Batasi Makanan Ini Saat Lebaran Untuk Cegah Diabetes !
Hari raya Idul Fitri segera tiba, di
hari lebaran, setiap orang bersuka cita sambil menghabiskan waktu bersama
keluarga. Nah, hari lebaran sangat identik dengan makanan, apa saja sih makanan
yang harus kita batasi untuk mencegah terjadinya diabetes ?
Sebelum itu, kenali dulu diabetes
lebih jauh yuk !
Mengutip dari Kemenkes, diabetes menjadi salah satu
penyakit kronis mematikan ke-tiga di Indonesia setalah stroke dan jantung.
Terdapat dua jenis penyakit diabetes yaitu diabetes tipe 1 yang disebabkan
pankreas berhenti memproduksi insulin dan diabetes tipe 2 yang disebabkan
pankreas tidak cukup menghasilkan insulin atau insulin tidak bekerja dengan
baik. Kedua tipe diabetes ini akan menyebabakan glukosa menumpuk dalam darah
dan mengakibatkan tubuh tidak bisa mengelola dan menyerap glukosa menjadi
energi..
Kemenkes menyatakan bahwa penyakit diabetes tidak dapat
disembuhkan dan hanya bisa dilakukan pengendalian ketika sudah terindikasi
diabetes agar tidak terjadi komplikasi yang serius. Mengingat usia penderita
diabetes yang banyak terjadi pada usia produktif, maka penting bagi kita untuk
dapat melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. Hal ini sangat penting
dilakukan supaya kita tetap bisa berkegiatan dengan optimal.
Lalu
makanan apa saja yang harus kita batasi saat lebaran nanti ?
1. Makanan Tinggi
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Kendati demikian, asupan nutrisi ini perlu diperhatikan sebaik mungkin karena termasuk salah satu jenis makanan penyebab diabetes terlebih jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak dibarengi dengan penerapan pola hidup sehat. Di mana makanan tinggi karbohidrat, seperti pasta, roti, dan donat, aneka kue dan bolu cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh sehingga dapat meningkatkan kadar gula darah dalam waktu singkat.
2. Camilan Kemasan
Camilan kemasan biasanya terbuat dari bahan-bahan yang mengandung karbohidrat dan gula tinggi sehingga berisiko meningkatkan kadar gula darah secara signifikan. Karena itu, jika Anda ingin mengganjal perut di sela-sela waktu makan, ada baiknya untuk mengonsumsi camilan sehat dan bernutrisi, seperti yogurt plain, buah segar, atau kacang-kacangan.
3. Buah Kering
Buah kering adalah jenis buah yang telah melalui proses pengeringan untuk menghilangkan hampir seluruh kandungan airnya. Karena telah melalui proses pengeringan, buah kering cenderung memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga termasuk ke dalam jenis makanan penyebab diabetes apabila dimakan berlebihan.
4. Makanan yang Mengandung Lemak Trans dan Lemak
Jenuh Tinggi
Makanan tinggi lemak, terutama lemak trans dan lemak jenuh, juga termasuk ke dalam daftar makanan yang perlu dibatasi konsumsinya. Pasalnya makanan tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang menjadi faktor risiko obesitas, sehingga dapat memicu resistensi insulin dan meningkatkan kemungkinan penyakit diabetes melitus. Adapun beberapa jenis makanan tinggi lemak tersebut di antaranya minyak kelapa sawit, makanan cepat saji, mentega, gorengan, jeroan, dan mayones.
5. Daging Olahan
Makanan penyebab diabetes yang perlu dibatasi berikutnya adalah daging olahan. Daging olahan, seperti sosis, daging kalengan, dan nugget, memiliki kandungan lemak trans yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan menyebabkan obesitas, kondisi ini memicu terjadinya resistensi insulin. Akibatnya, kadar gula darah menjadi meningkat dan berisiko menimbulkan penyakit diabetes.
Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk
mencegah penyakit diabetes di usia produktif yaitu :
1.
Pengaturan
Pola Makan
Kondisi obesitas yang diderita oleh seseorang akan
meningkatkan risiko terkena enyakit diabetes. Sehingga, Perlu dilakukan
pengaturan pola makan yang seimbang dan terjadwal agar kebutuhan nutrisi dan
kondisi berat badan tetap pada berat ideal. Pembatasan konsumsi makanan dan
minuman manis yang berlebih juga perlu dilakukan untuk pencegahan tubuh terkena
diabetes melitus.
1. Aktivitas tubuh
Aktivitas tubuh perlu dilakuakan setiap hari miniml 30
menit atau 150 menit per minggu dengan intensitas sedang (50 – 70 % maximum
heart rate) untuk menjaga berat badan tubuh tetap ideal dan gula darah dapat
terkontrol dengan baik.
1. Deteksi dini
Hal ini bisa dilakukan melalui layanan kesehatan
Posbindu. Melalui Posbindu setiap individu akan dilakukan pemeriksaan gula
darah dan identifikasi sebagai upaya deteksi dini faktor risiko diabetes.
Ketika seseorang teridentifikasi diabetes maka dapat dilakukan rujukan ke FKTP
untuk penanganan lebih lanjut.
1. Terapi Farmakologi
Terapi ini dilakukan berdasarkan anjuran dari dokter yang
didasarkan pada hasil pemeriksaan kadar gula darah pasien secara berkala setiap
6 bulan sekali. Hasil pemeriksaan akan dilakukan penilaian dan identifikasi
dari pengobatan dan gaya hidupnya
1. Peran keluarga
Keluarga memiliki peran penting bagi penderita diabetes
untuk mendorong mereka patuh untuk minum obat dan berperilaku hidup sehat
sehingga kadar gula darah dapat terkontrol. (Destri & Cindy)
Post a Comment