Mengenal Lebih Dekat Budiyono, Calon Dekan FKM Undip Periode 2019-2023
sumber: LPM PH |
Dr. Budiyono, SKM,
M.Kes merupakan salah satu kandidat calon Dekan FKM Undip Periode
2019-2023. Beliau
adalah dosen pengajar di Bagian Peminatan Kesehatan Lingkungan mulai tahun
1999. Beliau merupakan alumni FKM Undip tahun 1997 yang dulunya dikenal dengan
PSKM Fakultas Kedokteran. Kemudian beliau melanjutkan sekolahnya di Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat Unair, Surabaya pada tahun 2002 kemudian lulus pada tahun 2004.
Selain sebagai
dosen beliau juga aktif melakukan
penelitian
mulai tahun 2000, sebelumnya beliau juga pernah membantu penelitian di pusat
kajian Puskabankes FKM. Beliau mendapatkan penghargaan untuk
salah satu penelitiannya yang berjudul
‘Analisis Rasio FT3 dan rT3 sebagai Determinan Kejadian Hipotiroidisme Seluler
pada Anak SD di Daerah Pertanian Kabupaten Brebes’ yang didanai oleh
Kemenristek Dikti pada tahun 2017. Dalam melakukan penelitian beliau pernah
berkerja sama dengan UNICEF, WHO, Litbangkes, Queensland University of
Technology (Australia), dan University Medical Center (Belanda). Beliau juga
pernah mendapatkan penghargaan "Facilitating Mentoring of
Interns" dari
UNICEF
pada tahun 2011.
Selain aktif dalam penelitian beliau juga aktif dalam menulis buku yang
diterbitkan oleh Universitas Diponegoro.
Beliau juga pernah
menjadi Wakil Dekan IV (Bidang Koordinator dan Kerjasama Fakultas) pada tahun
2011-2015. Pada tahun ini, beliau mencalonkan diri sebagai calon Dekan FKM
Undip untuk lima tahun ke depan (2019-2023). Beliau
mendapatkan banyak dukungan dari
teman-teman akademisi baik dari dalam FKM maupun di Undip sendiri.
Walaupun beliau
sebagai dosen tetapi beliau sangat dekat dengan mahasiswa terlihat dari beliau
banyak melakukan
pembinaan dan bimbingan pada mahasiswa dalam melakukan riset atau
kegiatan mahasiswa lainnya. “Supaya kualitas FKM Undip lebih baik dalam mendukung World Class University” ujar Budiyono ketika ditanyai terkait motivasi dalam mencalonkan diri sebagai Dekan FKM Undip.
Berawal
dari melihat kondisi yang ada di FKM saat ini, beliau melihat perlu adanya
perbaikan diantaranya dari segi dosen tersertifikasi doktor maupun tenaga kependidikan
S2, publikasi ilmiah, kerjasama luar negeri, dan fasilitas penunjang Tri Dharma,
termasuk juga dalam manajemen organisasi dalam kepemimpinan, anggaran, maupun
akreditasi. Selain itu, beliau juga melihat dari kondisi lain berupa kebijakan
pendidikan, permasalahan kesehatan yang kompleks, IPTEKS, bisnis
kemasyarakatan, dan kebutuhan revolusi industri yang perlu FKM liat sebagai
potensi untuk mewujudkan World Class
University.
Beliau
membawa visi menjadikan FKM Undip unggul dalam riset dan inovasi di
bidang kesehatan masyarakat pada tingkat nasional dan internasional pada Tahun
2025. Misi yang
beliau susun untuk mencapai visi tersebut antara lain (1) menyelenggarakan
pendidikan kesehatan masyarakat yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang
inovatif, profesional, kompetitif, dan
berkarakter di tingkat nasional dan internasional; (2) menyelenggarakan
penelitian dan inovasi di bidang kesehatan masyarakat untuk meningkatkan
publikasi dan kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual/paten serta
komersialisasi; (3) menyelenggarakan
pengabdian kepada masyarakat yang berbasis riset dan inovatif untuk
menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat; (4) menyelenggarakan pengelolaan institusi
penyelenggara pendidikan tinggi kesehatan masyarakat berdasarkan asas tata
pamong yang baik (good governance) dan akuntabilitas; dan (5) menyelenggarakan
kerjasama dan kemitraan di tingkat nasional dan internasional dalam
meningkatkan pendidikan, penelitian, inovasi, pengabdian, dan publikasi di
bidang kesehatan masyarakat.
Upaya beliau dalam meningkatkan kualitas FKM dalam mewujudkan Undip menjadi World Class
University tentunya dengan strategi
yang beliau gagas, yaitu kepemimpinan yang
efektif, atmosfer akademik dan kompetensi, komunikasi dan bisnis
inovatif, serta riset dan inovasi terintegrasi. Dari empat strategi yang beliau rancang akan merujuk
pada satu tujuan, yaitu untuk mewujudkan excellent research and innovation in Public Health. (Edwina
Permata dan Heni Purnamasari)
Post a Comment