Dua Tahun Online, Akhirnya Olimdipo 2022 Kembali Offline
Sumber: Dokumentasi pribadi
Dalam 2 tahun terakhir ini Olimdipo diselenggarakan secara hybrid. Kini, Olimdipo 2022 kembali diadakan secara full offline. Penyelenggaraan Olimdipo secara offline kembali hadir dengan berbagai pertandingan olahraga yang terdiri dari 10 cabang, antara lain futsal, voli, sepak bola, basket, tenis, badminton, atletik, silat, taekwondo, dan karate yang terbuka untuk delegasi setiap fakultas yang ada di Undip. Event olahraga terbesar se-Undip ini mengangkat tema “Rewrite the history with the spirit of Diponegoro” dengan maskot pertandingan di tahun 2022 adalah seekor kuda dengan nama “Alka”. Opening ceremony Olimdipo 2022 telah dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Oktober 2022 yang berlokasi di Gedung Prof. Soedarto dengan diawali parade yang dimeriahkan oleh teriakan semangat dari para suporter dari setiap fakultas.
Olimdipo dijadikan sebagai panggung unjuk bakat bagi para mahasiswa Undip yang belum pernah mendapat atensinya di bidang olahraga. Ketua divisi acara ceremony, Raysoul Fazilla, menjelaskan terdapat beberapa kendala yang harus mereka hadapi dalam mengadakan percobaan Olimdipo secara offline ini. “Untuk izin offline masih harus melakukan pembatasan, sehingga kami juga membatasi para pengunjung untuk ceremony kali ini” ujar Raysoul. Ia berharap Olimdipo tahun ini akan dapat diselenggarakan lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. “Semoga akan lebih banyak atlet-atlet lagi yang muncul di Olimdipo 2022,” lanjut Raysoul.
Para atlet telah mempersiapkan diri dan timnya untuk menghadapi pertandingan Olimdipo. Berbagai usaha telah mereka rancang secara matang-matang untuk meraih juara seperti yang mereka harapkan. Seorang atlet basket dari FKM, Farrell Demas mengatakan telah mempersiapkan tim basketnya secara matang, “Beberapa bulan ini, kami sudah melaksanakan latihan rutin secara offline, tetapi dari segi chemistry dan pematangan skill dari tim, sepertinya masih kurang”. Farrell juga mengatakan bahwa mereka telah mempersiapkan dari 2 minggu awal dimulainya perkuliahan semester ganjil tahun ini. Kurangnya SDM di FKM ternyata menjadi kendala dalam membangun sebuah tim solid, terlebih lagi untuk tim putra. “Komitmen dan semangat untuk rajin berlatih juga masih kurang ada di tim kami, tetapi masih bisa diatasi dengan adanya latihan yang sudah terjadwal. Dengan demikian, untuk Olimdipo tahun ini, selain untuk mendapatkan juara, kami bisa mendapatkan pengalaman dan menjadi motivasi khususnya untuk mahasiswa FKM bahwa masih ada prestasi di luar akademik yang bisa diukir” jelas Farrell.
Di sisi lain, Hammed Al Harros, sebagai atlet pencak silat sekaligus basket dari FPIK mempunyai persiapan yang berbeda untuk menghadapi pertandingan nanti. “Untuk persiapan, saya sudah menghafalkan teknik-teknik dan jogging setiap hari untuk kejar target menurunkan berat badan”. Ternyata, menghafalkan teknik-teknik dalam pencak silat menjadi kesulitan tersendiri bagi salah satu atlet pencak silat ini. Hammed kemudian menjelaskan ketertarikannya mengikuti Olimdipo, bahwa tidak semua prestasi hanya ada di lingkup akademik saja. “Saya lebih dominan di olahraga, sehingga saya ingin membuktikannya,” kata Hammed dengan tegas. Hammed menambahkan bahwa latihan telah dilakukan secara terjadwal selama kurang dari dua bulan lalu, 3 hari untuk basket, 3 hari yang lain untuk silat, dan sisanya untuk istirahat. “Semoga dengan latihan yang sudah dilakukan, saya dapat meraih juara satu di bidang olahraga pencak silat, sedangkan untuk basket semoga tim saya bisa lebih menjunjung sportivitas,” jelasnya. Di samping itu, Hammed terkesan dengan acara yang diselenggarakan Olimdipo “Tampilan yang dibawakan sangat menarik, menurut saya istimewa banget untuk Olimdipo tahun 2022”, tambah Hammed. (Subdiv Disprohum’22)
Post a Comment