Press Release HTTS 2020: “Selamatkan Nyawa Negara, Perangi Rokok!”
Sumber : Pinterest
Dalam rangka memeringati Hari Tanpa Tembakau
Sedunia, UKMF BEM FKM Undip mengadakan acara HTTS yang biasanya acara dilakukan
secara terbuka dan tatap muka (langsung), namun karena adanya pandemic Covid-19
ini diskusi dilakukan secara terbuka melalui media sosial live instagram di @bemfkmundip yang berlangsung pada hari Minggu 31
Mei 2020, pada pukul 19.00 WIB. Kegiatan diskusi daring ini bertema : “Selamatkan
Nyawa Negara, Perangi Rokok!” dipandu oleh Ammar dengan narasumber dr.Jaka
Paradipta. Diskusi daring ini di tonton oleh sekitar 156 orang, yang terdiri
dari berbagai fakultas baik Undip ataupun di luar Undip.
Rokok merupakan permasalahan yang dari dulu tak
kunjung usai. Banyak hal yang dibahas seperti pengertian dari rokok, tingkat
bahaya perokok, dan risiko rokok terhadap perokok aktif maupun perokok pasif. Selain
berpengaruh terhadap kesehatan, rokok juga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi
masyarakat salah satunya banyak mengeluarkan uang hanya untuk membeli
segelintir rokok. dr.Jaka menjelaskan permasalahan rokok ini sering dikaitkan
dengan isu ekonomi, dimana rokok menyumbang ke dalam devisa negara, namun juga penyakit
akibat rokok yang ditanggung oleh Negara melalui BPJS sangatlah besar.
Sumbangan terbesar untuk negara kenapa harus rokok, apabila sumber APBN banyak.
Alokasi cukai rokoklah yang salah. Rokok dianggap memberi lapangan pekerjaan,
bukan pekerjanya yang sejahtera, tetapi para petingginya. Menurut narasumber
yang harus diselesaikan pertama adalah akarnya, yaitu permasalahan rokok, mulai
dari regulasinya sampai distribusi dan konsumennya.
Selain itu dibahas pula cara menegur orang terdekat
kita yang merokok supaya tidak tersinggung dengan lebih ditekankan kepada
untung dan rugi dari merokok, dampak pada orang sekitar, dan pelan-pelan
menjauh agar perokok merasa apabila kita tidak nyaman didekatnya.
Di Indonesia rokok murah dan mudah didapat. Rokok
di warung ditempatkan di muka warung sehingga sangat mudah terlihat bahkan oleh
anak kecil. Iklan rokok sengaja disasarkan untuk anak muda. Karena itu, akses
mendapatkan rokok harus di persulit dan pengawasannya diperketat serta perkuat
regulasi dari pemerintah.
BATASI AKSES, PERKETAT PENGAWASAN, PERKUAT REGULASI
(Tim redaksi)
Post a Comment