Basmi Hoax dengan GOX
Sumber : Doc pribadi |
Sabtu (19/05), Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Peduli Sosial Universitas Diponegoro menggelar talkshow dan
kampanye anti hoax “Gerakan Anti Hoax (GOX)”. Kegiatan ini dilaksanakan di
Ground Floor Transmart Setiabudi Semarang. Talkshow yang berlangsung pukul
15.00 – 20.00 WIB ini menghadirkan pembicara, yakni Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika (DISKOMINFO) Provinsi Jawa Tengah dan juga dua perwakilan dari
Masyarakat Anti Hoax Indonesia (Mafindo). Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hoax atau berita-berita bohong
yang marak tersebar di masyarakat.
Pada
kegiatan talkshow yang juga disiarkan langsung melalui Radio Somara 98.9 FM
ini, perwakilan dari Mafindo membagikan beberapa tips yang berbeda untuk
mengurangi penyebaran hoax di masyarakat. Tips yang mereka sampaikan adalah
untuk mengecek kebenaran topik berita dengan cara membandingkannya dengan
berita-berita yang diterbitkan oleh beberapa media yang terverifikasi dewan
pers, seperti Media Indonesia, Kompas, dan lain sebagainya.
Dadang
Somantri, ATD, MM, selaku Kepala DISKOMINFO Provinsi Jawa Tengah, juga menyampaikan
bahwa maraknya hoax di masyarakat salah satunya disebabkan karena kebanyakan
orang berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam menyebarkan berita tanpa
tahu kebenaran dari berita yang disebarkan. Beliau juga menyampaikan dengan
marak tersebarnya berita-berita hoax dapat menimbulkan perpecahan bangsa. Oleh
karena itu, beliau memberikan beberapa tips untuk mengurangi penyebaran hoax di
masyarakat.
Tips
yang beliau sampaikan adalah untuk mengetahui ciri-ciri dari berita hoax.
Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan tidak ikut menyebarkan
berita hoax, menghapus berita yang terindikasi hoax dari chatroom, dan melaporkan berita-berita hoax yang ada pada
portal-portal yang disediakan pemerintah yang salah satunya adalah melalui
email aduankonten@mail.kominfo.go.id
yang nantinya dapat dilihat di laman web trustpositif.kominfo.go.id.
Beliau
juga berpesan untuk senantiasa menggunakan kecanggihan teknologi yang ada untuk
hal-hal yang positif.
“Teknologi yang sangat tinggi
ini, manfaatkan untuk kegiatan yang baik. Jangan hanya dipakai untuk media
sosial saja, kita harus bisa mengoptimalkan betul,” pungkasnya. (Yumna
dan Afifah)
Post a Comment