Suramkah Pers di Tahun Politik ini ?
Sumber : doc.pribadi |
Diponegoro Journalist Week merupakan serangkaian acara yang
diadakan oleh LPM Gema Keadilan yang
terdiri dari pelatihan jurnalist nasional dan seminar nasional yang diadakan 2
tahun sekali. Pada tanggal 12 september sampai
15 september 2018 dilaksanakan pelatihan
journalis nasional. Untuk Acara puncak pada tanggal 16 september dengan
disajikan dalam seminar nasional dengan tema “Mewujudkan Independensi Pers
dalam Menghadapi Tahun Politik”. Seminar
nasional ini dilaksanakan di Gedung Litigasi Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro.
Dengan tema yang menarik, acara ini mengundang
tiga pembicara yang memiliki latar
belakang yang berbeda. Bayu wardhana, pemimpin redaksi Independen.id, menyampaikan materi mengenai keadilan media pers di
tahun politik saat ini. Ia juga sebagai pengurus di Aliamsi Jurnalis Indonesia
mengatakan bahwa kondisi media pers saat ini dalam keadaan yang suram. Pemimpin
dari 10 TV nasional telah menyatakan dukungannya secara jelas kepada salah satu
pasangan calon presiden RI. Padahal media massa merupakan tempat wartawan untuk
menyajikan informasi yang seharusnya bersifat netral dan menjungjung keindependensian. Jika pemimpinnya sudah menyatakan dukungan
kepada salah satu maka akan diragukan keindependenan dari isi berita yang
disajikan media tersebut. Arti dari independen sendiri adalah tidak terpengaruh
dari pihak manapun dan menyajikan berita netral dan prorakyat.
Mayor Arh (Purn) H. Yoyok Riyo Sudibyo pernah
menjabat sebagai Bupati Batang periode 2012-2017 menyampaikan keadaan yang
sebenarnya di rancah dunia politik yang begitu kejam. Purnawira tersebut
mengatakan bahwa untuk menjaga indepensi pers diera sekarang sangat susah. Para
pemilik kekuasaan selalu memiliki kepentingan-kepentingan tertentu. Namun Ia
masih berharap para penerus bangsa ini yaitu mahasiswa dapat mengubah sebuah
rahasia umum ini. Ia percaya bahwa masih ada orang-orag baik di negara ini yang
memilih berdiri di atas kebenaran.
Pendapat selanjutnya datang dari perwakilan
dari Dinas Kominfo Jateng Rieka Hapsari K. Ia sebagai penengah memberikan
solusi terhadap masalah yang dihadapi media pers di tahun politik. Ia mengatakan
pemerintah melakukan upaya menjadikan media pers yang independen dengan selalu
menunjukkan komitmen pemerintah pada pilkada/pilpres yang bersih, jujur, dan
adil. Dalam melaksanakan kewajibannya, Dinas Kominfo Jateng juga selalu
melakukan diskusi dari berbagai pihak. Serta rutin untuk mengadakan seminar sebagai
media dalam memberikan informasi kepada masyarakat bahwa sebagai konsumen dalam
hal informasi harus lebih bijak dalam menerima informasi. (Aulia Firda R)
Post a Comment