Puisi: "Usai"
sumber: unsplash.com
Ada sisa asa kita di gubuk tua tengah kota tak
berpenghuni
Hamparan kata terukir dalam kertas lusuh tak bertuan
di sana
Puing-puing asa berserak tanpa ampun
Masih ingatkah?
Kita pernah berdiri di hamparan pada luas,
dengan senyum semringah yang terulas
Menyaksikan betapa eloknya Antares di langit malam
Ditemani purnama yang cahayanya menusuk mata
Dirasuki dinginnya malam yang justru menghangatkan
Namun, kini semakin percayaku pada pepatah,
"Banyak Jalan Menuju Roma"
Kau memilih jalan yang
berbeda
(Salma Ni’ma)
Post a Comment