Erlin Friska, Membagi Tips dan Trik Menjadi Mawapres
Sumber : doc. pribadi |
Erlin Friska sebagai Juara 2 Mawapres FKM Undip
2018 memiliki cerita menarik saat proses seleksi calon mawapres . Erlin dipilih
oleh dekanat untuk mengikuti seleksi calon mahasiswa berprestasi dari 100
mahasiwa berprestasi yang terpilih.
Alur yang diikuti pertama kali yaitu Seleksi 100
besar diawali dengan mengumpulkan berkas .Tahap kedua yaitu tahap seleksi untuk
20 peserta terpilih. Tahap ketiga yaitu Seleksi kepribadian, ekskul, KTI, dan
presentasi dalam bahasa inggris. Tahap terakhir yaitu pengumuman akhir seleksi.
“di bulan Februari, saya baru saja selesai izin
kuliah 2 minggu karena mengikuti Exchange
Program di vietnam. Hal ini membuat fokus saya terbagi antara penyusulan
materi kuliah dan pengumpulan berkas mawapres. Oleh karena itu, saya juga cukup
ragu begitu mengetahui bahwa nama saya termasuk dalam 20 peserta yang lolos
seleksi pertama.” Kata Erlin Friska, terkait hambatan dalam pengumpulan berkas.
Saat pengumuman seleksi terakhir, Erlin Friska
memperoleh gelar juara 2 Mawapres FKM Undip. Namun hal itu tak serta merta
membuat Ia berhenti mencari pengalaman baru. Ia berencana untuk mengikuti exchange program kembali ke luar negeri
atau kegiatan sosial di dalam negeri untuk mengasah softskillnya sebelum fokus
pada skripsi, KKN, dan magang.
Selain itu, Erlin Friska, juga memberikan beberapa
tips dan trik bagi calon mawapres tahun depan, yaitu pertama adalah
memaksimalkan nilai akademik dengan disertai peningkatan softskill di bidang
non akademik. Kedua yaitu memaksimalkan segala persyaratan yang diminta oleh
penguji. Ketiga adalah membuat karya
tulis ilmiah yang menarik, berbeda dan bermanfaat disertai dengan latihan
presentasi agar tidak gugup saat menjelaskannya pada penguji. Terakhir yaitu
bersikap optimis didepan juri.
Harapan Erlin Friska bagi semua mahasiswa yang
sudah terdaftar walaupun dari akademik atau mengajukan diri diharapkan mampu
dan mau untuk melakukan semua proses semaksimal mungkin karena yang bisa
membuat masa depan tiap individu menjadi lebih baik adalah individu itu
sendiri.
“Perlu diingat bahwa tidak ada orang bodoh yang ada
hanyalah orang malas. Jadi marilah menjadi mahasiswa yang jauh dari kata malas,”
Jelas Erlin. (Lelly)
Post a Comment