Perbedaan Praktik PSN 3M Plus di Kelurahan Percontohan dan Non Percontohan Program Pemantauan Jentik Rutin Kota Semarang
Sumber : shmector.com |
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan perbedaan praktik PSN 3M plus
antara kelurahan percontohan program PJR di Kota Semarang. Pengumpulan data
diperoleh melalui kunjungan rumah dan melakukan wawancara,dan juga observasi. Pemeriksaan jentik dilakukan di seluruh tempat penampungan air baik di
dalam maupun di luar rumah, dengan metode visual. Wawancara menggunakan
kuesioner terstruktur.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di kelurahan
percontohan memiliki sikap yang positif terhadap program PJR, yang ditunjukkan
dengan tingginya presentase responden yang merasa perlu dilakukan PJR sebanyak
87%, dan setuju apabila program PJR diterapkan di wilayahnya sebesar 84%, dan
menerima kedatangan kader yang memeriksa jentik di rumahnya adalah 74%.
Pada praktik PSN 3M kelurahan percontohan menunjukkan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan kelurahan non percontohan baik itu pada menguras
tempat penampungan air dengan presentase yang baik 83,3% dibanding 64,4% ,
menutup tempat penampungan air dengan presentase praktik yang baik sebesar
74,2% diabndingkan dengan 51,2% maupun
memusnahkan barang bekas dengan presentase 70% dibandingkan 44,4%.
Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan
praktik menguras tempat penampungan air, praktik menutup tempat penampungan air
di dalam rumah, dan praktik memusnahkan barang-barang bekas serta kebiasaan
menggantung baju antara kelurahan percontohan dan kelurahan non percontohan
program Pemantauan Jentik Rutin Kota Semarang. Untuk itu, dapat dikatakan
program PJR memiliki pengaruh yang baik terhadap praktik PSN 3M masyarakat,
sehingga perlu diterapkan di wilayah lain di Kota Semarang.
Post a Comment