Rapat Senat Terbuka FKM: Pemilihan Dekan Tetap di Tangan Rektor
sumber: LPM PH |
Ada yang berbeda dari pemilihan dekan kali ini. Menurut Peraturan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 8 Tahun 2018, tentang Petunjuk Pengisian Pelaksanaan Jabatan Dekan Fakultas/Sekolah Pada Universitas Diponegoro yang telah ditetapkan pada 4 Juli 2018, menyatakan bahwa rektor menetapkan dekan fakultas/sekolah definitif dengan Surat Keputusan Rektor setelah mendapatkan pertimbangan Senat Akademik. Artinya, pemilihan dekan tidak melibatkan suara dosen dan mahasiswa alias tidak ada pemilihan umum secara langsung.
Berdasarkan keputusan rapat senat FKM tanggal 18 Juli 2018 dibentuklah Tim Pengisian Jabatan Dekan FKM Undip yang diketuai oleh dr. Suhartono, M.Kes selaku Ketua Senat FKM.
Persyaratan untuk menjadi bakal calon dekan, terdiri dari
persyaratan umum dan khusus. Persyaratan umum, antara lain WNI, pada akhir
jabatan usia maksimum 61 tahun, dosen tetap Undip berstatus PNS, dan bebas
narkoba. Sedangkan untuk persyaratan khusus, yaitu berusia paling
tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat berakhirnya masa jabatan pejabat dekan yang sedang menjabat; memiliki ijazah
doktor dan jabatan fungsional serendah-rendahnya lektor kepala; memiliki
pengalaman menjabat serendah-rendahnya sebagai sekretaris program studi atau
setara.
Terdapat 12 nama
dosen yang memenuhi syarat untuk menjadi bakal calon dekan FKM Undip 2019-2023, yaitu Dr. dra. Chriswardhani S., M.Kes,
Hanifa M. Denny, SKM., MPH., Ph.D, Dr. dra.
Sulistiyani, M.Kes,
Dr. Nurjazuli, SKM., M.Kes, Dr. dr. Sri
Achadi N., M.Kes,
Dr. Yuliani, SKM., M.Kes, Dr. dr. Apoina
Kartini, M.Kes,
Dr. Ir. Mursid Raharjo, M.Si, Dr. M. Zen
Rahfiludin, SKM., M.Kes,
dr. Martha Irene K., M.Sc, Ph.D, dr. Onny
Setiani, Ph.D,
dan Dr. Budiyono, SKM., M.Kes.
Empat kandidat yang akhirnya mantap maju
sebagai calon dekan
FKM periode
2019-2023, yaitu Dr. Nurjazuli, SKM., M.Kes, Dr. Ir. Mursid
Raharjo, M.Si,
dr. Martha Irene K., M.Sc, dan Dr. Budiyono,
SKM., M.Kes.
Pada Senin (10/09),
digelar Rapat Senat Terbuka FKM dalam agenda Penyampaian
Rencana Kerja Bakal Calon Dekan FKM Undip periode 2019-2023 di Gedung Boedioro FKM Undip pukul
09.30-12.00 WIB yang turut dihadiri oleh jajaran pegawai FKM, dosen, dan staff serta
perwakilan mahasiswa.
Rapat
senat dipimpin oleh
Dr. dr. Ari Suswondo, M.PH sebagai moderator untuk menjelaskan teknis
pelaksanaan dan pengambilan nomor urut untuk pemaparan visi-misi dan program
kerja. Beliau menekankan bahwa dalam Rapat Senat Terbuka ini bukan untuk debat
terbuka.
“Sekali
lagi kita ingatkan bahwa paparan kali ini dari calon dekan itu sifatnya kita hanya mencermati,
harus dibedakan dengan kegiatan politik, ini bukan debat calon dekan. Jadi, kalau
misalnya nanti dari paparan ada sesuatu yang kurang bisa diberi masukan,
sebagai penyempurnaan.” jelas Ari.
Pengambilan nomor urut menghasilkan Dr. Ir. Mursid Raharjo, M.Si
diurutan pertama, disusul Dr. Budiyono, SKM., M.Kes, Dr. Nurjazuli,
SKM., M.Kes,
dan dr. Martha Irene K., M.Sc dengan waktu presentasi 15 menit.
Ir. Mursid Raharjo
dengan membawa moto Ayo Maju Bersama Demi Keunggulan FKM mencanangkan 4 Pilar Rencana Program Kerja Dekan (4-RPKD),
yaitu (1) Peningkatan
Pendapatan Fakultas,
(2) Peningkatan
kualitas Institusi, SDM, dan Lulusan, (3) Keberlanjutan sistem, dan (4) Peningkatan Kesejahteraan.
Beliau menggunakan konsep kepemimpinan dari sifat-sifat alam semesta yang
mewakili sifat manusia seutuhnya. Makna yang terkandung dari sifat-sifat bumi, matahari, samodra, angin, api, dan swasana, beliau ingin membangun FKM yang unggul layaknya membangun Borobudur.
Prinsipnya, beliau tak ingin membangun FKM seperti bermain catur, yakni oper bidak untuk
menjatuhkan musuh, oper bidak untuk menghambat musuh,
mengorbankan bidak lain untuk meraih posisi, operbidak untuk kekuasaan.
Pemaparan
dilanjutkan oleh Dr. Budiyono yang ingin mewujudkan Undip menjadi World
Class University melalui FKM
dengan beberapa strategi yang beliau gagas, yaitu kepemimpinan yang
efektif, atmosfer akademik dan kompetensi, komunikasi dan bisnis inovatif,
serta riset dan inovasi terintegrasi dengan tujuan utamanya untuk
mewujudkan excellent research and innovation in Public Health. Beliau membawa visi
menjadikan FKM Undip unggul dalam riset dan inovasi di bidang kesehatan
masyarakat pada tingkat nasional dan internasional pada Tahun 2025 yang
ditunjang dengan lima misi yang beliau canangkan dari segi pendidikan kesehatan
masyarakat, penelitian
dan inovasi, pengabdian masyarakat, pengelolaan institusi berdasarkan asas good governonce, dan kerjasama serta
kemitraan nasional maupun internasional.
Urutan ketiga dari Dr. Nurjazuli yang membawa visi Menjadi Lembaga
Pendidikan Kesmas Berdaya Saing Internasional Tahun 2029 serta misinya untuk
mewujudkan visi tersebut, yaitu menguatkan Tata Kelola Organisasi
Berkelanjutan, melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi berorientasi pada
peningkatan kinerja dan kualitas lulusan yang unggul, meningkatkan kapabilitas
Sumber Daya Manusia Pendidikan, menjalin kerjasama dalam dan luar negeri.
Beliau merancang enam program strategis menuju FKM yang lebih baik, yaitu
Penguatan Tata Kelola Organisasi, Peningkatan Kualitas SDM, Diversifikasi
program, Sinkronisasi Program – IKU – Acreditation indicators, Continuous Improvement (PDCA), dan
Pengembangan Budaya Organisasi.
Pemaparan terakhir, yaitu dr. Martha,
satu-satunya kandidat
wanita dari bagian
peminatan Gizi ini membawa visi dan misi yang dilandasi
oleh nilai-nilai Universitas Diponegoro: Jujur, peduli, adil dan berani yang
didasarkan pada visi FKM dan Undip. Strategi utama yang digagas, yaitu satukan
derap semua unsur civitas akademika: tenaga pendidik, tenaga kependidikan,
mahasiswa, alumni. Didukung dengan peningkatan rencana kegiatan di bidang
pendidikan, sumber daya, komunikasi dan bisnis, serta penelitian. Salah satu
lirik lagu Mars FKM ‘Satukan derap
songsong masa depan. Bangsa yang sehat, tujuan mulia. Hidup FKM almamater kita.
Jaya Sentosa selama-lamanya’ menjadi
inspirasi dan penyemangat beliau untuk mewujudkan FKM Undip menjadi rumah kita
bersama dengan moto yang digaungkan Salam
Sehat, Semangat, Maju Bersama.
Sang moderator, Ari Suwondo kemudian
memberikan kesempatan kepada pihak dosen untuk mengajukan pertanyaan maupun
masukan kepada ke empat calon. Pertanyaan datang dari dra. Chriswardhani tentang cara kepemimpinan untuk
memanajemen semua unit di FKM dan cara mencapai program kerja menggunakan dana
yang hanya 30%. Pertanyaan lagi dari dr. Sutopo, menambahkan pertanyaan Chris
cara untuk melakukan bargaining ke
pihak universitas untuk mendapat dana lebih besar seperti fakultas lain, dan
cara improvement derap langkah
bersama-sama dengan komunitas kesehatan masyarakat. Serta masukan dari Priyadi
Nugraha, untuk memberikan ciri khas slogan atau tagline untuk FKM.
Pihak mahasiswa pun diberikan kesempatan untuk memberikan
pertanyaan maupun masukan. Pertanyaan datang dari Peni Nursalekha terkait
strategi untuk mewujudkan FKM di kancah internasional dan forum alumni yang
belum maksimal. Selain itu, pertanyaan dari Alfiko Aditya mengenai ketersediaan
untuk menandatangani Pakta Integritas yang merupakah hasil kesepakatan antara
komting angkatan, komting peminatan, dan ketua Lembaga mewakili mahasiswa tentang
keresahan-keresahan yang dirasakan baik dari segi sarana dan prasarana, proses
akademik, maupun organisasi mahasiswa di FKM yang bisa menjadi rujukan untuk
perbaikan dari sisi pandang mahasiswa. Isi dari Pakta Integritas tersebut,
yaitu (1) menjamin dilakukannya perbaikan dan pengembangan fasilitas yang
menunjang aktivitas belajar mengajar dan kemahasiswaan (mushola, kelas,
parkiran, kamar mandi, dan lainnya), (2) menjamin dilakukannya transparansi
pengelolaan dana fakultas yang dipublikasikan secara resmi dan terbuka, (3)
menjamin perbaikan sistem dan kegiatan akademik, (4) menjamin kesedian Dekan
dan jajarannya terkait audiensi yang diajukan mahasiswa, (5) menjamin kesediaan
Dekan untuk melakukan dialog terbuka dalam bentuk forum sarasehan dengan mahasiswa,
(6) memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan kemahasiswaan (mempermudah
sistem administrasi Ormawa, pembina Ormawa dipilih sendiri, dan lainnya), (7)
terlibatnya Dekan dan jajarannya dalam mewujudkan Undip KTR.
Menurut Suhartono, Pakta Integritas tersebut belum bisa untuk
ditindak lanjuti dalam hal penandatanganan. Isi dalam Pakta Integritas tersebut
dijadikan sebagai bahan masukan yang akan disahkan oleh Ketua Senat, kemudian
disampaikan ke bakal calon khususnya calon yang nanti terpilih menjadi Dekan
FKM Undip periode 2019-2023. “Saya kira tidak usah khawatir, kami sebagai Senat
Fakultas siap menerima masukan dari mahasiswa.” tambah Suhartono.
Belum adanya kepastian mengenai Pakta Integritas tersebut, pihak BEM sendiri akan menindaklanjuti hal tersebut dalam bentuk aspirasi yang akan diberikan ke Pak Suhartono. “BEM juga akan mengadakan forum diskusi bersama calon Dekan dan mengundang mahasiswa secara terbuka untuk membicarakan visi-misi dan program kerja, yang harapannya mahasiswa dapat lebih mengenal calon Dekan tersebut.” ujar Alfiko, Ketua BEM FKM 2018. (Heni Purnamasari)
Post a Comment