Sosialisasi Penerapan Hygiene dan Sanitasi
sumber : dokumen pribadi |
Hygiene dan sanitasi juga sangat perlu diperhatikan dalam proses suatu produksi makanankarena bertujuan untuk menjaga kualitas kesehatan dan meningkatkan upaya pencegahan suatu penyakit yang dapat ditimbulkan dalam proses produksi makanan. Hygiene dan sanitasi itu saling berhubungan, sehingga harus dilaksanakan bersamaan. Namun bedanya, hygiene lebih berfokus pada segi kesehatan agar tidak menimbulkan suatu penyakit, sedangkan sanitasi menitikberatkan pada kebersihan yang biasanya diartikan sebagai kesehatan lingkungan. Jadi hygiene dan sanitasi merupakan upaya menjaga kesehatan dengan cara melindungi dan memelihara kebersihan individu dan lingkungan. Pembuatan kaldu bubuk non MSG dan di produksi dengan cara yang benar dan sesuai standar dapat menjadi solusi untuk menciptakan kaldu jamur tiram yang tidak hanya dapat menambahkan rasa enak pada makanan namun juga sehat.
Salah satu mahasiswa FKM Undip, Athalia Putriwika Salsabila yang merupakan Tim PHP2D Undip Periode 2021 telah melaksanakan program kerja berupa sosialisasi penerapan hygiene dan sanitasi pada produk olahan kaldu jamur tiram non MSG di desa banyumeneng dengan menyampaikan pentingnya hygiene dan sanitasi melalui pembukuan modul sederhana. Program kerja tersebut dilaksanakan pada 28 Agustus 2021 bersama kelompok Berkah Kesumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pelatihan pembuatan kaldu jamur tiram non MSG ini dilaksanakan secara langsung (offline) dengan memperhatikan protokol kesehatan untuk tetap berusaha mencegah penyebaran virus Covid-19. Pelatihan yang dilakukan dimulai dengan sosialisasi terlebih dahulu untuk menjelaskan alat dan bahan yang digunakan, proses pengolahan dan beberapa hal yang harus diperhatikan selama pengolahan sampai pengemasan, serta mendampingi Kelompok Berkah Kesumo dan Remaja NU saat awal dan selama produksi dilaksanakan. Kelompok Berkah Kesumo dan Remaja NU diberikan pegangan berupa modul agar dapat digunakan nantinya jika memerlukan panduan saat pendampingan telah selesai dilaksanakan.
sumber : dokumen pribadi |
Pelaksanaan program kerja PHP2D ini disambut baik oleh pihak Kepala Desa Banyumeneng mengingat wilayah ini memiliki sumber daya alam yang dapat dikelola namun masih belum terlalu memperhatikan penerapan hygiene dan sanitasi pada proses produksinya. Sambutan baik juga diberikan oleh para Kelompok Berkah Kesumo dan Remaja NU yang antusias dalam mengikuti pelatihan.
"Saya pribadi tertarik dengan sosialisasi tentang higienitas dan sanitasi yang disampaikan oleh teman-teman mahasiswa, karena yang disampaikan tidak hanya untuk yang memiliki produk olahan saja, namun bisa juga di terapkan dalam keseharian ibu-ibu rumah tangga dalam mengolah dan menyajikan makanan utk keluarga. Meskipun secara umum ibu-ibu sudah mengetahui tentang pentingnya menjaga higienis dan kebersihan makanan tapi melalui materi yang di sampaikan ini kami jadi lebih mengetahui dan memahami hal-hal apa saja yang baik dan tidak baik selama kami mengolah makanan yg bersih juga sehat untuk keluarga dan saya juga bangga bisa menjadi bagian program yang diadakan rekan-rekan mahasiswa di desa kami, karena programnya sangat membantu dan mendukung kami dalam penambahan pengetahuan dan pengalaman baru baik untuk saya pribadi dan ibu-ibu yang lain pada umumnya", ujar Bu Qomariyah salah satu anggota Berkah Kesumo.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Banyumeneng mampu memperhatikan terkait hygiene dan sanitasi dalam setiap pengolahan makanan baik itu untuk di pasarkan maupun untuk dikonsumsi secara pribadi. Selain itu, dengan diterapkannya hygiene dan sanitasi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tentunya dapat membantu meningkatkan kesehatan serta menjaga lingkungan di sekitar masyarakat Desa Banyumeneng.
Penulis : Athalia Putriwika Salsabila (25000119120006)/ Fakultas Kesehatan Masyarakat/ Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dosen Pembimbing : dr. Sri Winarni, M.Kes
Editor : Nikie Astorina Yunita D, SKM., M.Kes.
Post a Comment