[Review Buku] The Little Prince – Menilik Dunia dari Sudut Pandang Sang Pangeran Kecil
Sumber: Goodreads.com
The Little
Prince, sebuah buku kondang karya Antoine De Saint-Exupery ini sudah pasti
tak asing didengar oleh banyak orang terutama para pecinta buku. Meskipun usia
buku ini sudah tergolong tua dan klasik, tetapi daya pikat The Little Prince
tak pernah surut sampai-sampai buku ini telah diterjemahkan ke lebih dari 300
bahasa. Lembar pertama pada bab satu akan menyuguhkan cerita tentang seorang
anak berusia enam tahun yang kesulitan menyamakan persepsi dengan orang-orang
dewasa mengenai gambarannya tentang seekor ular boa yang tengah memakan gajah.
Orang-orang dewasa yang salah menangkap maksud gambar dari si kecil justru
menyuruhnya untuk berhenti menggambar dan mulai belajar hal lain seperti
sejarah, geografi, serta grammar. Si kecil kemudian tumbuh menjadi
seorang penerbang yang kemudian pada bagian kedua dikisahkan bahwa pesawat yang
ditumpangi si kecil, tokoh Aku, terjatuh di sebuah gurun. Di padang gurun
itulah tokoh Aku mengenal dan mulai membawa kisah-kisah dari sang pangeran
kecil.
Setelah
beberapa hari bersama, tokoh Aku mengetahui bahwa pangeran kecil yang
dijumpainya berasal dari sebuah asteroid kecil yang memiliki tiga gunung berapi,
dimana satu diantaranya sudah tidak aktif lagi. Pangeran kecil menghabiskan
hari-harinya dengan merawat bunga mawar di planetnya dan membersihkan
tunas-tunas baobab yang tumbuh liar. Sang pangeran kecil juga berkelana untuk
melihat alam semesta di sekelilingnya. Kisah pengelanaan membawa pada sebuah
perjumpaan pada beberapa tokoh dengan berbagai karakternya, seperti seorang
raja, seorang yang sombong, pemabuk, pengusaha, penyulut lentera, hingga ahli
geografi yang masing-masing mendiami planet yang berbeda. Setelah pendaratannya
ke berbagai planet, pangeran kecil kemudian berkelana ke bumi dan menemukan
bahwa mawar yang ia rawat di planetnya bukanlah satu-satunya yang ada di
semesta ini. Di bumi, pamgeran kecil bertemu dengan banyak hal, termasuk seekor
rubah yang meminta untuk dijinakkan hingga perpisahan dengan tokoh aku.
“That is the most difficult thing of all. It is far more difficult to judge oneself than to judge others. If you succeed in judging yourself rightly, the indeed you are very wise.”
Kisah-kisah
yang dibawakan setiap babnya meskipun singkat, tetapi mampu disampaikan dengan
cara yang menarik, indah, dan diluar ekspektasi mainstream pembaca pada
umumnya. Setiap tokoh di planet-planet yang dikunjungi pangeran kecil
menggambarkan watak manusia di bumi ini yang mungkin kerap tidak kita sadari. Melalui
sudut pandang seorang anak kecil dan dengan bahasanya yang lugu, pembaca akan
disuguhkan segudang pesan moral tentang pendewasaan serta persiapan dari
seorang anak-anak menjadi sosok dewasa. The Little Prince berhasil
dengan sempurna membawakan pesan tentang tanggung jawab, pengadilan terhadap
orang lain dan diri sendiri, serta bagaimana kita menikmati kehidupan. (Petrina)
“Now here is my secret. It is very simple. It is only with one’s heart that one can see clearly. What is essential is invisible to the eye.”
Post a Comment