
tidak merata sampai sekarang” ujar Bima Wicaksono selaku Kepala Divisi Aksi
Propaganda dari Kementerian Sosial Politik BEM Undip.
Aksi ini diselipi oleh aksi teatrikal yang menyentil pejabat tinggi tentang
kesejahteraan nelayan dan kebijakan yang dibuat pemerintah. Dirasa pemerintah
kurang memfollow-up kebijakan tersebut dan birokrasinya masih simpang siur dan
melambat-lambatkan. Kemudian dibacakannya pernyataan sikap yang disampaikan
oleh salah satu anggota BEM Undip yang intinya menyangkut kesejahteraan nelayan
dan solusi pemerintah untuk menyejahterakan nelayan serta mendukung kebijkan
yang dibuat pemerintah dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia. Setelah itu
dilakukan audiensi lanjutan berupa diskusi-diskusi dan untuk kedepannya masih
dimatangkan kembali. (Edwina Permata dan Uswatun)
Post a Comment