Mahasiswa Undip Kembangkan Produk Herbal Mandiri Berbahan Dasar Daun Cengkeh
Indonesia merupakan salah satu negara tropis dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Sejak dahulu kala, Indonesia terkenal akan rempah-rempahnya. Rempah-rempah yang dapat ditemukan di Indonesia adalah beraneka macam, salah satu komoditas rempah-rempah yang mnejadi incaran adalah cengkeh. Cengkeh dapat dimanfaatkan bunga maupun daunnya untuk dijadikan minyak cengkeh serta olahan makanan dan minuman. Cengkeh banyak diproduksi salah satunya di dusun Lempuyangan, Desa Gebungan, Kabupaten Semarang. Kebanyakan mata pencaharian warga dusun ini adalah memproduksi minyak cengkeh yang diolah dari bunga cengkeh. Bunga cengkeh hanya bisa dipanen sekali dalam setahun, yakni sekita bulan Juli – Agustus. Sedangkan daunnya yang melimpah sepanjang tahun belum dimanfaatkan secara optimal sehingga terbuang begitu saja bahkan cenderung menimbulkan masalah kebersihan lingkungan. Salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan pemanfaatan daun cengkeh untuk produk herbal. Oleh beberapa mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro daun cengkeh tersebut diolah menjadi minyak aromaterapi dan wedang uwuh herbal. Beberapa mahasiswa tersebut adalah Devi Kurniasih sebagai ketua, Puji Nur Hana, Amnan Haris, Regina Cahya Cendekianesti dan Ibnu Riski. Produk ini sudah disosialisasikan pada bulan Juni - Juli 2018 kepada warga dusun Lempuyangan khususnya ibu-ibu PKK. Pemanfaatan daun cengkeh untuk produk herbal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menjadikan masyarakat berdikari. Program yang dipelopori oleh mahasiswa ini diharapkan menjadi kegiatan mandiri bagi ibu-ibu di dusun Lempuyangan yang mampu dilaksanakan scara rutin dan berkelanjutan. Kegiatan ini diketuai dan dikoordinasikan langsung oleh internal ibu PKK setempat dengan mahasiswa sebagai media pengantarnya. Program-program seperti ini diharapkan dapat terus berkembang di masyarakat sehingga menjadi UMKM yang berproduksi aktif dan berkelanjutan.
Post a Comment