Mahasiswa Berbicara, Bagaimana Aku dan Kampusku?
Sumber : Doc pribadi |
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro adalah salah satu fakultas di Universitas Diponegoro
yang saat ini dipimpin oleh Dekan Hanifa Maher Denny, SKM, MPH, Ph.D. FKM Undip
untuk program sarjananya sendiri sudah mendapatkan akreditasi A berdasarkan
serttifikat terhitung sampai September 2018. Selain hal tersebut, Fakultas yang
merupakan salah satu dari pendiri awal FKM ini juga didukung dengan adanya
sertifikat internasional ISO.
Akreditasi A yang dimiliki FKM ini
tentunya tidak hanya dirasakan dengan sebuah sandangan nama saja, bukan hanya
pada sisi sebelah pula. Sertifikat internasional ISO yang dibanggakan kampus
pun dirasa tidak cukup ada dampak yang jelas, selain adanya pertukaran pelajar
pada 2015 lalu. Kemudian bagaimana dengan pendapat sebagian mahasiswa terkait
akreditasi yang dimiliki FKM?
“Karena
FKM Undip termasuk 5 pendiri awal FKM sehingga wajar saja jika pihak dekanat
menginginkan FKM Undip sebagai rolemodel
bagi FKM lain, dari segi kurikulum yang selalu berubah karena adanya evaluasi.
Lulusan FKM Undip lebih memiliki nama,” kutip Nur Arifah saat ditanyakan
mengenai akreditasi yang dimiliki FKM ini sendiri.
Namun tentu sebuah pandangan tidak
selalu sejalan. Azki, salah satu mahasiswa angkatan 2014 menambahkan bahwa
dengan perubahan kurikulum yang dilakukan FKM Undip ini memang baik karena pada
dasarnya memang sudah seharusnya kita mengikuti perkembangan di tatanan PTN,
tetapi alangkah lebih baik apabila sebuah perubahan kebijakan dan tatanan
internalnya dikonfirmasi kepada mahasiswa dengan baik.
“Hanya
saja respon dari kita entah itu mahasiswa atau pihak birokrasi, kesiapannya
harus ditata lagi. Ibaratnya harusnya melihat semua elemen terlebih dahulu
sebelum dirombak bukan dirombak dulu kemudian semua elemen harus mengikuti,
yang akhirnya jadi seolah terpontang-panting,” ungkapnya.
Kemudian menurut pandangan mahasiswa
sendiri, untuk standar akreditasi memang tidak cukup mengetahui. Namun jika
dilihat dari kacamata mahasiswa, FKM masih perlu banyak pengembangan. Dalam hal
ini sarana prasarana menjadi topik yang lebih diangkat. Sebenarnya memang jika
dilihat sejak beberapa tahun ke belakang, FKM sendiri sudah cukup mengalami
perubahan dalam segi fisik. Penambahan fasilitas yang sampai saat ini dirasa
sudah cukup untuk menunjang kegiatan perkuliahan. Meskipun memang pada
kenyataannya ada satu atau dua hambatan seperti ruang kelas yang kurang
kondusif dan efisien. Untuk kinerja civitas akademis diakui sudah terbilang
baik, tetapi permasalahan muncul ketika dalam satu kelas di setiap angkatan FKM
Undip memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Terlebih jika adanya sistem pembelajaran dengan metode
diskusi kelompok.
Perbaikan juga dilakukan
untuk perpustakaan. Perpustakaan FKM kini hadir dengan wajah baru. Pasalnya
tepat di depan pintu masuk kita akan disuguhkan aquarium kotak beserta ikan
didalamnya. Sebenarnya adanya aquarium ini sudah lama diusulkan oleh pihak
perpustakaan namun baru akhir – akhir ini disetujui oleh jajaran dekanat.
Pemilihan aquarium sebagai fasilitas baru ini mempunyai beberapa faktor. Selain
agar dapat menyegarkan mata yang lelah karena membaca buku, aquarium adalah
satu-satunya fasilitas yang memungkinkan masuk kedalam ruangan perpustakaan
yang sudah penuh oleh buku. Memang aquarium di perpustakaan ini baru berumur 1
bulan, namun adanya aquarium juga tidak mengubah kebijakan apapun di
perpustakaan FKM.
Kemudian sangat disayangkan pula dari total 12 lembaga dan UKM-F di FKM,
hanya ada satu ruang PKM. Untuk segi minat dan bakat memang FKM ini sudah cukup
memberikan dukungan dengan adanya ruangan studio, ruang untuk KSR meskipun
harus berbagi dengan ruang advokasi. Akan tetapi, untuk bidang keolahragaan
sendiri terbilang tidak cukup memadai. Lapangan dan lahan parkir yang terbagi
berdampak pada kegiatan mahasiswa. Akibatnya dikenakan lagi biaya untuk
penyewaan tempat latihan. Pada dasarnya mahasiswa hanya menginginkan bentuk
dukungan yang nyata dari fakultas untuk menunjang kegiatan tidak hanya dari
sisi akademis, namun di luar itu juga.
“FKM masih perlu banyak
diperbaiki lagi meskipun akreditasinya sudah A,” pungkas
Alfiko Aditya selaku ketua BEM FKM Undip 2018. (Ratna, Devi dan Zatidniyah)
Post a Comment