TAK: Javanese Arts Therapy Obati Depresi Lansia
Semarang-Telah dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiwa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Diponegoro (Undip) di panti Wreda Harapan Ibu Semarang. Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu pengaplikasian proposal Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang lolos seleksi oleh Dikti tahun pendanaan 2016-2017.
Kegiatan pengabdian mengangkat tema depresi pada lansia. Tema dipilih berdasarkan kondisi yang ada dimasyarakat yang menunjukkan tingginya angka depresi terutama pada lansia. Pada pelaksanan kegiatan, lansia diberikan terapi Javanese Art’s Therapy yang merupakan inovasi yang berasal dari mahasiswa tim PKM-M.
Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberikan pembinaan terapi depresi melalui perpaduan tari dan musik gamelan pada lansia dan pengasuh untuk dapat melakukan terapi secara mandiri. Sasaran kegiatan yaitu pada 42 lansia dauun pengasuh di Panti Wreda Harapan Ibu, Semarang. Sasaran dipilih berdasarkan survey awal dengan alat uji depresi GDS (Geriatric Depression Scale) yang menunjukkan bahwa masih banyak lansia mengalami depresi serta informasi dari pengurus panti yang menyatakan keseriusan penyelesaian masalah depresi pada lansia di Panti Wreda Harapan Ibu, Semarang.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap sekali dalam dua minggu dengan total kegiatan sebanyak 6 kali pertemuan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi terkait depresi, selanjutnya lansia diajarkan untuk menari dengan diiringi musik. Tari yang dipilih yaitu tari Gambang Semarang yang merupakan tarian khas Semarang sehingga mudah untuk dikenali lansia. Rencana akhir kegiatan berupa pemberian buku panduan dan CD TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) Javanese Art’s Therapy yang dapat digunakan lansia dan pengasuh secara mandiri dikemudian hari setelah pengabdian selesai.
Hasil dari kegiatan pelatihan dan terapi ditampilkan dalam perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HALUN) ke-21 yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2017. Acara tersebut dihadiri oleh Dinas Sosial Kota Semarang dan beberapa instansi yang terkait. Acara HALUN berlangsung meriah dengan penampilan tari dan mendapat respon positif dari tamu undangan.
Respon positif juga diberikan dari pengurus panti dan lansia. Beberapa lansia yang mengikuti kegiatan mengatakan “ Saya senang mbak ada kegiatan seperti ini, dengan menari badan lebih sehat, tidak sekedar tidur dikamar.” (Eyang Murni)
“Saya merasa terbantu mbak dengan kegiatan seperti ini, kalau eyang-eyang terhibur saya merasa senang. Sebelumnya memang belum ada kegiatan menari seperti ini mbak, biasanya sekedar kegiatan TAK dengan membuat kerajinan atau spiritual. Jadi ini merupakan hal baru bagi lansia yang ada di Panti Wreda harapan Ibu Semarang.” Ujar Ny. Kani selaku pengurus Panti Wreda Harapan Ibu Semarang. (Utami Dwi Yusli)
Post a Comment