Ajak Masyarakat Budidaya Tanaman Obat dan Mengenal Wayang Melalui Bayangkura
Sumber: Syahilla dan tim |
Indonesia
dikenal mempunyai kekayaan hayati. Salah satunya adalah tanaman obat yang sarat
manfaat. Ironisnya masyarakat sekarang lebih percaya untuk mengkonsumsi obat
kimia dibandingkan tanaman obat. Berdasarkan latar belakang tersebut, Tim PKM-K
Universitas Diponegoro yang diketuai oleh Syahilla Efriana (FKM/2014) dan
beranggotakan Deo Reynaldo Alwi (FT/2014), Dinda Fidela Putri (FEB/2014), Yanu
Andria Sucianto (FPP/2014), dan Diina Ul Qoyyima (FKM/2015) memberikan solusi
yang menarik dengan menciptakan produk “BAYANGKURA”.
BAYANGKURA (Boneka Wayang Hortikultura Biofarmaka) merupakan produk ramah
lingkungan yang memanfaatkan serbuk kayu gergaji yang selama ini menjadi sampah
sebagai media tanam benih tanaman obat dengan bentuk boneka wayang yang
berkemasan menarik dan sarat dengan nilai edukasi. Pemilihan bentuk wayang
tanpa alasan. Diketahui bahwa salah satu mahakarya yang terkenal dari Indonesia
yaitu wayang yang telah diakui oleh UNESCO, saat ini semakin hari semakin
memudar. Edukasi yang diberikan mengenai cara merawat dan menumbuhkan tanaman
obat, manfaat tanaman obat dan ciri-ciri bentuk wayang.
Produk hasil kreatifitas mahasiswa Undip ini, menawarkan berbagai varian
tanaman obat yang tumbuh meliputi wheatgrass, oregano, parsley, basil Red
Leaved dan variasi bentuk boneka yaitu Arjuna dan Srikandi. BAYANGKURA juga
bebas dari bahan kimia sehingga aman dari jangkauan anak-anak. Boneka wayang
ini merupakan alternatif mainan anak-anak untuk pendidikan, melatih kreatifitas
serta imajinasi. Bagi kaum remaja dan dewasa, produk ini cocok menjadi souvenir
yang ramah lingkungan dan mampu memberikan edukasi mengenai cara menaman
tanaman obat serta manfaatnya.
Dengan harga terjangkau, nilai, manfaat serta keindahan produk ini dapat
didapat melalui akun WA (085799196566), intagram @bayangkura, OA line
@aqn7333k, atau www.tokopedia.com/bayangkura.
(Syahilla
Efriana)
Post a Comment