Penyedap Rasa Non MSG
sumber : dokumen pribadi |
Desa Banyumeneng (28/08/2021) – Tim Program Holistik Pembinaan dan Pengembangan Desa (PHP2D) BEM FKM Undip melakukan pelatihan cara pembuatan kaldu bubuk non MSG bersama kelompok Berkah Kesumo dan Remaja NU Desa Banyumeneng. Kegiatan ini dilakukan dengan sosialisasi terlebih dahulu terkait pentingnya hygiene dan sanitasi dalam pengolahan kaldu jamur tiram, lalu dilanjutkan dengan pelatihan yang dilakukan secara langsung dilaksanakan di Rumah Bu Rina selaku ketua dari kelompok Berkah kesumo.
Tak sedikit kaldu yang beredar di pasaran saat ini banyak yang mengandung MSG tinggi. Padahal jika kita mengonsumsi MSG yang tinggi secara berlebihan dapat mengakibat terjadinya beberapa penyakit degeneratif. Dengan adanya program ini masyarakat di Desa Banyumeneng dapat memproduksi seacara masal Kaldu Bubuk Non MSG, sehingga dapat membantu meningkatkan perekonomian warga dan secara perlahan dapat mengubah kebiasaan penggunaan MSG dalam masakan sehingga keluarga menjadi lebih sehat.
Salah satu mahasiswa FKM Undip, Athalia Putriwika Salsabila yang merupakan Tim PHP2D Undip Periode 2021 telah melaksanakan program kerja berupa pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan pembuatan kaldu jamur tiram non MSG dengan menyampaikan pentingnya hygiene dan sanitasi dalam pengolahannya serta menjelaskan manfaat dari kaldu tiram non MSG ini untuk kesehatan melalui pembukuan modul sederhana. Program kerja tersebut dilaksanakan mulai 31 Juli sampai 28 Agustus 2021 bersama kelompok Berkah Kesumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pelatihan pembuatan kaldu jamur tiram non MSG ini dilaksanakan secara langsung (offline) dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk tetap berusaha mencegah penyebaran virus Covid-19. Pelatihan yang dilakukan dimulai dengan sosialisasi terlebih dahulu untuk menjelaskan alat dan bahan yang digunakan, proses pengolahan dan beberapa hal yang harus diperhatikan selama pengolahan sampai pengemasan, serta mendampingi Kelompok Berkah Kesumo dan Remaja NU saat awal dan selama produksi dilaksanakan. Kelompok Berkah Kesumo dan Remaja NU diberikan pegangan berupa modul agar dapat digunakan nantinya jika memerlukan panduan saat pendampingan telah selesai dilaksanakan.
sumber : dokumen pribadi |
Pelaksanaan program kerja PHP2D ini disambut baik oleh pihak Kepala Desa Banyumeneng mengingat wilayah ini memiliki sumber daya alam yang dapat dikelola untuk nantinya dapat mengembangkan potensi ekonomi di Desa Banyumeneng seperti banyaknya masyarakat yang mulai berjualan dengan memanfaatkan Rumah Jamur sebagai pusat pemasaran di Desa Banyumeng. Sambutan baik juga diberikan oleh para Kelompok Berkah Kesumo dan Remaja NU yang antusias dalam mengikuti pelatihan.
"Saya pribadi sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian program yang diadakan rekan-rekan mahasiswa di desa kami, karena programnya sangat membantu dan mendukung kami dalam penambahan pengetahuan dan pengalaman baru baik untuk saya pribadi dan ibu-ibu yang lain pada umumnya", ujar Bu Qomariyah salah satu anggota Berkah Kesumo.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Banyumeneng mampu melakukan produksi Kaldu Jamur Non MSG secara rutin sehingga dapat membantu perekonomian Desa. Selain itu, melalui masifnya produksi dan pemasaran kaldu jamur non MSG dapat meningkatkan kesehatan karena sudah mulainya ada kebiasaan masyarakat untuk mengurangi konsumsi MSG dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis : Athalia Putriwika Salsabila (25000119120006)/ Fakultas Kesehatan Masyarakat/ Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Editor : Nikie Astorina Yunita D, SKM., M.Kes.
"Saya pribadi sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian program yang diadakan rekan-rekan mahasiswa di desa kami, karena programnya sangat membantu dan mendukung kami dalam penambahan pengetahuan dan pengalaman baru baik untuk saya pribadi dan ibu-ibu yang lain pada umumnya", ujar Bu Qomariyah salah satu anggota Berkah Kesumo.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Banyumeneng mampu melakukan produksi Kaldu Jamur Non MSG secara rutin sehingga dapat membantu perekonomian Desa. Selain itu, melalui masifnya produksi dan pemasaran kaldu jamur non MSG dapat meningkatkan kesehatan karena sudah mulainya ada kebiasaan masyarakat untuk mengurangi konsumsi MSG dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis : Athalia Putriwika Salsabila (25000119120006)/ Fakultas Kesehatan Masyarakat/ Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Editor : Nikie Astorina Yunita D, SKM., M.Kes.
Post a Comment