Lakukan Hal Ini Agar Tidak Pikun di Usia Muda
sumber : freepik |
Ya… HP-ku ketinggalan
Aduh, tadi mau ngambil apa ya?
Dompetku ditaruh di mana tadi ya?
Siapa nih yang sering mengalami kelupaan seperti kejadian di
atas, padahal usianya masih muda? Faktanya, secara umum hal itu seharusnya biasa
terjadi pada orang dengan usia 40-an lho. Jangan-jangan kamu udah ada gejala pikun dini nih?
Dunia medis mengenal adanya kondisi gangguan mengingat,
mulai dari gangguan mudah lupa fisiologis, hingga gangguan mengingat patologis
seperti demensia atau yang biasa dikenal dengan sebutan pikun. Penyebab utamanya
yaitu faktor bertambahnya usia. Semakin bertambah usia, fungsi tubuh akan mulai
menurun seluruhnya, termasuk otak. Demensia merupakan gangguan mengingat yang
paling berat. Informasi hanya sampai di memori jangka pendek sehingga informasi
baru tidak dapat disimpan dan informasi lama tidak dapat dipanggil.
Demensia dapat mengganggu kehidupan sehari-hari sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah. Hal itu tentunya tidak hanya berdampak terhadap diri penderita sendiri, tetapi juga terhadap orang-orang yang berinteraksi dengannya, seperti keluarga, teman, kolega, dan sebagainya. Berikut ini merupakan tanda-tanda penderita demensia:
- Disorientasi dan masalah ingatan
- Agresif, kepribadian dan mood yang berubah tiap saat
- Mengalami gangguan tidur
- Sulitnya berkomunikasi
- Sulit mengenali anggota keluarga dan lingkungan
- Kekurangan gizi
Berikut ini hal yang dapat dilakukan untuk mencegah demensia:
- Menyeimbangkan Otak Kiri dan Otak Kanan
- Menguji Daya Ingat
Kita perlu melatih ingatan. Latihan mental dapat menjaga fungsi otak. Kegiatan seperti menulis puisi, artikel, atau cerita pendek dapat mempebaiki ingatan jangka panjang dan pendek. Selain itu, membaca secara berulang-ulang, mengisi teka-teki silang, Sudoku, dan merangkai puzzle juga dapat mencegah demensia.
- Olahraga secara Teratur dan Terukur
Olahraga secara teratur dan terukur dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki koordinasi, dan membantu mencegah kondisi yang meningkatkan risiko demensia seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Pemeliharaan kondisi aerobik dengan berolahraga dapat memperbaiki aspek-aspek fungsi kognitif sebesar 20-30%. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah otak dan produksi faktor-faktor pertumbuhan untuk saraf.
- Tidur secara Teratur
Kebutuhan tidur setiap orang sangat berbeda, mulai dari 5-10 jam per hari. Jangka waktu tidur rata-rata orang dewasa yaitu 7 jam. Seiring bertambahnya usia, kebutuhan tidur akan berkurang. Namun, agar otak bisa berfungsi dengan kemampuan mengingat dengan baik haruslah tidur dengan cukup agar otak bisa beristirahat.
- Menerapkan Pola Makan dan Nutrisi Seimbang
Makanan yang dikonsumsi akan memberikan
nutrisi-nutrisi yang baik untuk jantung, hati, dan ginjal. Seringkali, padatnya
jadwal membuat kebanyakan orang tidak sempat sarapan dan cenderung memakan
makanan cepat saji. Hal itu berakibat pada risiko kerusakan memori otak dan
demensia. Kadar lemak jenuh dan gula yang tinggi disinyalir sebagai penyebab
hilangnya memori (Aisyah Nurul Hidayah).
Referensi:
Holistic Health Solution. 2011. Pikun di Usia Muda. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Post a Comment