Mahasiswa KKN Tematik Undip 2021 : Kembangkan UMKM Berbasis Kesehatan Masyarakat
sumber : dokumen pribadi |
Kesehatan merupakan harta yang tak ternilai harganya dan cara yang paling mudah untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjalani pola hidup sehat, berolahraga dan mengonsumsi makanan atau minuman kesehatan. Sekarang ini banyak makanan atau minuman ataupun produk lainya yang ditawarkan di pasaran berupa produk-produk siap saji yang bisa langsung dikonsumsi dan berbahan campuran kimiawi.
Dalam hal ini Tim Sativ of Wonolopo KKN Tematik Undip 2021, berhasil mengembangkan UMKM berbasis kesehatan masyarakat, dengan inovasi produk berbahan dasar alam dan potensi Kampoeng Minapadi, RW 03 Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang.
Pengembangan ini menyasar ibu-ibu PKK RW dan Kelurahan untuk bisa berkembang dengan inovasi yang digagas oleh Tim KKN Undip untuk dapat berdaya saing dan mandiri secara ekonomi. Ada tiga inovasi pengembangan UMKM berbasis kesehatan masyarakat yang di gagas, antara lain “PILA” Kerupuk Keong, “SERSIR” Handsanitizer, dan “TEH MUCA” Teh Herbal Daun Kersen.
Dari seluruh potensi alam yang ada di RW 03 Kelurahan Wonolopo, ada beberapa masalah yang bisa diangkat menjadi sebuah potensi desa. Salah satunya adalah hama Mina Padi berupa Keong Sawah yang bisa diubah menjadi sebuah potensi olahan kuliner, adalah Keong sawah (pila ampullacea). Pemanfaatan keong sawah menjadi olahan kerupuk, bisa menjadikannya makanan ataupun jajanan hasil olahan yang bisa dijajakan sebagai olahan khas wisata Mina Padi Wonolopo. Terlebih masyarakat Indonesia tidaklah terasa makan lengkap tanpa adanya kerupuk. Kerupuk menjadi solusi alternatif pengolahan keong, yang tinggi protein, enak, dan terjangkau.
Kampung Minapadi senantiasa berusaha mengoptimalkan pemanfaatan bahan organik dalam kehidupan sehari-hari dan menghindari penggunaan bahan kimia. Potensi yang dimiliki namun belum dimanfaatkan secara maksimal adalah Tanaman Obat Keluarga (TOGA), salah satu Tanaman Obat Keluarga adalah tanaman serai dan daun sirih yang dipercaya dapat membunuh kuman dan bakteri. Kandungan yang dimiliki oleh tanaman serai dan daun sirih juga telah terbukti efektif berkhasiat sebagai antibakteri dan antiseptik. Dengan khasiat tersebut, tanaman serai dan daun sirih dapat dimanfaatkan menjadi handsanitizer alami. Kondisi Indonesia yang saat ini dihadapkan dengan pandemi COVID-19, mengharuskan setiap orang menegakkan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya adalah mencuci tangan. Permintaan handsanitizer yang meningkat menjadi sebuah peluang besar sebagai usaha yang dapat dikembangkan oleh masyarakat Kampung Minapadi
Beberapa pohon kersen yang tertanam liar di sekitar kampung dan belum dimanfaatkannya secara optimal, hal ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi sebuah minuman herbal berupa teh. Penelitian tentang kersen sudah banyak dilakukan di antaranya uji kandungan dari daun kersen yang mengandung senyawa fenolik sebagai antiseptic dan senyawa flavonid sebagai antibakteri telah mencoba membuat teh daun kersen dengan cara dikeringkan kemudian dikonsumsi dengan cara diseduh. Dari kandungan daun kersen tersebut sehingga bisa dimanfaatkan untuk menjaga daya tahan tubuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Maka dengan mengolah daun kersen menjadi teh herbal dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan harga terjangkau dan mudah.
Sehat Produknya, Manfaat Kesehatannya,
UMKM Berjaya, Masyarakat Sehat Sejahtera! (Sri Winarni, Candra, Bian & Irfan)
Post a Comment