Bambang Pramujo: “Gagal Mengelola Safety sama dengan Gagal Mengelola Bisnis”
Sumber: K3 |
Seminar nasional ini mendatangkan empat pembicara yang telah banyak
berpengalaman dan expert di bidang
K3. Dimana pembicara pertama diisi oleh Direktur Pengawasan Norma K3 yaitu Herman
Prakoso Hidayat yang memaparkan bahwa beberapa hal penting dalam pelaksanaan K3,
diantaranya merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja dalam perlindungan K3
untuk mewujudkan kesejahteraan, mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja
oleh manajemen, merupakan persyaratan perdagangan global, menciptakan tempat
kerja yang sehat; aman dan produktif, dan K3 juga telah menjadi komitmen
global. Beliau juga memberikan beberapa wejangan agar kita semua senantiasa
mematuhi adab-adab K3 agar terciptanya keseimbangan program dari pemerintah.
Sebagai penutup, beliau mengatakan “Keselamatan dan Kesehatan Kerja agar
dilaksanakan secara konsisten dan
konsekuen berdasarkan ketentuan, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi
terhadap kinerja perusahaan serta kinerja pemerintah, dan supaya Indonesia
berbudaya K3 dapat dicapai dengan baik”.
SHE implementation dalam
perusahaan juga adalah salah satu materi yang sangat penting untuk diikuti
dalam seminar nasional K3 ini. Bambang Pramujo telah menjelaskan, “Mengapa
dalam perusahaan harus memegang prinsip K3 dengan baik? yaitu karena setiap
orang/khususnya pegawai perusahaan, ingin pulang dengan selamat setiap hari
sebelum maupun sesudah bekerja. Bagi perusahaan, gagal mengelola safety adalah sama dengan gagal
mengelola bisnis. Pasalnya ketika terjadi sebuah kejadian yang tidak diinginkan
dalam sebuah perusahaan atau yang sering disebut dengan penyakit/kecelakaan
akibat kerja, ini justru akan sangat merugikan bagi perusahaan karena harus
menanggung biaya akibat terjadinya kecelakaan kerja. Dalam hal bisnis,
implementasi K3 sangatlah berpengaruh besar dalam keberlangsungan sebuah perusahaan”.
”sebab, potensi kecelakaan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja”, tambah
Direktur Operasi 2 PT. Wijaya Karna (Persero) Tbk. Itu.
Implementasi K3 tidak hanya berhenti sampai PT. Wijaya Karna (Persero)
Tbk. saja, “Dalam rangka mendukung visi KEMENAKER, PT. ADARO INDONESIA juga
turut berkontribusi dan ikut andil dalam hal peningkatan mutu K3 di
perusahaan”, tutur Jamri Langoy QHSE Operation Manager. Tidak hanya itu,
“Perusahaan pertambangan bidang Geothermal juga menerapkan implementasi K3
dengan sangat hati-hati yang tetap mengacu pada peraturan kementerian ESDM
(Energi dan Sumber Daya Mineral)”, jelas Zerry Antro, selaku SHE Senior Manajer
PT. Star Energy Geothermal. (Yayang Indri)
Post a Comment