Ciptakan Sikap Mental yang Tinggi untuk Generasi Penerus
Zaman terus berubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini sangat cepat terjadi
hingga akhirnya saya merasa terus dikejar oleh waktu. Bukan hanya saya bahkan
orang lain diluar sana. Terlebih lagi pemuda Indonesia dimana mereka akan terus
menyerap apa saja yang dilihatnya. Kita bagaikan berada diatas perahu kecil
yang terombang ambing di tengah laut yang berombak. Tak tahu harus kemana kaki
ini melangkah sampai untuk memikirkannya saja kami masih bingung. Perasaan ini
yang sedang kami alami saat ini, teknologi yang seharusnya menjadi sumber ilmu
modern yang menjadi indikator kami dalam membuat inovasi yang berguna bagi
Indonesia, sulit terwujud. Mengapa? Sikap mentalitas yang kurang pada pemuda.
Pada umumnya, perilaku ini terbentuk pada keluarga yang memiliki pendidikan
baik di Indonesia sehingga dapat mengajarkan anaknya untuk menjadi pemuda yang
berpotensi bagi Indonesia. Namun pada keluarga yang kurang mampu akan berpikir
hanya tentang bagaimana mereka harus bertahan hidup dari kenaikan harga yang
mencekik nafas mereka. Jarang sekali terlintas di dalam pikiran mereka mau
dibawa kemana Indonesia ke depannya. Akan tetapi, keluarga yang baik dalam
potensi belum tentu juga dapat mendidik anaknya dengan baik.
Zaman sekarang ini, sikap mental yang dibentuk sudah sangat minim karena
orang tua yang terlalu membuat nyaman seorang anak sehingga dia enggan untuk
pergi ke tempat yang di luar zona nyamannya. Orang tua sekarang terlalu takut
untuk melepas anaknya seutuhnya padahal ada saat dimana mereka akan tumbuh
dewasa dan memilih jalan hidupnya sendiri. Mereka sudah mengatur kehidupan
anaknya mulai dari sekolah dimana, kuliah dimana, les dimana, dan lainnya.
Sehingga sikap mental anak kurang terasah dengan baik. Mental ini dibentuk dari
dalam dirinya sendiri misal pada saat memilih kuliah dimana pasti akan ada
selalu pertentangan dalam hati dan strategi yang mereka buat sendiri agar dapat
lolos dalam kampus yang mereka inginkan. Strategi ini yang akan menjadikan anak
menjadi anak bangsa yang berguna karena memiliki sikap mental tinggi dan
strategi yang baik dalam menghadapi persoalan dirinya maupun bangsa.
Ada sebuah berita tentang seorang
murid yang melaporkan gurunya karena mencubit siswanya karena tidak melakukan shalat
Dhuha. Inilah yang dinamakan sikap mental yang rendah, hanya karena hal yang
menurut saya wajar untuk dilakukan malah dijadikan kekerasan seperti pemukulan.
HAI PEMUDA MASA DEPAN, BANGUNLAH KALIAN! Orang zaman dahulu lebih keras
lagi saat dididik oleh gurunya. Dari yang dicubit sampai dipukul dengan
penggaris kayu. Akan tetapi percayalah tidak ada guru yang mau menyakiti anak
muridnya. Mereka hanya ingin kalian memiliki sikap tanggung jawab, bermental
tinggi, serta disiplin dalam megerjakan sesuatu. Sikap tersebut tidak akan bisa
kita pelajari hanya dalam teori melainkan praktik. Jadi, jangan sedikit-sedikit
lapor, sedikit-sedikit nangis, sedikit-sedikit takut, dan lainnya. Percaya atau
tidak dunia diluar sana lebih kejam dan keras tanpa adanya orang tua di depan
kita.
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa usia kalian akan terus
bertambah seperti orang tua kalian yang semakin menua. Suatu hari nanti, kita
sendiri yang menentukan harus kemana kaki ini melangkah. Karena itu perlu
adanya mental yang tinggi agar siap membuat strategi ketika masalah
menghampiri.
Untuk para orang tua. “Bantulah mereka dengan bijak saat mereka
terjatuh. Lepaskan perlahan jari-jari mereka untuk dapat berkelana mencari jati
dirinya, tetaplah pantau dan mendukung segala aktivitas mereka di luar sana
karena takkan ada artinya hidup mereka tanpa hadirnya kalian”. Jika
dihubungkan dengan inovasi dan mental para pemuda bangsa kedepannya diharapkan
selalu ada ide kreatif dalam membangun Indonesia menjadi negara maju. Sikap
mental yang tinggi ini akan mengacu profesionalisme dan tekat bulat yang sulit
dilunturkan oleh senjata dari luar maupun dalam karena sebuah mental berasal
dari hati yang suci. Yakinlah pemikiran yang kalian buat tidak akan sia-sia
karena yang terpenting adalah membangun negeri menjadi lebih baik bersama
masyarakatnya. Mental dan pemikiran positif harus selalu berjalan berdampingan
untuk ciptakan generasi yang unggul dan prestatif. Saya percaya pada anda demi
negeri Indonesia ini. (Miftah Farhana)
Post a Comment