Mengenal Lebih Dekat Sosok Dosen Pencetus PROSPEK MABA FKM Undip
(Dokumen Pribadi)
Sebagai
mahasiswa FKM Undip pasti kita tidak asing lagi dengan beliau bapak Yudhy
Darmawan, S.K.M., M.Kes. salah satu dosen dari bagian biostatistik dan
kependudukan. Dosen yang lahir di Rembang ini terkenal memiliki jiwa disiplin
yang sangat tinggi, semua pasti pernah merasakan saat beliau mengajar, pasti
akan menyuruh mahasiswa duduk didepan dan barisan kursi paling depan harus
diisi penuh dulu. Selain disiplin beliau juga memiliki sikap yang tegas. Jadi
tak heran justru mahasiswa menjadi takut pada beliau. Padahal yang beliau
lakuan itu memiliki maksud baik untuk mahasiwa bukan untuk dirinya sendiri.
Beliau menempuh pendidikan S1 pada tahun 1995 di FKM
Undip dengan peminatan biostatistik dan kependudukan lalu beliau juga menempuh
S2 MIKM Undip dan mengambil Simkes maka sekarang beliau menjadi bagian dari
dosen pengajar biostatistik dan kependudukan. Namn dibalik itu semua beliau
sangat berjasa di FKM sebagai pencetus PROSPEK MABA FKM Undip. Sebuah
pencapaian beliau yang meng-create semu
dari nol.
Saat
itu sekitar tahun 2013 saat beliau menjadi pembina BEM, dengan inpirasi dari
kegiatan mahasiswa baru IPB beliau ingin menciptakan sebuah kegiatan yang
terstruktur dan terorganisasi yang bermanfaat untuk mahasiswa baru, karena
jaman dulu kegiatan mahasiswa baru lebih banyak terindikasi dengan perpeloncoan
dan berada diluar kontrol dari kemahasiswaan. Diawali dengan mengumpulkan
perwakilan BEM dan UKM lain yang terlibat dalam acara yang berkaitan dengan
mahasiswa baru. Setelah dilakukan pendefinisian kegiatan dan kemudian dilakukan
penyederhanaan kegiatan menjadi 1 kegiatan saja yang memiliki muatan didalamnya
dan mereka sepakat terbentuklah PROSPEK MABA FKM Undip. Serangkaian kegiatan
yang tidak hanya berisi pelatihan, namun juga dapat langsung diaplikasikan ke
masyarakat sudah berjalan sekitar sejak 2013 itu mendapat dukungan dana dari
Kemenkes.
Manfaat
dari PROPEK MABA yang diperoleh para mahasiswa baru adalah pengembangan
softskill pada diri mereka mengenai kepemimpinan, public speaking, manajemen
waktu dan lain sebagainya. Sehingga mereka lebih siap berorganisasi dan UKM
tidak mengalami kesulitan saat mengadakan oprec dan dalam pengiriman proposal
PKM FKM pernah menjadi pengirim paling banyak dan banyak pula yang lolos
pendanaan. Dari pemdampingan KIA mahaiswa bisa menerapkan langsung ilmunya
kepada masyarakat ehingga awareness masyarakat mengenai kesehatan menjadi lebih
baik.
Semua
gagasan beliau terinspirasi dari kampus IPB.
”Sebelum
saya di Undip saya pernah terlibat kegiatan kemahasiswaan di IPB dan saya belajar
dari sana, seperti yang kita tahu lulusan IPB itukan fokusnya dipertanian namun
mereka bisa bekerja disemua bidang, hingga ada yang bikin plesetan IPB itu
Institute Pleksibel Banget. Saya ihat itu bukan karena hardskillnya atau
kemampuan akademiknya namun kemampuan softskill mereka.” Tutur Pak Yudhy Kepada
saya.
Beliau
juga menyampaikan pesan dan nasehat untuk kita, sebagai mahasiswa kita harus
punya tujuan kelak ingin menjadi apa kita, karena kesuksesan 80% ditenukan oleh softskill
dan 20% dari hardskill atau akademik, namun kita juga tidak boleh mengabaikan
akademik, ketika di kelas kita harus fokus dan konsentrasi agar bisa menyerap
pelajaran dengan optimal kemudian baru lakukan kegiatan tambahan yang
diperlukan guna menunjang mencapai tujuan tersebut. Ratna
Post a Comment