Edukasi Mengenai Rain Water Harvesting, dan Mesin Destilasi Air Bersih di Karang Suci, Dusun Terjauh di Desa Penggarit
Sumber : Dokumen Pribadi
Penggarit- Rabu sore, 24 Januari 2018, mahasiswa
KKN TIM I UNDIP TIM I Desa Penggarit melaksanakan program Edukasi mengenai Rain
Water Haversting dan dilanjutkan dengan pemaparan Desain Konsep Mesin Destilasi
Air Bersih Sederhana. Pelaksanaan program tersebut bertempat di rumah Bapak Kepala
Dusun Karangsuci yang dihadiri oleh Ketua RT serta warga sekitar.
Tujuan diadakannya program tersebut awalnya
tercetus karena pada saat melakukan survei, masih banyak ditemukan warga desa
yang menggunakan air sungai untuk kegiatan mandi, cuci, kakus (MCK). Padahal
air sungai yang digunakan oleh warga kurang bersih, terlihat dari air sungai
yang berwarna coklat.
Dari penuturan warga, diketahui bahwa alasan
warga desa masih menggunakan air sungai dikarenakan mereka ingin menghemat
penggunaan air bersih yang dialirkan dari PAM. Apalagi air bersih yang
didapatkan tidak gratis alias berbayar.
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Desa Penggarit
kemudian memperkenalkan alternatif lain berupa air hujan untuk menggantikan
pengunaan air sungai. Dibandingkan dengan air sungai, air hujan jauh lebih
bersih dan lebih aman untuk digunakan. Sehingga, mahasiswa KKN TIM I UNDIP Desa
Penggarit yang disampaikan oleh Septya Unzillarachma (Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota) memberikan edukasi kepada warga desa untuk melakukan metode rain
water harvesting atau menampung air hujan pada musim kemarau hujan, yang
bertujuan agar warga desa beralih menggunakan air hujan daripada air sungai.
Air tampungan tersebut nantinya dapat dijadikan sumber air bagi warga desa
Penggarit.
Tidak hanya edukasi tentang menamung air hujan,
Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Desa Penggarit juga memaparkan desain alat Destilasi
Air Bersih Sederhana yang mana dipaparkan oleh Bagas Bayu Bharata (Teknik
Mesin). Alat tersebut merupakan mesin yang dapat mengubah air hujan menjadi air
minum.
Perlu diketahui, air hujan yang didapat melalui
metode Rain Water Harvesting hanya dapat digunakan untuk kegiatan mandi, cuci
dan kakus. Air hujan sama sekali tidak direkomendasikan untuk air minum. Atas
hal tersebut, guna memenuhi kebutuhan air minum warga Desa Penggarit jika
kemungkinan terjadi kekurangan air, mahasiswa KKN TIM I UNDIP Desa Penggarit
memaparkan sebuah konsep mesin sederhana yang dapat merubah air hujan menjadi
air minum.
Mesin tersebut sangat mudah dibuat dan tidak
memakan biaya yang mahal. Sehingga warga desa tidak perlu kerepotan untuk
membuatnya. Bahan-bahan yang digunakan juga gampang ditemukan di sekitar rumah.
Selama berlangsungnya penyuluhan, warga Dusun
Karangsuci terlihat antusias mendengarkan materi yang disampaikan mahasiswa
KKN. Bahkan pada saat sesi tanya jawab, para bapak-bapak bersemangat memberikan
tanggapan dari materi yang telah disampaikan. Terakhir, penyuluhan ditutup
dengan sesi foto bersama mahasiswa KKN dengan para bapak dan ibu. (Mahasiswa
KKN TIM I UNDIP Tahun 2019 Desa Penggarit)
Post a Comment