Api Datang, Kami Lawan!!
Sabtu,
(09/09) KSR PMI Unit FKM Undip mengadakan acara Fire Fighting and Rescue Training atau yang lebih dikenal dengan
FFRT yang mengangkat tema “New Generation
Ready to Fight On Fire Danger” yang dilaksanakan di Hall Gedung D FKM Undip
yang merupakan rangkaian acara dari Healthmosfair. Acara ini mengundang
Perwakilan dari PMI Unit Semarang dan Dinas Kebakaran Semarang sehingga semakin
menggerakkan antusiasme dari peserta, baik mahasiswa FKM Undip dan luar seperti Mahasiswa Polines,
Universitas Negeri Semarang, dan lainnya.
FFRT
yang telah terselenggara di tahun ini memiliki kelebihan yaitu durasi waktu
untuk melakukan praktik atau simulasi lebih lama. Serta jumlah peserta yang
hadir mencapai 150 orang. Dikarenakan peserta mengalami kenaikan dari tahun
lalu maka pemakaian alat untuk simulasi seperti APAR, api, tong dan lainya
menjadi bertambah.
FFRT
yang dilaksanakan pada pukul 07.00-18.00 dibawakan dalam bentuk seminar dan
simulasi sehingga peserta dapat memahami ilmu yang disampaikan sekaligus
mengaplikasikan pemahaman peserta saat dilangsungkannya simulasi khususnya
tentang Penyelamatan dan dalam Pemadaman kebakaran.
Sebagai
materi pembuka diawali dengan Tanggap Darurat Bencana oleh Ahmad Habib dari PMI
Unit Semarang dan dilanjutkan dengan Teori Dasar Api oleh Kustriwandono
dari Dinas Kebakaran Semarang dan Sistem
Evakuasi Kebakaran yang juga disampaikan dari perwakilan Dinas Kebakaran
Semarang.
Tanggap
darurat berisi tentang penyebab luka bakar, seperti panas lebih dari 60 derajat
celcius, listrik, zat kimia, radiasi serta asam dan basa kuat. Golongan
derajat luka bakar terdiri dari derajat I-III. Luka derajat I; kulit yang
terkena yaitu kulit ari dengan luka kemerah merahan dan solusi untuk
mengatasinya dengan air mengalir. Luka derajat II; kulit yang terkena epidermis
bawah sehingga kulit mengalami kemerahan dan bengkak, solusinya dengan air
mengalir. Luka derajat III; Stuktur kulit yang terkena tidak terbatas hingga ke
tulang termasuk dalam luka yang berat. Orang yg terkena akan mengalami mati
syaraf. Dalam kondisi demikian perlu segera ke tim medis.
Keseruan
terjadi ketika peserta melaksanakan Simulasi Pemadam Kebakaran mulai dari
pengenalan terhadap api, penggunaan Alat Pemadam Api Tradisional, penggunaan
Alat Pemadam Api Ringan serta air yang berasal dari Mobil Dinas Kebakaran
Semarang. Saat simulasi pengenalan api, peserta memadamkan api pada botol yang
diisi bensin, kemudian pada permukaan botol diberi api dan peserta melakukan pemadaman api menggunakan telapak tangan. Hal
ini bertujuan untuk mengenalkan api pada peserta.
Sedangkan
saat simulasi menggunakan APAT atau Alat Pemadam Api Tradisional, perserta
melakukan pemadaman api menggunakan karung goni yang di celupkan pada air,
kemudian digunakan untuk memadamkan api ringan. Saat menggunakan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) peserta dilatih tata cara penggunaan apar serta cara
memadamkan api. Cara menggunakan APAR begitu mudah, yaitu tarik pin pada APAR,
arahkan moncong selang ke sumber api,
dan semprotkan pada api dengan cara menekan tuas pada APAR.
Puncaknya,
peserta melakukan rangkaian simulasi yang berisi Evakuasi Kebakaran dan Pemadam
Kebakaran, yang dibimbing oleh Dinas Kebakaran Semarang. Sebagai puncak acara
peserta bersama-sama mencoba memadamkan api langsung dari air yang terdapat di
Mobil kebakaran Dinas Kebakaran Semarang.
“Harapannya
dari acara ini, karena merupakan pelatihan tidak hanya seminar dan langsung praktik, semua peserta dapat
mengaplikasikannya apabila menemui kejadian sesungguhnya” ucap Naufal Khasanah
sebagai Ketua Panitia Fire Fighting and Rescue Training
“So
jangan takut dengan api, dan terapkan ilmu yang sudah didapat di Training guys,
Generasi Cerdas, Padamkan Api. Api datang , Kami Lawan!” tambah Naufal. (Faizah dan Auliya)
Post a Comment