Kanker Payudara Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi
Untuk memperingati hari kanker sedunia yang jatuh pada 4 Februari, maka akan mengangkat pembahasan terkait kanker payudara. Melansir dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan payudara. Kanker payudara berasal dari kelenjar, saluran dan jaringan penunjangnya, tidak termasuk kulit payudara. Karena tingginya angka kanker payudara di Indonesia, maka pemerintah menjadikan prioritas terhadap penanganan kanker payudara.
Akan tetapi penyebab kanker payudara sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti, diduga penyebab kanker payudara adalah multifaktorial. Terdapat faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker payudara
- Merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif)
- Pola makan yang buruk (tinggi lemak dan rendah serat, mengandung zat pengawet/ pewarna)
- Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
- Menopause (berhenti haid) setelah umur 50 tahun
- Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun
- Tidak pernah menyusui Anak
- Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas.
Dilansir dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, gejala-gejala yang timbul apabila seseorang menderita kanker payudara, antara lain:
- Perubahan bentuk payudara
Coba periksa payudara Anda, apakah ada perubahan pada puting payudara Anda seperti rasa gatal, seakan terbakar dan puting seperti tertarik ke dalam. Karena hal tersebut merupakan salah satu indikasi seseorang menderita kanker payudara.
- Benjolan pada payudara
Munculnya benjolan pada payudara merupakan gejala umum kanker payudara yang perlu Anda waspadai. Namun perlu diwaspadai bahwa tanpa adanya benjolan pada payudara pun seseorang dapat dikatakan menderita kanker payudara.
- Keluar cairan kuning
Penderita penyakit kanker payudara akan mengeluarkan cairan seperti nanah jika putingnya ditekan juga menjadi salah satu gejala dari kanker payudara.
- Keluar darah
Keluarnya cairan darah dari puting juga hal yang perlu diperhatikan. Hal ini merupakan hal yang tidak normal jika Anda tidak dalam kondisi hamil atau menyusui.
- Benjolan di ketiak
Adanya benjolan di ketiak merupakan salah satu indikasi yang paling umum. Jika terdapat benjolan di ketiak, segera lakukan pemeriksaan kesehatan, jika perlu lakukan pemeriksaan USG.
- Warna berubah
Selain adanya benjolan dan perubahan bentuk pada payudara, gejala lain kanker payudara adalah berubahnya warna puting payudara itu sendiri. "Warna puting atau areola dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi antara merah muda hingga coklat tua dianggap normal," kata Pakar Ginekologi asal New Delhi, India dr Bindiya Kukreja dilansir dari detikHealth.
- Adanya lesung
Kanker payudara tidak selalu ditandai dengan adanya benjolan pada payudara. Pasalnya, terdapat cekungan seperti lesung pipi pada payudara juga merupakan gejala seseorang menderita kanker payudara.
Dengan mengetahui gejala-gejala yang dialami oleh penderita kanker payudara, Anda dapat melakukan pencegahan. Melansir dari Alodokter, gejala-gejala tersebut dapat dhindari dengan melakukan beberapa hal:
- Menjaga berat badan tetap ideal
Wanita obesitas memiliki risiko terkena kanker payudara 20-40% lebih tinggi dibanding wanita dengan berat badan normal setelah masa menopause.
- Mengonsumsi makanan sehat
Pola makan sehat seperti mengutamakan asupan buah, sayuran, kacang-kacangan termasuk kacang kedelai, minyak sehat, dan antioksidan yang tinggi, dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
- Rajin berolahraga
Wanita yang sudah bertahun-tahun tidak pernah melatih fisiknya lebih rentan terkena kanker payudara. Sebaliknya, risiko kanker payudara menurun pada wanita yang aktif secara fisik. Standar untuk melakukan olahraga intensitas sedang, seperti bersepeda dan jalan cepat, adalah selama 2 jam 30 menit per minggu.
- Berhenti merokok
Mantan perokok memiliki risiko terkena kanker payudara sebesar 6–9% lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok sama sekali. Namun, jika Anda masih aktif merokok, risikonya meningkat menjadi 7–13% untuk terkena kanker payudara.
- Membatasi minuman beralkohol
Jika Anda mengonsumsi minuman beralkohol satu gelas tiap hari, maka risiko Anda terkena kanker payudara sebesar 7–12%. Potensi terkena kanker payudara akan lebih tinggi jika biasa minum minuman beralkohol lebih dari segelas per hari.
- Menghindari paparan radiasi
Wanita yang pernah menjalani pengobatan dengan terapi radiasi di dada sebelum usia 30 tahun lebih berisiko menderita kanker payudara. Oleh karena itu, menghindari paparan radiasi sangat penting untuk dilakukan sebagai salah satu cara mencegah kanker payudara. (Marshanda dan Haura)
Post a Comment