UAS sambil berpuasa? Kenapa tidak!
Oleh: Apriliani Ismi Fauziah
Sumber : doc pribadi |
Indahnya Jalani UAS saat Puasa Ramadhan
Menjalani
Ujian Akhir Semester (UAS) sambil berpuasa bukanlah kali pertama dilakukan.
Pada tahun sebelumnya, UAS dilaksanakan saat seluruh umat islam menjalankan
puasa Ramadhan. Nah bukan berarti
menjalani UAS saat berpuasa di bulan Ramadhan menjadi suatu penghalang dalam
belajar memperdalam materi ataupun berbuat kebaikan. Justru momen inilah yang
harus digunakan sebagai motivasi untuk menjalankan UAS agar lebih maksimal
sehingga nilai yang diperoleh pun sesuai yang ditargetkan. Lalu apasih spesialnya UAS saat puasa di bulan Ramadhan?
Puasa Meningkatkan Kesehatan
Pada saat awal menjalankan puasa
terjadi perubahan metabolisme dalam tubuh seperti penurunan kadar glukosa dalam
darah, rasa lapar yang intens, dan penggunaan glikogen dalam hati dan otot
sehingga menyebabkan tubuh terasa lemas. Pada hari berikutnya yaitu memasuki
hari ke-3 puasa, energi dalam tubuh akan digunakan untuk penyembuhan, mulai
teraktivasinya sel darah putih, dan sistem imun tubuh mulai meningkat. Memasuki hari ke-8, maka terjadi proses detosifikasi dalam tubuh yang
menyebabkan penyembuhan secara alami, dan menjadikan pikiran menjadi jernih. Nah memasuki hari ke-16 puasa, tubuh
akan beradaptasi dengan kondisi tersebut. Pada fase inilah tubuh bekerja secara
maksimum dalam poliferasi jaringan karena selesainya proses detoksifikasi menyebabkan
tergantinya sel-sel tubuh yang rusak. Selain itu juga meningkatkan daya ingat,
kosentrasi, dan keseimbangan emosi.
Beberapa manfaat puasa ini jelas akan
berdampak baik bagi kesehatan sehingga di momen inilah harusnya dijadikan ajang
dalam meningkatkankan produktivitas, salah satunya yaitu dengan menjalankan UAS sebaik-baiknya
sehingga targetan UAS dapat dicapai.
Puasa Melatih Kesabaran
Selain
meningkatkan kesehatan, puasa juga dapat melatih kesabaran. Kesabaran untuk
menahan dahaga, menahan lapar, menahan hawa nafsu yang ada dalam diri, dan
menahan amarah. Kesabaran ini dapat digunakan juga sebagai ajang menghadapai
UAS nanti. Bagaimana kita harusnya sabar dalam mempelajari materi yang akan
diberikan karena terkadang materi yang belum bisa dimengerti dalam sekali waktu
membuat kita kecewa dan mungkin membuat kita kemudian enggan untuk mempelajari lagi. Padahal jika kita berusaha memahami dengan penuh kesabaran, maka
Allah SWT akan memberikan
kemudahan untuk dapat memahaminya. Maka beberapa hari menjelang UAS ini,
maksimalkanlah dengan belajar dan belajar penuh kesabaran untuk dapat
memaksimalkan potensi, waktu, dan kesempatan dalam menyiapkan UAS dengan
sebaik-baiknya.
Puasa Melatih Kejujuran
Dalam
menjalankan puasa, kejujuran harusnya semakin bertambah. Banyak nampaknya
aktivitas yang akan melatih kejujuran khsusnya bagi diri sendiri. Contohnya
saja seperti tidak makan dan tidak minum meski dalam keadaan sendiri, tidak
meminum air wudhu saat berkumur karena kita tahu dan paham bahwa hal tersebut adalah hal yang dapat membatalkan puasa
dan kita yakin bahwa Allah SWT
selalu melihat dan mengawasi apa yang kita lakukan.
Sama halnya dengan hal tersebut, maka
dalam menghadapi UAS, momen puasa ini lagi dan lagi harusnya dijadikan sebagai
ajang dalam menyambut UAS yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 Mei mendatang dengan
penuh kejujuran. Bagaimana nantinya UAS yang kita jalanin hasil dari
usaha diri sendiri, bukan hasil dari menyontek ke orang lain. Karena kita paham
bahwa yang Allah SWT ridhoi bukanlah nilai yang tinggi, namun adalah nilai terbaik hasil ikhtiar yang
dibumbui dengan kejujuran saat mengerjakannya. Nah poin inilah yang nampaknya perlu diperhatikan oleh generasi
sekarang, betapa pentingnya kejujuran karena akan berdampak pada karakter
seseorang di masa akan datang. Kejujuran inilah yang bernilai mahal, karena
inilah yang akan menjadi tegaknya keadilan dan kebeneran.
Dan saat UAS yang dilaksanakan yaitu
tanggal 28 Mei 2018, yuk tingkatkan ibadah lagi serta buatlah targetan-targetan
mengagumkan untuk diri-sendiri khususnya untuk mendapatkan hasil terbaik saat
UAS nanti. Semoga puasa ini dapat dijadikan ajang yang justru akan lebih
menambah semangat dalam menyongsong tidak hanya untuk UAS yang sudah didepan
mata, namun lebih tepatnya menyongsong masa depan menjadi muslim luar biasa
dengan sebaik-baik ikhtiar, seindah-indahnya do’a, dan seikhlasnya tawakal yang
mampu bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agama, karena tidak ada usaha dan
do’a yang sia-sia karena Allah pun telah berfirman bahwasanya "Sesungguhnya Allah tidak merubah
nasib sesuatu kaum sehingga mereka merubah nasib mereka sendiri " (QS. Ar-Rad: 11).
Post a Comment